Renjun yang sadar terduduk di pangkuan pria yang terlihat sangat datar itu langsung berdiri dan menunduk dengan wajah memerah sedangkan jaemin hanya berwajah datar.
"Maafkan saya tuan, saya benar-benar tidak sengaja." Ucap renjun.
"Pergilah. Saya tidak butuh kau sama sekali." Datar jaemin.
"Saya tidak akan pergi tuan." Ucap renjun menatap jaemin.
"Apa yang kau inginkan?" Datar jaemin.
"Saya hanya ingin membantumu sembuh tuan." Ucap renjun.
"Saya tidak berminat. Pergilah dari kamar saya." Ucap jaemin sedikit berteriak. Membuat renjun sedikit kaget tapi dia tetap tidak menyerah karena dia di Didik untuk tidak pantang menyerah.
"Saya tidak akan pergi, saya akan tetap membantu tuan sembuh." Kekeh renjun.
"Pergilah. Saya tidak ingin membuat keributan. Jangan pernah datang." Ucap jaemin datar.
"Saya akan datang kembali. Ini kartu nama saya jika Anda berubah pikiran." Ucap renjun meletakkan kartu namanya diatas tempat tidur pemuda itu. Lalu diapun segera keluar dari kamar itu, tapi dia terhenti karena perkataan jaemin.
"Saya tidak akan berubah pikiran sama sekali." Datar jaemin.
"Maka saya tidak akan berubah pikiran dan akan tetap membantu Anda sembuh." Ucap renjun lalu keluar dari kamar jaemin dengan jaemin yang menatap datar pada pintu kamarnya yang kembali tertutup itu.
Sementara itu di lantai bawah mansion Jung itu, terlihat jaehyun dan yuta yang terpaksa datang karena jaehyun mengatakan berkas pekerjaan kerja sama itu tertinggal.
"Sayang?"
"Ada apa jae?" Ucap taeyong lalu kaget melihat yuta.
"Kau hanya datang sendiri? Tidak bersama winwin?" Ucap taeyong kembali.
"Tidak tae, aku datang karena berkas kerja sama perusahaan jaehyun tertinggal disini." Ucap yuta datar.
"Yeoksi memang Yuta sekali." Kesal taeyong.
"Sayang? Bagaimana dengan jaemin? Apa dokter sudah datang?" Ucap jaehyun.
"Hmm, tapi sepertinya dia menolak lagi, beberapa maid yang membersihkan sekitar kamar jaemin mengatakan kalau jaemin berteriak kasar mengusir dokter itu. Padahal itu dokter baru lagi jae." Ucap taeyong.
"Apa memang salah satu anak kembar kalian itu masih sama seperti 5 tahun yang lalu?" Ucap yuta.
"Kau benar yuta. Ntah apa yang akan terjadi jika jaemin tak kunjung keluar dari kamarnya. Dia tidak bisa percaya pada wanita maupun submissive manapun lagi yut. Aku bingung cara membuatnya keluar dan tidak mengurung diri lagi." Ucap taeyong.
"Sudah mencoba cara misalnya memberitahu dia secara baik-baik?" Ucap yuta.
"Percuma sifat keras kepalanya benar-benar seperti jaehyun. Dan lagi, mau mengirimnya pada anak sulung kami yang ada di Canada juga sangat sulit." Ucap taeyong.
"Aku hanya berharap dia berubah hyung." Ucap jaehyun.
"Kalau aku bisa aku akan menikahkannya agar dia berubah. Dan tidak mengurung dirinya sendiri lagi." Ucap taeyong kesal dan itu cukup membuat jaehyun dan yuta terdiam pasalnya rencana itu sangat berlebihan sekali bahkan berbahaya bagi dua keluarga besar. Disaat bersamaan renjun keluar dari lift dan akan berpamitan dengan Taeyong. Tanpa menyadari kehadiran ayahnya disana.
"Maaf nyonya, saya pamit dulu, besok saya usahakan akan datang lagi." Ucap renjun dan yuta benar-benar kaget pasalnya anaknya ini adalah dokter bedah bukan dokter terapi, apa mungkin dia di hukum oleh Doyoung lagi.
"Nakamoto Renjun?" Kaget yuta.
"Otusan?!" Kaget renjun bahkan jaeyong juga sama kagetnya.
"Kau? Apa kau dihukum oleh Doyoung lagi?" Ucap yuta menatap datar anaknya itu.
"Bukan begitu otusan." Ucap renjun akan menjelaskan tapi ponselnya berbunyi dan terlihat pesan dari Haechan yang mengatakan kalau dia harus segera ke rumah sakit karena operasi akan dilakukan.
"Jadi bagaimana kau akan menjelaskan semua ini renjun?" Ucap yuta.
"Nanti aku akan menjelaskannya pada otusan. Sekarang aku buru-buru." Ucap renjun lalu mengambil kunci mobil ayahnya itu.
"Ya! Nakamoto Renjun! Kau?!" Kesal yuta karena anaknya itu langsung membawa kunci mobilnya pergi begitu saja. Karena anaknya itu tidak pernah mengendarai mobil sendirian.
"Sudahlah Hyung, kenapa kau sangat ribut sekali." Ucap jaehyun.
"Masalahnya anak itu tidak pernah membawa mobil sendirian karena dia akan membawa mobil dengan sangat cepat sekali." Ucap yuta.
*Jadi? Dia anakmu Yut, pantas saja sangat mirip dengan winwin. tapi, aku bersyukur karena dia adalah dokter jaemin kami." Ucap taeyong.
*Masalahnya dia bukan dokter terapi tae. Dia itu dokter bedah. Mungkin saja dia sedang menjalani hukuman dari Doyoung." Ucap yuta.
"Yut, bisakah kau membiarkan anakmu yang menjadi dokter untuk jaemin. Aku mohon, ini demi kesehatan anak kami. Aku bahkan rela mengatakan pada Doyoung soal ini." Ucap taeyong.
"Baiklah. Dengan satu syarat." Ucap yuta datar.
"Katakan saja." Ucap jaeyong.
"Kami akan datang nanti malam untuk makan malam kemari, dan jaemin harus makan malam bersama nanti. Maka, aku akan membiarkan renjun menjadi dokter jaemin. Bagaimana?" Ucap yuta datar menatap jaeyong.
"Oke."
🔄🔄🔄
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakamoto To Be Jung (jaemren)
FanfictionNakamoto Renjun seorang dokter yang terpaksa harus menikah dengan seorang anak konglomerat bernama Jung Jaemin, yang memiliki kekurangan yaitu kelumpuhan pada kakinya karena kecelakaan 5 tahun yang lalu. akankah renjun berhasil membatu jaemin berjal...