Menghilang

255 17 4
                                    

Pukul 23.00 malam Reno sampai di rumahnya Ia langsung memarkirkan mobil nya dan segera masuk ke dalam rumah nya menaiki tangga untuk menuju kamar kesayangan nya. Segera Ia membersihkan tubuh nya untuk segera istirahat dan merebahkan dirinya di kasur.

Pukul 01.00 Reno sudah terlelap dari tidurnya setelah melakukan beberapa ritualnya sebelum tidur seperti membersihkan dirinya dan mendengarkan lagu kesukaannya. Tidak terasa pagi tiba pukul 08.00 namun Reno belum juga bangun tak lama Ia di bangun kan oleh suara telfon dari abangnya.

"Hallo Ren? Lo dimana?" Tanya Joshua.

"Rumah, tidur." Jawab Reno singkat.

"Ren gue mau lo sekarang terbang ke Italia papi sakit." Jelas Joshua.

"Sakit apa sih bang kan ada lo disana. Ada istri nya juga kan? Gue ada kelas siang ini." Jawab Reno.

"Please Ren gue sibuk bantu hotel dan beberapa pekerjaan papi juga. Tolong lah dan lo sebentar lagi juga akan nerusin ini semua." Jelas Joshua.

"Tapi bang gue ga bisa gue ada kelas siang ini." Tolak Reno.

"Gue ga mau tau gue udah pesen tiket penerbangan jam 11.00 siang ini di Indonesia lo cek email lo sekarang juga dan bersiap." Jelas Joshua dan langsung mematikan telepon nya.

"Anjing sialan arghhh." Ucap Reno sambil mengacak-acak rambutnya.

Reno bersiap untuk mandi dan paking beberapa baju saja karena Reno tidak ingin berlama-lama disana apalagi harus bertemu wanita matre atau istri papinya itu.

Bram sudah menikah lagi ketika sudah 7 tahun menduda menikah dengan wanita muda indonesia yang sempat kuliah Itali. Perbedaan istri nya itu lumayan cukup jauh dengan Bram berbeda 28 tahun dan beda 5 tahun dengan Reno. Itu yang membuat Reno membenci wanita itu karena tidak masuk akal wanita muda berpendidikan tapi mau menikahi papi nya yang sudah berumur hampir 50 tahun kalau bukan karena harta. Dan wanita itu pula yang membuat Bram semakin sulit untuk menjenguk anak-anak nya di Indonesia. Pernah ketika Reno sedang sakit hingga harus di rawat tapi Bram lebih memilih menghabiskan waktunya dengan pacarnya ketika itu dan ketika kelulusan SMA pun Bram tidak bisa datang dengan alasan istrinya sakit padahal Reno dan Joshua tahu itu semua hanya akal-akalan wanita matre itu.

Setelah selesai bersiap Reno turun dari kamar nya menuju meja makan untuk sarapan dan segera pamit ke Bi Marti.

Setelah selesai Reno langsung diantar ke bandara oleh temannya Daniel. Yah setelah abang nya menelpon Reno segera menghubungi temannya untu mengantarnya ke Bandara.

***

Setelah bersiap dengan make up tipis nya Elisa segera turun untuk menemui kekasih nya yang sudah sampai di rumah nya untuk mengantar Elisa ke kampus. Ketika pagi tadi setelah kabar-kabaran dengan Tama untuk menceritakan kejadian semalam Tama meminta Elisa untuk di antar ke kampus sambil menunggu luka di kaki nya sembuh dan motor nya balik lagi. Dan kebetulan jadwal hari ini mereka sama-sama kelas siang dan jarak dari kampus Elisa dan Tama hanya memakan waktu 15 menit jadi tidak terlalu jauh untuk Tama mengantar jemput kekasihnya itu.

"Sayang gimana luka kamu masih sakit?" Tanya Tama sambil mengelus tangan Elisa di sebelahnya dengan tangan kiri karena sedang menyetir mobil.

"Masih perih dikit si apalagi kena air tadi mandi peeih banget." Jawab Elisa.

"Kamu bawa mobil aja dong sayang jangan motor aku khawatir kalau kamu bawa motor terus." Jelas Tama masih menggenggam tangan Elisa.

"Aku tuh males Tam bawa mobil tuh ribet lagian semalem tuh orang itu aja yang salah mau parkir mobil ga lihat-lihat sekeliling karena lagi mabok dia kayanya." Jawab Elisa.

"Mabuk? Tuh kan itu lebih bahaya lagi sayang kalau kamu di apa-apain sana dia gimna?" Jelas tama khawatir.

"Ngga sayang kalau dia macem-macem aku gaakan mau ikut dia semalam tapi karena dia ga terlalu mabuk dan masih sadar jadi aku ikut." Jelas Elisa sambil membalas genggaman Tama untuk menenangkan.

"Sama aja sayang aku khawatir. Yaudah pokonya kamu kalau ada apa-apa harus cepet telepon aku dan aku akan selalu sempetin kalau jadwal kita sama aku akan antar jemput kamu ya " Jelas Tama mengeratkan genggamannya.

"Iya Tam makasih yah." Ucap Elisa.

"Iyaa kiss pipi ku dulu tapi." Ucap Tama dengan senyum-senyum salting nya sambil menunjuk pipi kiri nya.

"Yee kamu mah modus dasar cowo." Jawab Elisa sambil memukul pipi Tama pelan.

"Haha bercanda sayang." Jawab tama.

Tiba di kampus Elisa langsung menuju kelasnya dan bertemu dengan Novi yang sedang memainkan handphone nya. Mereka bercerita ria dengan heboh membahas apapun yang penting sampai tidak penting.

Jam istirahat pun tiba Elisa kepikiran bagaimana nasib motor nya sedangkan Ia sendiri tidak tahu jurusan apa lelaki itu bahkan namanya saja Ia tidak tahu. Lalu Ia mencoba ke kantin siapa tau bertemu dengan lelaki itu lagi namun nihil di kantin bahkan koridor kamus yang Ia melihat lelaki itu dengan kekasihnya nya tidak melihatnya.

"Mungkin besok kali yah ketemu dia." Ucap Elisa.

Setelah kelas selesai Elisa menunggu kekasih nya yang ingin menjemput nya selang 5 menit menunggu Tama tiba dan Elisa langsung memasuki mobil Tama.

"Maaf yah sa aku lama jemput tadi abis ketemu dosen dulu buat matkul tambahan lusa."

"Iya gapapa ko Tam ga lama ko tapi lumayan bikin perut aku lapar." Ucap Elisa sambil memanyunkan bibirnya.

"Haha gemes banget sih kamu lapar yaudah kita makan yah kamu mau makan apa?" Jawab tama sambil mengelus pipi Elisa.

"Aku mau shusi boleh yah?" Jawab Elisa menampilkan puppy eyes nya.

"Boleh dong oke let's go."

Elisa dan Tama pun langsung menuju mall untuk memakan sushi makanan kesukaan Elisa. Tidak ada yang tersisa semua habis di santap Elisa yang sedang kelaparan dan itu membuat Tama merasa gemas karena menurut dia Elisa terlihat lucu ketika sedang lapar.

Setelah menyelesaikan makannya Tama segera mengantar Elisa pulang karena sudah pukul 21.00 malam dan Tama tidak mau kemalaman untuk mengantar Elisa karena besok Elisa ada kelas pagi. Setelah sampai rumah Elisa langsung memasuki rumah nya yang kosong itu karena orang tuanya belum pulang juga. Ia segera membersihkan badannya dan melakukan kegiatan rutinnya yaitu skincare malam dan di lanjut untuk tidur.

Pagi ini Elisa telah bersiap untuk pergi ke kampus di antar Tama kembali karena motor Elisa belum kembali dan Tama pun sedang tidak ada kelas karena kelas di pindahkan di esok hari nya.

Lagi-lagi Elisa tidak menemukan lelaki itu. Kemana dia gimana nasib motor gue udah tiga hari gaada kabar. Elisa merutuki kebodohan nya karena bisa percaya dengan lelaki mesum itu.

"Ah ca lo bodoh banget sih kenapa lo ga nanya kontak nya dia atau setidaknya namanya dia kalau kaya gini kan gue bingung mau nyari kemana yang gue inget cuma muka mesum nya doang. Arghh bodoh nya Elisa." Ucap Elisa yang masih merutuki kebodohan nya.


HAPPY READING GUYSS 🤗

MAAF KALAU ADA TYPO YAH HEHE

BOLJUG TUH KALAU BACA WAATTPAD SAMBIL DENGERIN LAGU ANGIN RINDU DENGAN SEPENUH HATI SAMPAI RUMAH KITA KEMBALI.

Mengapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang