Terbongkar

243 17 4
                                    

Italia.

Ketika sudah sampai Itali Reno segera pergi ke hotel nya Ia lebih memilih menginap di hotel dari pada harus menginap di rumah papi nya karena sudah pasti Ia tidak ingin bertemu wanita matre tersebut. Setelah sampai di hotel Reno merebahkan dirinya sebentar karena merasa lelah selama perjalanan.

Setelah 2 jam beristirahat Reno segera bangkit dan pergi menuju rumah sakit dimana papi nya di rawat.

Sampai di rumah sakit Reno melihat Joshua sedang menelpon di depan pintu rumah sakit.

"Bang gue udah disini." Ucap Reno menepuk punggung Joshua.

"Ren syukur lah kebenaran lo dateng lo jaga papi yah gue harus ke markas ada kendala sedikit." Jelas Joshua.

"Tapi bang cewe matre itu kemana kenapa dia ga jagain papi?" Tanya Reno.

"Entah lah dia bilang ada urusan baru bisa dateng besok." Jawab Joshua.

"Anjing emang tuh cewe. Terus gimana keadaan papi sekarang?" Tanya Reno.

"Lambung papi udah kronis Ren tapi sekarang udah membaik besok pagi juga udah boleh pulang." Jelas Joshua yang dianggukkan Reno.

"Yaudah gue pamit dulu gue titip papi. Setelah selesai gue langsung kesini lagi."

Joshua pun pergi meninggalkan kan Reno sementara Reno masih merutuki perempuan matre itu bisa-bisa nya penyakit lambung papi makin parah apa dia tidak mengurus papi dengan benar?

Reno langsung memasuki ruangan papi nya terlihat pria 50 tahun itu sedang tertidur di atas brangkar rumah sakit. Reno tidak ada niat untuk mengganggunya Ia segera mendudukkan diri nya di sofa.

Setelah 30 menit terlihat Bram sudah terbangun dan melihat di samping nya Reno sedang menyenderkan tubuhnya di sofa.

"Ren..." Panggil Bram.

Reno tersadar dari sandarannya dan langsung menghampiri Bram.

"Sejak kapan kamu disini?" Tanya Bram.

"Sekitar 30 menit yang lalu." Jawab singkat Reno.

"Makasih Ren sudah mau menjenguk papi." Ucap Bram yang memegang tangan Reno dan di anggukan oleh Reno.

"Mau kemana?" Tanya Reno saat melihat Bram bangun dari tidurnya.

"Papi bosen tiduran terus. Temani papi jalan-jalan yah." Pinta Bram ke Reno.

Reno pun menyetujui dan membantu papi nya untuk duduk di kursi roda. Reno mendorong kursi roda tersebut menuju taman rumah sakit. Cuaca sore hari dengan pemandangan sunset yang indah menyelimuti taman rumah sakit.

Tidak ada percakapan antara Reno dan Bram selama perjalanan menuju taman. Samapai tiba di taman banyak orang yang berlalu lalang dan duduk di beberapa kursi yang tersedia di taman. Reno memberhentikan kursi roda yang di tumpangi Bram tepat di dekat pohon sedang dan terdapat air mancur di depannya dan kursi taman di sebelah pohon.

"Ren maafkan atas semua sikap papi ke kamu." Ucap Bram.

"Maaf papi selama ini terlalu egois sampai papi tidak memperhatikan kamu dan jo. Papi terlalu mementingkan pekerjaan."

"Ren terkadang papi merindukan mami mu meskipun papi sudah menikah lagi. Tapi percayalah tidak ada yang bisa menggantikan mami mu di hati papi."

"Tidak ada yang bisa menggantikan mami mu di hati papi meskipun papi sudah memiliki istri lagi tapi mami mu sangat amat berarti bagi papi."

"Ren papi minta stelah kamu lulus kuliah nanti kamu bisa membantu jo untuk meneruskan bisnis mami dan papi baik di Italia maupun di Indonesia."

Dari sekian banyak perkataan yang diucapkan oleh Bram tidak ada niat sedikitpun untuk Reno membalas perkataan Bram tersebut.

Mengapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang