Kecurigaan Elisa

277 25 1
                                    

Setelah hampir delapan jam Sabila menunggu Faro kini proses kemoterapi telah selesai. Sabila segera memasuki ruangan Faro melihat keadaan Faro yang masih dengan keadaan tertidur. Tidak butuh waktu yang lama Faro terbangun dan mulai merasakan pusing serta mual di perutnya.

"Ro mau kemana?" Tanya Sabila ketika melihat Faro hendak bangun dari tempat tidur nya.

"Aku mual bil, aku mau ke toilet." Jawab Faro sambil berusaha mendudukkan dirinya.

"Aku bantu yah." Sabila membantu Faro bangun dari brangkar nya dan membawanya pada kursi roda.

"Gapapa Bil aku bisa sendiri ko." Ucap Faro ketika sudah berada di toilet.

"Yaudah aku tunggu di luar yah. Panggil aku ro kalau kesusahan." Jawab Sabila.

Dengan keadaan tubuh yang lemas serta kepala yang terasa pusing Faro berusaha berdiri dengan memegang wastafel sebagai tumpuan nya untuk berdiri. Merasakan mual yang tidak tertahan membuat Faro langsung mengeluarkan cairan yang ada di tubuh nya pada wastafel. Berkali-kali Faro memuntahkan nya sampai terasa hilang rasa mualnya. Masih dengan tangan yang memegang wastafel sebagai tumpuan pertahanan nya karena tubuhnya yang lemas kini Faro sudah merasa lebih baik setelah menyelesaikan rasa mualnya.

Sementara Sabila yang menunggu di luar tepat di depan pintu toilet, lagi-lagi tangisan membasahi pipinya. Mendengar Faro berusaha menyelesaikan sakitnya sendiri di dalam toilet, hati nya begitu hancur Ia tidak tega laki-laki yang Ia cintai kini dalam keadaan sakit dan tidak berdaya.

Sabila menghapus air matanya ketika Faro membuka pintu toilet. "Ro gimana udah enakan? Aku bantu yah." Ucap Sabila membawa Faro keluar dari toilet dan mendorong kursi Rodanya kembali ke brangkar.

"Bil maaf aku ngerepotin kamu." Ucap Faro ketika sudah berada di atas tempat tidur.

"Aku ga merasa di repotin ko ro. Aku seneng siap temenin kamu sampai sembuh." Jawab Sabila dengan sebelah tangannya Ia taruh di pinggir alisnya menandakan Ia sedang hormat.

Faro tersenyum melihat tingkah Sabila yang memberi hormat kepadanya.

"Udah kamu Istirahat yah ro. Biar besok kamu bisa seger lagi dan kamu bisa pulang." Jelas Sabila menarik selimut dan menutupi Faro dengan selimut nya.

"Kamu pulang aja bil, aku gapapa ko. Lagi pula aku cuma tinggal pemulihan aja." Jawab Faro.

"Suutt udah aku mau nginep disini. Sekarang kamu tidur gausah banyak ngomong ro." Omel Sabila.

"Yaudah kamu juga istirahat Bil udah malam." Jawab Faro tersenyum.

Sabila menurut Ia membaringkan tubuhnya di sofa dengan arah pandang menghadap Faro. "Good night ro." Ucap Sabila dan langsung memejamkan matanya.

Meskipun suara Sabila terdengar kecil dari tempatnya namun Faro mendengar nya. "sweet dream bil." Jawab Faro memandang Sabila yang tertidur di atas sofa sebelah brangkar.

****

Pukul delapan malam Elisa sudah sudah pulang ke rumah nya dengan di antar oleh Reno. Kali ini Reno tidak bisa mampir karena Ia haru bersiap packing karena pagi besok Ia harus pergi ke Bali untuk pekerjaan nya. Setelah membersihkan dirinya Elisa langsung pergi menuju Rumah sahabat nya. Ya Sampai malam ini Paul tidak bisa di hubungi. Elisa memutuskan untuk menghampiri Paul ke rumahnya yang hanya terhalang dua rumah di pinggir nya tersebut.

Tok tok
"Assalamualaikum." Ucap Elisa mengetuk pintu rumah Paul.

"Waalaikumsalam. Eh neng Elisa." Ucap mbak Yeni membukakan pintu.

"Mbak Paul nya udah pulang?" Tanya Elisa.

"Belum neng. Seperti nya den Faro gak pulang malam ini." Jawab mbak Yeni.

Mengapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang