4~ Rambulan ku

77 40 26
                                    

"Mungkin aku hanya perlu waktu untuk menyembuhkan hati ini dari luka yang mendalam. Nggak papa luka asal tetap sama kamu."
~Alaskar~

"Bisa nggak kita menghabiskan waktu berdua hari ini? Aku kangen banget sama kamu."

"Oh.. Mobil gue udah nyampe, gue duluan ya. " Dengan wajah tersenyum Rachel meninggalkan Queen bersama mahluk bumi yang teramat bucin dengan nya.

Mereka dapat merasakan dari dalam senyuman Rachel tersirat pesan ' Bersenang-senang lah. '

"Huh" Ia menghembuskan nafas kasar "Kita mau kemana? "

"Kepantai, " Alaskar membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Queen untuk masuk.

Hanya ada keheningan diantara keduanya selama perjalanan, Queen merasa begitu canggung karna sekian lama telah berpisah dengan nya.

Gadis itu memalingkan wajahnya untuk memandang lelaki tampan yang kini tengah duduk disamping nya, dengan fokus yang hanya tertuju untuk mengendarai mobilnya dengan hati-hati.

"Arabel, tidakkah kamu terlalu intens menatap wajahku? Bisa-bisa kita kecelakaan, karna kamu membuatku malu."

Seketika wajah gadis itu memerah "Hah! Apa maksud mu aku menatap mu? "

Alaskar tertawa kecil mendengar pertanyaan Queen, seketika tangannya mengelus lembut punggung tangan gadis itu "kita udah sampai. "

Keduanya keluar dari mobil dan duduk ditepi pantai. Suasana begitu sunyi, angin malam membelai halus wajah cantik milik Queen.

Senyuman menghiasi wajah tampan Alaskar saat menatap intens wajah Queen.

"Rembulanku, aku mencintaimu! "

"Aku bukan rembulan"
Alaskar tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Aku merindukanmu. Aku merindukan setiap sentuhan mu setiap belain mu sayang. "

"Kak aku bukan Rembulan! "

"Aku tau, tapi kau seperti Rembulan dimata ku"

"Why? "

"Because among the many stars that decorate the sky, the moon remains beautiful in its solitude. very different from the others. She is like you, my Moon. "Cowok itu menjeda sejenak kalimatnya demi melihat kedua manik hitam kecoklatan milik Queen yang menatapnya begitu lekat.

"Ketika mataku tertuju pada langit malam yang membentang luas, bulan hadir dengan cahayanya yang menenangkan, mengingatkan ku akan keindahan dalam kesederhanaan. it's you darling, my moon. "

Queen menundukkan kepalanya, ia tak sanggup melihat wajah alaskar.
"Kenapa aku? Aku kan udah ninggalin kk, " Suaranya terdengar sangat kecil dan bergetar.

"Aku yakin kamu pasti kembali, " Alaskar mengangkat dagu Queen agar dapat menatap matanya lagi.
"Hei.. Kita kan teman, " Suara serak namun lembut itu terdengar begitu menyentuh hati queen, ucapan itu membuat kedua bola mata yang terlihat redup itu menjadi basah karna genangan air mata ditahannya.

"Arabel..! Kamu kangen sama aku kan, kangen teman mu ini kan. "

Gadis itu hanya terdiam. Sudah setahun dia tidak pernah menangis. Dalam hatinya, dia ingin sekali menangis dan berteriak. Ternyata aku masih punya teman, batinnya.

Alaskar mengusap air mata yang tiba-tiba meneteskan dipipi queen.
"Nangis aja, aku disini kok. "

Dengan napas tersengal-sengal queen mencoba menyembunyikan kesedihan nya " Apaan sih! Aku ngk nangis kok. "

"Terus ini apa? "

"Kelilipan ini mah" Menghapus air matanya dengan buru-buru berdiri " Aku mau pulang ini udah terlalu larut. Besok kita sekolah kan. "

love in revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang