Hilang

238 18 2
                                    

Tiga hari berlalu Elisa menjalani perkuliahan nya seperti biasa di sibukkan dengan beberapa kegiatan. Orang tua Elisa pun telah kembali dari jogja. Namun ada kegundahan dari Elisa karena sudah tiga hari ini Ia tidak bertemu dengan Reno. Biasanya Reno sering kali mengganggu nya namun sudah tiga hari ini Ia tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.

"Tumben banget cowo ngeselin itu ga ganggu gue udah beberapa hari ini." Ucap Elisa berdialog sendiri sambil mendudukkan dirinya di kursi taman kampus. Dengan headset di balik hijab nya serta laptop di pangkuannya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang dan mata kuliah pun sudah selesai. Elisa, Sabila dan juga Novia berniat untuk pergi ke kafe untuk sekedar nongkrong karena lelah dengan tugas yang menumpuk.

Tiba di kafe yang ternyata itu adalah kafe milik Daniel. Ya yang mengajak ke kafe tersebut tentu Novia karena Ia sedang dekat dengan Daniel tanpa sepengetahuan Elisa. Mereka pun duduk memilih kursi outdoor di luar kafe karena cuaca pun mendukung tidak panas dan juga tidak mendung sehingga mereka mampu menikmati keindahan di luar kafe. Sebuah taman di sertai tumbuhan bunga matahari yang menghiasi ruang outdoor tersebut.

"Sa sab kalian mau pesen apa?" Tanya Novia memberikan buku menu.

"Gue caramel macchiato 1 sama Chocolate cake nya satu nop." Jawab Elisa menunjukkan menu yang di pilih.

"Gue machalatte satu sama cheese cake satu." Jawab Sabila.

Novia pun memberikan daftar pesanan nya kepadan waiters yang Ia panggil. Setelah kepergian waiters tersebut Daniel menghampiri 3 wanita tersebut yang sedang asik mengobrol.

"Hai guys." Sapa Daniel dan langsung mendudukkan dirinya di samping Novia.

"Hai ka." Jawab Sabila. "Sama siapa ka?" Tanya Sabila celingukkan melihat sekeliling nya.

"Sendiri sab." Jawab Daniel.

"Loh tumben biasa nya bareng Reno dan ka Yoga kalian." Ucap Elisa.

"Gue kan kerja disini sa ini kafe gue. Yoga kayanya malem kesini biasanya dia, kalau Reno gatau udah beberapa hari gaada kabar dia." Jelas Daniel.

"Emang kemana ka Reno tumben banget." Jawab Elisa penasaran.

"Gue juga gatau sa terakhir gue ketemu dia pas kita lagi party 3 hari lalu tapi itu juga dia tiba-tiba pergi gitu aja ga pamit apa-apa." Jelas Daniel kembali.

"Oh gitu aneh banget." Lirih Elisa.

"Eh kalian mau pindah ke gazebo belakang ga biar kebih leluasa. Disana biasanya gue siapin buat teman-teman nongkrong aja." Ucap Daniel.

"Boleh ka kayanya seru di gazebo." Jawab Sabila.

Mereka ber empat pun pergi menuju gazebo belakang kafe. Sebuah tempat dari kayu dan juga bilik dengan bantal duduk lesehan. Di sekeliling di penuhi lampu-lampu dan juga taman sederhana serta beberapa tanaman bunga matahari dan juga anggrek terlihat menghiasi halaman gazebo tersebut.

"Wah keren banget ka tempatnya." Ucap Sabila sambil melihat sekeliling.

"Iya biasanya gue, Reno dan juga Yoga pasti diem disini kalau lagi bosen. Ini juga gitar Reno dia sengaja di simpen disini dia biasanya kalau lagi suntuk dateng kesini main gitar seenaknya kalau udah bosen balik haha." Jelas Danil menunjukkan gitar Reno yang tersandar di tembok bilik gazebo.

"Oh gitu ka enak banget sih emang tempatnya kalau buat kumpul." Ucap Sabila excited.

Sementara Novia hanya senyum saja meliahat reaksi Sabila. Karena ini bukan kali pertama Novia ke tempat itu ini adalah kali ke dua Novia karena sebelumnya Daniel pernah mengajak Novia. Sementara Elisa mesih diam seribu bahasa pikiran nya penuh setelah mendengar bahwa Daniel pun tidak tau Reno kemana padahal Daniel adalah sahabat Reno tapi Ia sendiri tidak tau kemana Reno.

Mengapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang