Gue kangen Lo ca

281 16 3
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam Elisa dan Sabila telah selesai membeli perlengkapan nya. Elisa yang tidak berniat belanja pun akhirnya Ia belanja juga. Seperti pada dasar nya wanita belanja adalah sesuatu hal yang membuat mood jadi happy. Elisa hanya membeli liptint dan cardigan rajut berwarna biru nya sedangkan Sabila membeli skincare dan beberapa pakaian. Ia menenteng empat paperbag sekaligus.

Saat sampai parkiran menuju motor Sabila bingung supir nya tidak bisa menjemput nya Ia memutuskan untuk memesan ojek online namun di larang oleh Elisa dengan alasan Sabila belum lama berada di Indonesia takut akan terjadi hal yang tidak mengenakkan. Elisa pun berniat mengantar Sabila untuk pulang ke rumah nya meskipun sempat di tolak Sabila karena merasa tidak enak apalagi sudah malam. Elisa mengendarai motornya dengan paperbag belanjaan separuh di simpan di depan jok motor dan separuh lagi di pegang oleh Sabila.

Selama perjalanan Sabila sangat antusias Ia baru merasakan naik motor malam-malam. Angin malam yang sejuk, serta lampu-lampu kendaraan juga bangunan menghiasai suasana malam itu tidak lupa segemilir angin malam yang menemani perjalanan mereka.

Sabila merekam video perjalanan mereka dengan handphone nya sesekali bercanda gurau dengan Elisa .

"Wawww sa ini seru banget." Ucap Sabila merekam semua yang ada di depannya dengan hp nya lalu membalikan kamera depannya sehingga Ia bisa melihat dirinya. "Motoran malam-malam sama Elisa aaa sa ngebut dong." Ucap sabila masih merekam dengan hp nya dan membawa hp nya ke depan Elisa agar Sabila mampu merekam tampak depan Elisa yang sedang mengendarai motor nya. "Sa liaaatt haha muka lo lucu banget kena angin sa." Ucap Sabila yang mengarahkan kamera depannya ke depan muka Elisa.

"Eh sab jangan lah woy muka gue kaya apa itu." Teriak Sabila. Suara kendaraan yang melaju membuat mereka harus sering-sering berteriak ketika mengobrol.

"Haha gapapa mau gue kirim ke Faro."jawab Sabila.

"Hah ngomong apa lo tadi? Tanya Elisa dengan kencang.

Duh keceplosan segala si lo bil. Batin sabila.

"Mau gue upload di story Instagram sa." Teriak sabila kembali.

Setelah memakan waktu 15 menit Elisa mengendarai motornya tiba di rumah Sabila. Rumah yang cukup besar dengan cat putih dan pagar berwarna hitam yang cukup tinggi. Elisa tidak ikut masuk ke dalam karena sudah pukul setengah delapan malam.

"Makasih yah sa udah temenin gue belanja terus anter gue pulang segala." Ucap Sabila sambil mengambil paperbag nya.

"Iyaa sama-sama sab. Yaudah gue langsung balik yah takut kemalaman." Jawab Elisa.

"Iya lo hati-hati yah sa. Kabarin gue kalau udah sampe." Ucap Sabila kembali.

"Lebay lo kabar-kabaran segala haha. Yaudah deh bye sab." Ucap Elisa kembali mengendarai motor nya meninggalkan Sabila.

"Bye sa hati-hati." Sahut Sabila melambaikan tangannya dan langsung mengambil foto Elisa yang sudah mulai menjauh. "Elisa beneran baik ternyata ro pantes lo sayang sama dia." Ucap Sabila tersenyum.

WhatsApp
Far ✨
Sent photo
Sent video
Elisa nemenin gue belanja hari ini kita naik motor. Dia kelihatan baik-baik aja tapi gue ga liat dia seceria seperti apa yang lo ceritain. Sesekali juga gue perhatiin dia kadang sering diam.
Sent foto
Dia anterin gue pulang juga karena supir gue ga bisa jemput. Baru sampe rumah gue jam setengah 8 malam. Dia langsung pulang.

Thanks bil. Kabarin kalau dia udah sampe rumah yah bil.

Oke nanti gue kabarin.

Sabila menghempas kan tubuhnya ke atas king bed nya dengan nuansa kamar berwarna pink dan terdapat beberapa boneka yang berwarna senada dengan sprey berwarna pink tua. Ada lampu kamar berbentuk jamur di sebelah kasurnya juga terdapat beberapa bingkai foto dirinya bersama seorang lelaki. Sabila memasuki kamar mandi untuk membersihkan kan dirinya setelah beberapa menit ia di sibukkan dengan kegiatan malamnya di depan cermin menggunakan skin care nya lalu kembali merebahkan dirinya di atas king bednya. Ia hampir lupa untuk menanyakan kabar Elisa yang sudah sampai rumah apa belum ketika melihat jam sudah pukul 9 malam. Langsung mengambil hp nya dan mengirimkan pesan kepada Elisa.

WhatsApp
Elisa
Sa lo udah sampai rumah kah?

10 menit berlalu Sabila menunggu balasan Elisa dirinya sudah mengantuk namun juga khawatir dengan Elisa. Saat Ia akan terpejam mendengar suara di handphone nya dan langsung mengecek nya.

Sorry sab gue baru buka chat. Gue udah sampe 15 menit yang lalu ko. Aman.. balas Elisa.

Oke sa. Good night and thank you. Balas Sabila.

Far ✨
Elisa udah sampe 15 menit yang lalu. Aman ko dia Lo tenang aja.

Hanya senyuman yang terpancar dari laki-laki itu ketika mendapat kan pesan tersebut. Duduk termenung di kamarnya menghadap jendela ke arah luar terdengar suara gemercik air yang terdapat di kolam ikan di halaman rumahnya. Menatap langit langit yang hampir menggelap menandakan malam akan tiba. Memendam kerinduan dan kekhawatiran setiap harinya sungguh amat menyiksa dirinya sendiri. Namun Ia tidak bisa berbuat apa-apa Ia belum bisa kembali, Ia tidak sanggup melihat keadaan wanita itu jika melihat dirinya yang sekarang. Tetesan air mata membasahi kulit putih pria tersebut mengingat semua kenangan masa kecilnya yang begitu indah dengan seseorang membuat dada nya sesak menahan tangis nya akan kerinduan nya yang amat dalam. Gue kangen lo ca hanya kata-kata itu yang selalu terucap. Melihat beberapa foto dan video yang Ia dapatkan tidak mampu menghilangkan rasa rindu nya tapi setidaknya Ia merasa lega bahwa seseorang yang Ia rindukan sekaligus Ia khawatirkan disana baik-baik saja. Gue janji akan kembali tunggu gue dan tetap bahagia ca hanya itu yang selalu terucap sebuah janji yang entah kapan akan terwujud.

****
Setelah membalas chat dari Sabila Elisa segera mendudukkan dirinya di depan cermin melakukan beberapa kegiatan skincare nya. Dari mulai toner, serum, moisturizer dan lip serum yang Ia oleskan di bibir ranumnya. Rangkaian selesai Elisa segera beranjak namun tidak sengaja Ia menyenggol sebuah bingkai foto dirinya bersama sahabatnya hampir jatuh ke lantai namun segera Elisa mengambil nya dengan refleks.

"Ah untungnya ga sampai jatuh. Elisa kebiasaan banget ceroboh." Gerutu Elisa mengambil bingkai foto tersebut. "Sorry yah ul hampir jatuh hehe lo aman kan ul? Lo kangen gue ga sih ul? Masa iya lo ga kengen gue ul? Ck awas aja lo nanti kalau balik gue botakin kepala lo." Ucap Elisa mengomel dengan sendirinya nya sambil menatap foto tersebut dan mengusap nya perlahan. "Ul mau dengerin gue cerita ga?" Tanya Elisa berjalan menuju tempat tidur nya masih memegang bingkai foto tersebut.

Elisa merebahkan tubuh nya di king bed miliknya yang bernuansa ungu sambil memegang bingkai foto dan menatapnya. Ia menceritakan kejadian hari ini dari mulai masuk kampus, menemani Sabila dan bertemu dengan Reno.

"Laki-laki itu nyebelin ul dia galak tapi kadang juga baik. Dia juga udah nolongin gue beberapa kali ul tapi dia jutek, mesum, pokonya ngeselin banget deh ul. Coba ada lo disini pasti lo bakal marahin dia kan ul karena dia bikin gue kesel? Walaupun lo juga ngeselin sih ul tapi gue ikhlas ko ul kalau lo bikin kesel gue terus asal lo balik. Gue kangen lo ul gue kangen kita bareng-bareng lagi kaya dulu." Lirih Elisa yang tidak bisa menahan tangis nya lagi. Menangis terisak merindukan sahabat nya adalah hal yang Ia sering lakukan akhir-akhir ini. Entah mengapa semakin lama Paul tidak ada kabar rasa nya semakin Elisa merindukan sahabatnya itu.

To be continue.

Apa yang sabila lakukan? Mengapa dia mengirim foto dan video Elisa kepada orang lain? Siapa sebenarnya Sabila dan siapa orang itu?

Gimana guys part ini? Jangan lupa tinggalkan jejak yah.

Mengapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang