10~ Arabel?

48 24 27
                                    

HAI GUYS...
YANG BELUM FOLLOW CUSSS DI FOLLOW DULU

Sebelum baca jangan lupa vote dan ramaikan kolom komentar ya.

Mohon hargai karya saya Dengan memencet tanda bintang Dan memberi krisar

Heppy reading

****

" Trauma dari sebuah luka mungkin tidak akan pernah terlihat, namun dia selalu menuntut kita agar bisa sembuh sendiri. "

Queen bernafas lega setelah berhasil keluar dari ruangan itu.

Tak sengaja queen berpapasan dengan seorang pria yang terkenal disekolah sebagai anak nakal dan tampan serta orang tua nya yang konglomerat.

Stevano Abimana itu namanya. Dia kerap disapa abi, abi selalu membuat semua cewek populer dan cantik menjadi pacar atau simpanan nya dan menurut yang lain itu sangat menyenangkan.

Hanya saja menurut queen itu cuman hal yang bodoh. Abi yang sedang di kelilingi gadis-gadis populer di sekolah tak sengaja menatap queen yang tengah, menatapnya dengan dingin.

Abi mulai mengikuti queen dari belakang biarpun gadis itu tak menghiraukan kehadirannya. Abi mulai mempercepat langkahnya dan mulai memegang pergelangan tangan queen.

Sontak hal itu membuat queen terhenti, " Ada apa? "

Abi tetap memegangi pergelangan tangan queen dengan keras, ia mulai berbicara dengan nada yang kesal.
" Gue cuma mau lo jadi pacar gue, itu aja."

"Apaan sih kenal juga nggak. " Queen mencoba bersikap biasa saja didepan abi dan bersikap seperti gadis pada umumnya.

"Mungkin lo nggak kenal gue, tapi yang jelas sekarang gue mau lo jadi cewek gue dan nggak ada yang bisa menghentikan gue..." Abi menampilkan senyum smirk diwajahnya, " Nama lo arabel kan!" Bisiknya mendekati telinga queen.

Queen menatap tajam pria yang sok kenal itu dari ujung matanya, "Arabel..? Lo nggak kenal gue?"

"Queen, not arabel. Paham! " Tekan gadis itu yang juga mendekati telinga abi. Queen kembali melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat itu.

Spontan tangan abi kembali menarik tangan queen, " Do not go Babe, now you're my girl! "

Kok gue nggak bisa melawan ya? Apaan sih ni orang, batin queen yang campur aduk karena dia hanya bisa diam lantaran queen tak mungkin membunuh abi dihadapan semua orang saat ini.

" You are crazy? " Ujar queen dengan membesarkan matanya.

Gua nggak pernah ngerasain tubuh gue sekaku ini, kenapa dari tatapan nya aja udah nyakitin ya, batin queen yang tak dapat berbuat apa-apa.

" You're the one who makes me crazy darling. "

"Fu*k you. " Mengacungkan jari telunjuk nya pada wajah abi.

" I love you too, " Pria itu tersenyum lagi, " Come with me darling. "

"Shitt.. Lepasin gue, stupid! " Gadis itu begitu geram pada abi yang masih saja memaksanya.

Dalam hatinya, queen sangat berharap ada yang bisa menolongnya dari pria itu. Baru kali ini gadis itu merasa ditekankan oleh seorang pria yang baru dia kenal.

" Semua siswa disini benar-benar gila!" Gumam queen yang terus ditarik oleh abi entah kemana.

Queen mencoba melepaskan tangan pria yang sedari tadi mencengkram pergelangan tangan nya.

Kenapa gue lupa bawa pisau, batin gadis itu dengan mata berkaca-kaca, berpikir untuk melarikan diri.

" What do you think baby? " Abi mulai menarik queen lebih keras dan memegangi pergelangan tangannya dengan kencang, abi menoleh ke arah queen untuk menatap mata queen yang indah.

" Apa lo liat-liat?! " Baru kali ini queen terlihat begitu ketakutan.

Abi hanya diam dan masih terus menatap mata queen dengan intens. Dia mulai menggerakkan tangannya untuk mendekati dan memegangi pipi queen.

" Jangan macam-macam lo! "Queen mengacungkan telunjuknya kedepan wajah abi dengan tangan yang mulai gemetar.

Abi tidak peduli dengan ancaman gadis itu, dia tetap memegangi pipi queen dan menatap matanya.

" Lo begitu menggemaskan, "ujar abi yang melihat queen ketakutan.

" Arabel..! " Suara yang begitu familiar terdengar ditengah queen.

" Kak al.. "Air mata gadis itu langsung mengalir begitu saja saat alaskar berlari dan memeluknya. " Udah, kakak udah disini. "

Alaskar mengusap puncak kepala gadis yang berada dipelukan nya itu.

" Lo apain arabel? " Dengan wajah yang memerah alaskar menatap abi.

" Dia cewek gue! So, terserah gue mau apain. Lo bukan siapa-siapa arabel!" Tekan abi pada alaskar yang masih memeluk queen yang terlihat begitu ketakutan.

" G-gue.. Bukan ceweknya kak. "

Tangan gadis itu masih terus melingkar di pinggang alaskar. Alaskar tersenyum melihat gadis nya itu.

Dalam hatinya berkata, benar-benar gadis yang gue kenal.
Alaskar melepaskan almamater yang tadinya dia gunakan untuk menutupi pinggul queen. Dia menggendong gadis itu dan membawanya kembali ke UKS.

Abi menatap mereka yang perlahan menjauh, " Mereka bilang dia hebat. Hm.. Ternyata lemah. "Ujar pria itu dengan sedikit terkekeh.

love in revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang