13

2K 247 13
                                    

Renjun saat ini tengah membantu jaemin untuk mencoba berjalan kembali di dalam kamarnya karena jaemin yang tak mau menurutinya keluar kamar, dan renjun juga malas mengancamnya apalagi setelah dia melakukan hal bodoh dengan mengatakan dia akan mencium pria Jung itu.

"Baiklah sekarang coba sedikit saja jaemin." Ucap renjun melepaskan pegangannya pada jaemin lalu jaeminpun mencoba menggerakkan kembali kakinya selangkah demi selangkah. Hingga saat pijakan kelimanya jaemin mulai oleng dan renjunpun dengan sigap menahannya, hingga mereka saling menatap sebentar dan renjunpun mendudukkan jaemin diatas tempat tidur.

"Ini sudah kemajuan yang sangat pesat. Aku yakin kau bisa sembuh dengan lebih cepat lagi." Ucap renjun sedangkan jaemin hanya diam saja.

"Apa kau benar-benar tak pernah keluar sejak saat kau jadi seperti ini?"

"Ya." Datar jaemin.

"Baiklah, berarti besok kita akan berlatih di tempat lain."

"Aku tak mau keluar " datar jaemin.

"Aku tak perduli, lagian ini juga untuk kesembuhanmu "

"Kau bisa pergi kalau begitu, aku tak butuh perawatan apapun." Datar jaemin.

"Aku tak mau, dan aku tak ingin. Sudahlah jangan membantah ku sama sekali, kita besok akan ke han-gang dan kau bisa mulai berlatih disana denganku, tak ada penolakan. Katena jika kau menolak aku akan benar-benar melakukan hal gila."

"Aku tau itu hanya ancamanmu saja." Ufap jaemin datar membuat renjun sangat kesal lalu diapun mendekat pada jaemin dan mengangkat wajah jaemin dengan kedua tangannya hingga mereka benar-benar bertatapan.

Cup.

Jaemin membulatkan matanya karena renjun mengecup nya. Bahkan dua bisa melihat wajah sang pelaku merona.

"Aku tak pernah bercanda. Aku akan mengambilkan makan siang dulu." Ucap renjun lalu diapun segera pergi dari kamar itu sembari merutuki dirinya karena terkesan murahan saat ini.

Jaemin lantas memegang bibirnya.

"Bibirnya sangat manis." Monolog jaemin.






Di dapur.

Renjun melihat Taeyong dan bibi kwon yang tengah meletakkan makan siang di meja makan. Taeyong bahkan menatap renjun sedikit bingung pasalnya wajah anak itu sangat merah seperti tomat saat ini.

"Renjun?"

"Iya mom?"

"Apa kau sakit nak?" Ucap taeyong menyentuh kening renjun. Sedangkan renjun hanya diam saja.

"Tapi kau tak panas." Ucap taeyong bingung.

"Aku tak sakit mom, aku hanya sedikit kepanasan."

"Tapi ac dikamar jaemin hidup kan?"

"Iya mom, hanya saja tadi aku harus membantu jaemin dan banyak hal lainnya makanya aku kepanasan. Bisa minta segelas air mom." Ucap renjun dan taeyong langsung memberikannya dengan senyuman anehnya. Renjun langsung meminumnya hingga tandas dan memberikan kembali gelas itu pada Taeyong.

"Sepertinya ada hal yang bagus terjadi antara jaemin dan renjun. Baguslah. Karena aku ingin keduanya bersama bukan hanya sebagai dokter dan pasien tapi sebagai kekasih atau bahkan menikah." Batin taeyong.

"Ini makan siang untuk tuan jaemin dan tuan renjun." Ucap bibi kwon memberikan nampan pada renjun.

*Makasih bi."Ucap renjun menerimanya lalu diapun segera pergi lagi menuju kamar jaemin walaupun dia masih sangat malu mengenai kejadian yang tadi itu. Dia benar-benar tak menyangka kalau dia sendiri bisa seperti itu, sungguh diluar nalar sekali.











At. Jungsik restoran.

Chanbaek, Raiden, kinjo bertemu dengan Yunho, Changmin, dan Jaejoong karena memang ketiga orang itu meminta untuk bertemu, katanya untuk melepaskan rindu.

"Akhirnya kalian datang." Ucap Changmin tersenyum.

"Iya Hyung." Ucap baekhyun sedangkan Raiden hanya tersenyum saja lalu merekapun duduk bersama.

"Aku yakin pasti ada hal lain yang ingin kalian katakan bukan Hyung?" Ucap Chanyeol dan kinjo bersamaan.

"Yeol/ Jo." Ucap baekhyun dan Raiden pada suami mereka masing-masing.

"Memang, dan kau tau aku tak suka basa-basi bukan Yeol, kinjo." Ucap Yunho juga jaejoong.

"Katakan saja hyung." Ucap kinjo datar.

"Aku tau kalau cucu kalian adalah dokter bagi cucu kami." Ucap Jaejoong. Dan keempatnya hanya diam saja.

"Aku ingin menjodohkan jaemin dengan cucu kalian." Ucap Yunho. Membuat keempatnya kaget.

"Hyung serius?!" Ucap raiden fan Baekhyun bersamaan.

"Ya."

"Kami tak mau memutuskan karena kami tak mau cucu kami menderita." Ucap Chanyeol yang diangguki oleh kinjo.

"Jaemin adalah calon pewaris ku dan Yunho." Ucap Jaejoong.

"Ne? Bukannya cucu kalian bukan hanya jaemin?" Ucap Chanyeol tak mengerti.

"Benar, tapi semuanya sudah mendapatkan masing-masing milik mereka, dan untuk yang besar kami hanya percaya pada jaemin. Karena dia yang paling kompeten. Dan aku percaya kalau anak kalian akan bahagia dengan jaemin."

"Apa yang mendasarinya memang Hyung?" Ucap baekhyun.

"Karena jaemin bukanlah tipe dominan yang dapat mengalihkan perhatiannya dengan mudah tapi perhatiannya akan teralihkan jika bersangkutan dengan cucu kalian. Dan itu sudah dapat membuktikan kalau jaemin jatuh cinta pada cucu kalian. Jadi? Bagaimana? Bukankah itu terlihat bagus?"

"Biarkan kami membicarakannya dengan anak dan menantu kami." Ucap chanyeol dan kinjo.

*Baiklah, aku harap tak lama." Ucap Jaejoong yang diangguki oleh Yunho.

"Kami akan usahakan secepatnya " Ucap kinjo dan Chanyeol yang hanya mengangguk saja.



























🔄🔄🔄

Nakamoto To Be Jung (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang