17~ Hancur

15 7 4
                                    

Sebelum baca, absen dulu kalian dari mana?

HAI GUYS...
YANG BELUM FOLLOW CUSSS DI FOLLOW DULU

Sebelum baca jangan lupa vote dan ramaikan kolom komentar ya.

Mohon hargai karya saya Dengan memencet tanda bintang Dan memberi krisar

Heppy reading

****

"Bagaimana jadinya jika satu-satunya orang yang bisa menjadi tempat ternyaman bagi kita harus mati dengan tangan kita sendiri? "

~Queen Arabella~


Di sebuah pabrik tua, terlihat seorang gadis yang berdiri tepat di tengah-tengah nya, dengan menggunakan kaos berwarna hitam dengan jas berwarna abu-abu sepaha.

Matanya ditujukan menatap keluar melewati sebuah pintu yang berada tepat didepanya.

Aroma amis darah yang sangat pekat tercium di setiap sudut ruangan. Begitu banyak mayat-mayat bergelimpangan di ruang itu mengelilinginya.

Trinkk... Trinkk..

Deru HP yang berasal dari saku celana jeans ketat yang dipakai nya.

Gadis itu berdiri begitu santai mengangkat telepon yang masuk itu.

Mata nya dia tujukan pada orang-orang yang telah berhasil dia habisi.

Ya.. Itu semua ulah nya. Ulah gadis bernama queen itu.

Tak ada manusia yang selamat disana selain dirinya.

" Halo!" sapa nya terlebih dahulu pada seseorang yang menghubungi nya itu.

" Queen, apa lo selamat? Apa lo bisa menghubungi bos?" Tanya naka dari sisi lain telepon.

" Why?" Tanyanya dengan santai karena tidak ada yang mengancam keselamatan nya disana.

" Sepertinya.. Bos telah di bunuh CEO agar. " Ujar naka dengan suara sedikit terengah-engah. " Disini juga, semuanya mati. Pergilah sejauh-jauhnya, sejauh yang lo bisa, selamat kan diri lo. Jangan berpikir buat kembali kesini, pergilah sejauh mungkin!" Sambung laki-laki itu tegas dengan suara panik.

Nafas terengah-engah terdengar jelas di telinga queen. Gadis itu berlari sekuat tenaganya sambil terus mencoba menghubungi bosnya.

" Nomor yang Anda tuju tidak dapat dihubungi, silahkan tinggalkan pesan setelah bunyi 'tuut'."

Hanya itu yang terus terdengar mengiringi suara langkah kaki yang begitu cepat dan deru nafas yang terengah-engah.

Gadis itu terlihat begitu frustasi mendengar suara yang terus keluar dari HP yang berada dalam genggaman nya.

Gadis yang awalnya terlihat begitu santai, walaupun terdapat begitu banyak mayat didepan mata nya. Kini terlihat seperti seorang yang begitu hancur, wajahnya memucat. Gadis itu terlihat biasa saja menggunakan pakaian yang terkena begitu banyak cipratan darah itu, kini terlihat seperti sedang hilang akal hanya karena telepon darinya tidak diangkat.

'Hancur' hanya kata itu yang dapat menggambarkan nya saat ini.

Queen terjatuh di sebuah gang yang begitu sempit, HP nya terbanting entah kemana.

love in revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang