15~ prince

45 21 25
                                    

HAI GUYS...
YANG BELUM FOLLOW CUSSS DI FOLLOW DULU

Sebelum baca jangan lupa vote dan ramaikan kolom komentar ya.

Mohon hargai karya saya Dengan memencet tanda bintang Dan memberi krisar

Heppy reading

" Aku masih mencoba melupakan sebuah ingatan yang terasa menyakitkan. Namun, kehadiran mu membuat ingatan itu kembali terasa segar. Seakan baru saja terjadi."

****

Kedua gadis itu berjalan menyusuri lorong sekolah untuk menuju kantin sembari berbincang-bincang tanpa melihat kedepan.

Brak..

Queen menabrak seorang gadis sehingga keduanya berakhir terjatuh di lantai lorong itu.

Saat matanya menatap gadis yang tadinya dia tabrak, queen cukup terkejut mendapati wajah yang cukup familiar baginya.

Dalam ingatan nya, gadis itu terasa cukup dekat dengan nya.

"Arabell?"

Nama itu dilontarkan oleh gadis yang ditabrak queen.

" My little sister, you are here too."

Gadis itu berdiri mendekati queen yang masih terduduk dilantai itu
Queen hanya terdiam.

Dalam hatinya, kenapa dia harus bertemu dengan gadis menyebalkan ini. Padahal setelah tiga bulan sekolah di dignifid school, dia tidak pernah mendengar tentang gadis ini.

" Why are you daydreaming? Surprised? See your most beautiful sister here?" Lanjut gadis itu dengan sedikit menyeringai.

" I'm surprised to see you here? Why are you so confident?" Queen berdiri dan merapikan pakaiannya.

Queen menatap gadis itu dengan tajam. " Anaya_"

" Oh.. Lo ingat gue ya?"

Rachel hanya melihat kedua gadis itu dan kebingungan dengan perkataan naya yang mengatakan 'sister' pada queen.

" Enak ya hidup di jalanan?" Sambung anaya sedikit terkekeh.

" Anaya!" Alaskar tiba-tiba muncul mendekati kedua gadis itu.

Anaya melirik kearah alaskar sebentar sebelum akhirnya menjawab," Oh... Don't tell me you're that popular new student?" Anaya mendekat lagi pada queen.

Tatapan matanya penuh skeptisisme, bibirnya tertarik sedikit dalam senyuman yang sinis.

" The three princes of the school are in your grasp huh? Smart too." Sambung anaya.

Wajah queen penuh tanda tanya, " pangeran sekolah? Who?"

Anaya mengangguk, matanya masih fokus pada queen. " Ngga usah sok polos. Lo emang ngga berubah ya."

" Polos?" wajah queen penuh tanda-tanda mendengar tiga pangeran yang disebut anaya.

Alaskar menatap anaya, mencoba menghentikannya yang masih mencoba merundung queen. " Anaya, lo jangan ganggu arabel lagi!"

love in revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang