Kecewa

260 14 1
                                    

Saat Elisa sedang fokus dengan bantal penghangat nya Reno malah memperhatikan Elisa dengan matanya entah apa yang Reno pikirkan. Namun seketika ada seseorang yang datang begitu saja masuk karena pintu rumah pun terbuka.

"Anjinggg siapa lo?" Teriak Tama mencengkram baju Reno.

Keadaannya Elisa sedang rebahan di sofa panjang dengan kepala tertutup Hoodie dan Reno tepat di sebelah kepala Elisa duduk si sofa single membelakangi pintu masuk. Sehingga terlihat dari belakang bahwa kepala Reno sangat dekat dengat kepala Elisa.

Mendengar teriakan tersebut Elisa terbangun dan melihat Reno dengan Tama sedang saling cengkram.

"Santai bro ini ga seperti apa yang lo liat" Jawab Reno tenang.

"Alah anjing berani-beraninya lo deketin cewek gue " ucap Tama.

Buuukkkkk... Satu tonjokan dari Tama untuk Reno.

"Anjinngg bukkkk" balas Reno.

"Udah udah stop Tamaa udahh Reno udahh" teriak Elisa bangun dari duduk nya berusaha menghampiri mereka dengan tangan yang masih menahan perut sakitnya.

Namun omongan Elisa tidak di dengar membuat Elisa menghampiri mereka yang semakin membuas perkelahian itu di halaman rumah Elisa. Elisa menghampirinya dan langsung memeluk Tama dari belakang sambil menangis namun kekuatan Elisa terkalahkan oleh Tama dan membuat Elisa jatuh hingga betis kaki terkena batu tajam membuat celana leging yang Elisa pakai pun robek.

"Awwsss" tangis Elisa.

Reno yang melihat Elisa kesakitan ingin menghampirinya namun di hajar kembali oleh Tama membuat Reno jatuh. Sedangkan Elisa semakin ketakutan melihat adegan tonjok tonjokan itu mengingatkan kejadian semalam ketika Ia sedang ketakutan karena di ganggu Pereman. Elisa menangis memeluk kaki nya dan menenggelamkan kepalanya sambil memanggil nama Paul.

"Pauulll tolong gue takutt hikss hikss paull..." Teriak Elisa.

Tama yang mendengar teriakan Elisa pun menghampiri Elisa.

"Sa bangun gue butuh menjelasan lo" ucap Tama berusaha mengangkat kepala Elisa.

Elisa pun mengangkat kepalanya menatap Tama dengan mata sembab nya.

"Ul takuttt..." Ucap Elisa dan tak sadarkan diri.

"Sa bangun kamu kenapa sa maafin aku" ucap tama mengelus pipi Elisa.

Reno yang melihat Elisa pingsan pun segera bangkit menghampirinya.

"Anjing sa bangun" ucap Reno.

"Diem lo, bukan urusan lo jangan sentuh cewek gue" ucap tama menggendong Elisa kedalam mobilnya dan membawa Elisa ke rumah sakit.

Reno yang melihat pun langsung mengikuti mobil tama dengan muka babak belur nya.

"Anjing gila tuh cowo ga bisa apa denger penjelasan gue dulu. Tadi mungkin gaakan kaya gini keadaanya. Berengsek emang" ucap Reno memukul setir nya sambil mengikuti mobil Tama.

Sesampainya di rumah sakit Elisa di bawa ke UGD untuk segera di periksa. Setelah beberapa menit dokter pun keluar.

"Gimana keadaan pacar saya dok?" Tanya Tama.

"Baik-baik aja mas Ia hanya nyeri perut nya mungkit karena sedang haid, ada luka berdarah di kaki nya sebertinya kena goresan saat jatuh jadi tadi cukup berdarah dan seperti nya dia juga memiliki trauma hingga keadaannya stress dan membuat Ia pingsan" Jelas dokter.

"Terauma?" Tanya Tama.

"Iya mungkin nanti bisa di tanyakan setelah Elisa bangun atau bisa langsung di bawa ke sikolog agar Ia bisa lebih damai dengan traumanya" Jelas dokter.

"Terimakasih dok" ucap Tama.

Sementara Reno mendengarkan ucapan dokter tersebut dan bertanya-tanya tentang trauma apa yang di miliki Elisa apa saat kejadian malam itu membuat Elisa trauma?

"Lo pergi sekarang dan jangan pernah ketemu sama cewek gue lagi" ucap Tama pada Reno dan langsung meninggalkan Reno memasuki ruang Elisa.

Reno pun meninggalkan rumah sakit meskipun Ia sangat penasaran dengan keadaan Elisa namun ini bukan waktu yang tepat Ia tidak mau membuat keribuatan di rumah sakit.

"Tam.." panggil Elisa terbangun melihat Tama di sebelahnya.

"Sa kamu udah bangun syukurlah maafin aku sa" ucap Tama mengelus tangan Elisa.

"Reno mana?" Tanya Elisa.

"Reno? Laki-laki itu lagi? Bisa ga kamu gausah tanyain dia?" Bentak Tama.

"Disini ada aku sa kenapa kamu tanyain dia sih?" Tanya tama.

"Maaf" Jawab Elisa ketakutan karena melihat Tama marah dan membentak nya.

"Maaf aku kelepasan" ucap Tama melembut.

Pukul 17.00 sore orang tua Elisa datang langsung menuju rumah sakit untuk melihat keadaan Elisa.

"Assalamualaikum sayang yaampun kamu kenapa nak?" Tanya mama Ita.

"Waalaikumsalam mah caca gapapa ko tadi cuma sakit perut aja karena caca lagi dapet terus jatuh kaki nya luka udah itu aja mah" Jelas Elisa.

"Nak Tama terimakasih yah udah tolongin Elisa" ucap Mama Ita.

"I iya tante samasama" balas senyum Tama.

"Yaudah sekarang kamu pulang udah sore juga ini biar tante sama om sisini" ucap papa demis.

"Gapapa tante om?"

"Iya gapapa tam udah sana pulang hati hati ya" balas mama Ita.

"Yaudah aku permisi om tante" izin tama menyalimi mama itaa  dan papa demis.

"Sa aku pulang dulu yah kamu cepet sembuh maafin aku. Aku akan dengerin semua penjelasan kamu tapi aku mohon jangan pergi tinggalin aku yah sa" ucap tama mendekat dan menggenggam tanga Elisa lalu mencium punggung tangan Elisa. Namun Elisa datar hanya mendengar kan ucapan Tama tapi tidak menjawabnya.

Menurut Elisa Tama berlebihan menuduh nya selingkuh dan main hajar orang lain tanpa tau penyebabnya membuat Elisa sangat kecewa di tambah akhir akhir ini Tama sering sekali membentak Elisa dengan kasar membuat Elisa takut akan hal itu.

"Aku pamit sa assalamualaikum om Tante" ucap Tama keluar dari ruangan Elisa.

***
"Astagfirullahalazim den Reno ini kenapa wajah nya den lebam-lebam begini" kaget bi Marni membuka pintu dan melihat keadaan Reno yang sudah babak belur.

"Gapapa bi aman biasa masalah cowok" Jawab santai Reno.

"Bibi bantu obatin yah den"

Bi marni pun mengobati lebam-lebam di wajah Reno dan sesekali menanyakan penyebab luka tersebut namun tidak di jawab oleh Reno.

"Yasudah den sekarang masuk kamar bersih-bersih jangan lupa solat ashar yah den" ucap bi Marti melihat waktu sudah pukul 5 sore.

Reno menaiki tangga kamarnya dan beralu masuk. Setelah membersihkan tubuhnya Reno merebahkan diri nya di kasur.

"Tokk tok den?" Panggil Bi Marni.

"Masuk bi"

"Den makan dulu yah den pasti belom makan dari siang kan den. Ini bibi masak tempe kecap kesukaan aden dan juga ayam goreng dimakan yah den" ucap bi Marni memnaruh piring di meja sebelah kasur Reno.

"Iya bi nanti Reno makan" jawab Reno.

"Yaudah abis itu istirahat yah den bibi kebawah dulu nanti kalau ada apa-apa panggil bibi.

Setelah makan Reno pun terlelap tidur seperti biasa Reno melewati kewajiban nya untuk solat ashar dan magrib bahkan sekarang waktu isya pun sudah adzan Reno belum juga bangun dari tidur nya.

Ddrrrttt drrttttt. Suara telepon Reno.

To be continue.


Happy reading guys 🤗
Makasih yang udah menikmati ceritaku.

Jika ada kritikan dan saran boleh komen yah guys. Jangan lupa follow dan vote nya biar tambah semangat minad lanjut ceritanya.

Mengapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang