4

2.6K 280 3
                                    


Renjun berlari dengan sangat cepat memasuki rumah sakit tempat dia bekerja itu, lalu diapun langsung menuju lantai 5 dimana operasi akan dilakukan.

Didepan ruangan operasi itu, diapun melihat Haechan telah menunggunya dengan menyilangkan tangan didepan dada dan kaki yang di hentakkan.

"Maaf Haechan aku tidak terlalu terlambat bukan?" Ucap renjun ngos-ngosan.

"Kau dari mana saja Nakamoto Renjun?"

"Nanti aku ceritakan, ayo kita segera melakukan operasi." Ucap renjun lalu diapun meletakkan tasnya di kursi yang ada didepan ruang operasi.

"Kau tau operasi kali ini akan disaksikan oleh semua dokter. Kita tidak boleh melakukan kesalahan." Ucap Haechan.

"Aku mengerti. Kau percayakan saja semuanya padaku." Ucap renjun.

*Aku memang akan melakukannya." Ucap Haechan lalu mengikuti renjun masuk kedalam ruang operasi sementara itu para dokter melihat dari layar dan dari lantai 6 rumah sakit itu. Bahkan semua professor melihat begitupula dokter yang lainnya.

Di ruangan operasi....

"Semuanya tenang, jangan gugup, anggap saja ini operasi biasa yang selalu kita jalankan. Mengerti." Ucap renjun pada semua yang ikut serta dalam operasi itu.

"Ne!" Ucap semuanya. Lalu renjun selaku ketuanya langsung memulai operasi dengan diamati semua dokter yang ada bahkan Doyoung sekalipun.

Renjun terus melakukan operasi dengan seksama bersama dengan Haechan yang ikut membantunya karena jujur saja Haechan masih sedikit ragu jika operasi sendiri, berbeda dengan renjun. Hingga beberapa menit kemudian, lampu mati dan membuat semuanya panik bahkan dokter yang melihat.

"Jangan panik! Hidupkan senter dan kau berikan alat bantu pernafasan." Ucap renjun.

"Renjun, bukankah kita harus berhenti." Ucap Haechan.

"Kalau kita berhenti maka nyawa pasien ini akan tiada. Tidak ada waktu untuk berhenti. Jangan ada yang gugup, dan Sena pegang dengan benar senternya." Ucap renjun dan suster itu langsung melakukannya dengan sangat cemas. Karena dia takut kalau nantinya mereka melakukan kesalahan dalam operasinya.

"Dokter Nakamoto Renjun! Dokter Seo Haechan! Hentikan operasi ini! Kalian bisa membunuh pasien jika terjadi kesalahan."

"Renjun, mari turuti saja." Ucap Haechan.

"Jangan dengarkan mereka. Terus lanjutkan." Ucap renjun mulai menemukan akar masalahnya dan mengambil dengan cepat tanpa melukai organ lainnya.

"Kita akan menjahitnya. Haechan berikan benangnya." Ucap renjun kembali dan Haechan melakukannya.

Doyoung yang melihat dari atas hanya tersenyum kecil, sedangkan yangyang, dejun, dan satu dokter lainnya benar-benar sangat cemas pada operasinya itu.

"Memang seperti yuta Hyung sekali. Taeil Hyung benar, hanya wajahnya saja yang mirip dengan winwin, sifatnya sangat sama dengan yuta Hyung." Monolog Doyoung.

"Bunda? Bagaimana kalau renjun dan Haechan gagal? Kalau Haechan mungkin tidak akan mendapatkan hukuman yang parah mengingat renjun lah pemimpin operasinya." Ucap Yangyang.

"Kau tenang saja. Bunda percaya padanya.' Ucap Doyoung menatap renjun dengan kaca mata yang bertengger di hidungnya.

Hingga semua orang kagum melihat operasi yang berhasil bahkan pasien tidak kenapa-kenapa alias selamat dari kematian. Haechan dan yang lainnya cukup takjub dengan renjun, mereka seperti melihat dokter stranger di dunia nyata lewat renjun.

Nakamoto To Be Jung (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang