Hobi Reno

239 21 2
                                    

Setelah kepergian Reno di rumah nya Elisa di temani Sabila dan juga Novia. Keadaan Elisa yang mulai membaik setelah di kompres dan juga meminum obatnya. Sabila dan Novia masih setia menemani Elisa di kamarnya dengan menonton Netflix sambil rebahan di king bed milik Elisa.
 
****

Setelah kepergian nya dari rumah Elisa, Reno memutuskan untuk pergi ke kafe.

Reno sudah berada di kafe duduk di gazebo tempat biasanya ia dengan teman-teman nya. Di temani Daniel, Yoga, dan juga Dion. Dengan beberapa cemilan di depan meja dan juga alkohol sebagai minuman pelengkap jika mereka kumpul. Reno duduk di sandaran tiang gazebo dengan rokok di tangannya.

"Ron are you okay?" Tanya Daniel dan di anggukan oleh Reno.

"Bro kita udah lama ga party sih." Ucap Yoga.

"Ayok lah Ren tumben lo akhir-akhir ini juga jarang banget ke kafe." Jelas Dion.

"Besok malam deh. Kalau hari ini besok gue harus ngampus. Lo atur aja tempatnya." Jawab Reno sambil menuangkan alkohol lalu meminumnya.

"Nah gitu dong." Jawab Dion dengan senyuman.

Reno hanya menghabiskan malam itu di kafe hingga pukul 8 malam. Masih dengan keadaan sadar Ia tidak terlalu mabuk karena hanya minum untuk menemani teman-teman nya saja. Setelah puas membicarakan segala macam hal denagn teman-teman nya dari membicarakan party sekaligus merayakan ulang tahun Daniel sampai membicarakan wanita. Seperti Daniel yang sedang berusaha mendekati Novia teman Elisa. Yah mereka memang satu kampus namun beda jurusan dan mereka adalah senior dari Elisa.

Pukul 9 malam Reno sampai di rumah nya dengan keadaan sadar namun terasa berat di kepalanya. Ia menghempaskan tubuh nya di atas kasur. Entah mengapa Reno teringat dengan keadaan Elisa.

Calling...
"Hallo? "awab Elisa.

"Hallo kenapa Reno ko lo malah diem aja sih." Jawab Elisa kesal karena tidak ada jawaban dari Reno.

Sementara Reno hanya tersenyum tengil mendengar ocehan Elisa.

"Woy Reno lo aman tapi kan?" Tanya Elisa.

"Hmm." Jawab Reno.

"Anjirr hmm doang. Emang yah lo tuh gabisa bikin gue ga kesel sekali aja."

Tuuuutttttt. Telfon mati

"Iiihhh ini orang bikin gue darah tinggi aja. Ga jelas, mesum, minus ekspresi." Ucap Elisa kesal dan membantingkan hp nya ke atas kasur.

Dengan senyum tengil nya Reno mematikan telfon Elisa lalu tertidur tanpa melepas sepatu masih menggunakan baju yang Reno pakai semenjak pagi.

Hari jumat adalah hari terakhir pergi ke kampus di minggu ini. Saat tiba di parkiran Reno bertemu dengan Elisa yang baru saja turun dari ojek online nya. Tidak ada sapaan dari Reno membuat Elisa kesal karena Reno hanya melewati Elisa tanpa menyapanya.

"Dih berasa ga kenal tuh." Gerutu Elisa melihat punggung Reno yang terus berjalan.

Elisa berjalan menuju kelas yang sudah ada Novia dan juga Sabila.

"Lo udah sembuh sa?" Tanya Sabila.

"Udah sab aman." Jawab Elisa mendudukkan dirinya di kursi kelas.

"Tapi muka lo masih pucat sa harusnya lo jangan masuk dulu." Timbal Novia memegang kening Elisa.

"Aman ko nov udah ga demam juga jadi aman." Jawab Elisa dengan riang.

Setelah jam mata kuliah selesai Sabila dan Novia yang sudah janji untuk menemani Elisa kembali namun tiba-tiba tidak bisa karena Sabila harus ke ruang rektor karena masih mengurus berkas-berkas pindahan dan Novia harus segera pulang karena mama nya tiba-tiba sakit. Saat keluar kelas Elisa sedang memainkan hp nya untuk memesan ojek online namun tiba-tiba Reno datang dan menarik tangan Elisa.

"Ih Reno lepasin apa sih lo." Kesal Elisa.

"Gue anter balik ayo." Jawab Reno masih memegang tangan Elisa.

"Gausah gue bisa balik sendiri." Ketus Elisa melepaskan tangannya.

"Udah ayok masuk gue anter." Ucap Reno membukakan pintu mobilnya.

"Gamau Reno gue bisa balik sendiri." Jawab Elisa kesal.

"Masukk!" Reno sedikit meninggikan bicaranya.

Lagi lagi Elisa tidak bisa berkutik jika Reno sudah meninggikan nada bicaranya. Elisa memasuki mobil Reno dengan cemberut.

Reno memberhentikan mobil nya di depan supermarket tanpa bicara apapun kepada Elisa Reno turun dan mengunci mobil nya sehingga Elisa tidak bisa keluar.

"Bener-bener yah tuh cowok ga jelas banget idup nya bikin orang kesel." Gerutu Elisa. "Lagian lu Elisa ngapain lo nurut aja sih sama cowo itu." Lanjut Elisa sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Setelah 15 menit Reno kembali ke dalam mobil dengan membawa dua kantong belanjaan berisi makanan dan juga dua ice cream di tangannya.

"Nih.." ucap Reno memberikan ice cream coklat kepada Elisa.

"Thanks." Jawab Elisa mengambil ice cream di tangan Reno.

Reno kembali menjalankan mobilnya dan sesekali melirik Elisa yang asik melahap ice cream di tangannya. Setelah sampai di ruamah Elisa Reno segera turun dan membawa dua kantong belanjaan tadi ke dalam rumah Elisa dan menaruhnya nya di sofa.

"Eh ini apaan Reno kenapa lo taruh disini?" Ucap Elisa kebingungan melihat Reno langsung memasuki rumahnya dan menaruh belanjaan tersebut.

"Buat lo. Bye." Ucap Reno singkat tidak ada ekspresi lalu pergi meninggalkan Elisa.

"Heh ih lo kenapa sih ini banyak banget Reno." Teriak Elisa di pintu rumahnya sedangkan Reno terus berjalan memasuki mobilnya.

Tidak memperdulikan ocehan Elisa Reno terus melanjutkan perjalanan nya. Yah hari ini Reno sudah berjanji dengan teman-teman nya untuk merayakan ulang tahun Daniel di club. Entah mengapa menjahili Elisa dan membuat Elisa mengomel adalah hobi Reno saat ini. Menurut Reno sehari tanpa mendengar ocehan Elisa hidup dia kembali sepi.

"Thanks sa dan sorry karena bikin lo kesel terus." Ucap Reno sendiri masih mengendarai mobilnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam Reno masih asik dengan teman-temannya. Alkohol adalah penyempurna malam ini juga di temani wanita-wanita sexy. Suara musik yang menggelegar di ruangan itu serta banyak nya orang-orang menikmati suasana gelap serta kelap kelip lampu disco. Reno di temani satu sosok wanita sexy dengan menggunakan Rok mini serta atasan crop hingga belahan dada nya terekspos hingga bisa membuat siapa saja laki laki tergoda termasuk Reno. Sebuah ciuman sudah mendarat di bibir Reno yang di lakukan oleh wanita tersebut. Tidak ada penolakan dari Reno membuat wanita tersebut semakin menggoda Reno. Ciuman itu terus singgah di pipi Reno sampai leher Reno namun seketika Reno menghempaskan wanita tersebut ketika suara handphone nya berbunyi menandakan ada pesan masuk.

To be continue.

Maaf kalau ada typo yah guys. Selamat membaca.

Jangan lupa tinggalin jejak kalian.

Mengapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang