7~Siapa kau?

45 29 18
                                    

YANG BELUM FOLLOW CUSSS DI FOLLOW DULU

Sebelum baca jangan lupa vote dan ramaikan kolom komentar ya.Jadi mohon hargai karya kami Dengan memencel tanda bintang Dan memberi krisar.

happy reading

* * *

"Aku masih mencoba menyembuhkan luka yang aku goreskan sendiri, saat aku pergi meninggalkan mu karena keegoisan ku. "

Queen bergegas mengunci pintu kamar mandi itu dan langsung mengangkat telfon dari naka, "Kenapa? Kan tadi gue udah ngirim pesan. Gue lagi dirumah lorenzo. "

Tidak ada respon yang diberikan oleh naka, hanya ada keheningan dari sisi lain telefon itu.

"Halo.. Halo..? "

"Akh..... " Hanya terdengar suara teriakan naka dalam keheningan.

Gadis itu berlari keluar dari kamar mandi.

"Siapa.. ? " Tanya lorenzo yang sedari tadi menunggu queen keluar dari sana.

"Maaf. Gue ada urusan mendadak jadi harus pulang. " Queen segera mengambil tasnya dan berlari meninggalkan rumah lorenzo.

Lorenzo berdiri dengan melipat tangannya kebingungan menatap queen yang perlahan menghilang dari pandangan nya.

𓃹𓃹𓃹𓃹

Gadis itu berlari dengan sekuat tenaganya untuk melihat keadaan naka yang membuat nya begitu khawatir.

Sebenarnya dia di serang siapa? Gue kira nggak ada satupun yang mengetahui keberadaan kami.

Dengan perasaan yang bercampur aduk, queen langsung mendorong pintu rumah mereka.

"Nakala...! " Mata queen langsung terbelalak menyaksikan naka yang terduduk tak berdaya dibangku kerjanya, dengan tubuh yang bergelumuran darah.

"Naka...! " Queen berlari masuk untuk mendekati naka.

Tanpa disadari nya, seorang pria dengan tongkat baseball muncul tiba-tiba menghadangnya dari belakang nya.

Dari sudut matanya, queen dapat melihat kehadiran pria itu yang sudah sangat dekat dengan nya.

Spontan queen menghadang menggunakan tangannya agar tongkat baseball itu tidak mengenal kepalanya.

Gadis itu berhasil menghindari kepalanya dari pukulan pria misterius itu.

"Siapa kau..? " Dia menatap wajah pria yang muncul dirumah nya itu.

Setelah menyangkal tongkat itu queen mendorong, sehingga membuat pria itu lengah.

Kesempatan itu dipakai oleh queen untuk meninju wajah pria itu sampai dia terjatuh keluar dari rumah queen.

Queen bergegas menutup pintu karna naka sedang tak berdaya. Sehingga membuatnya lengah dan tanpa sadar pria itu mendekati nya dengan sebuah pisau.

Pisau itu diarakan dengan cepat pada queen, mengenai tangannya.

Pria itu terjatuh karna pergerakan queen yang cukup cepat. "Diam disitu! " Teriak gadis itu.

Namun dia juga mengingat naka yang tak sadarkan diri disana.

Queen membiarkan pria itu melarikan diri dan segera membawa naka kerumah sakit.

Tiga hari berlalu setelah kejadian itu, namun tidak ada tanda-tanda naka akan kembali bangun.

Queen yang selalu terduduk disamping ranjang, menunggu naka terbangun.

Selama tiga hari gadis itu tidak masuk sekolah dan tidak ada satupun siswa yang tau kondisinya.

"Queen.. " Suara itu terdengar begitu lirih.

Naka mencoba membuka matanya,samar-samar naka melihat seorang wanita yang duduk tidak jauh darinya dengan menggunakan setelan kaos dan jeans hitam. Gadis itu juga menggunakan topi berwarna hitam dengan rambut panjang yang di kuncir.

Queen melihat naka yang mengedipkan matanya perlahan, mencoba untuk melihat keberadaan queen.

"Lo udah bangun? "

Mata naka tertuju pada lengan kiri queen yang berbalut plaster.

Ukuran balutan itu cukup besar, " Tangan lo kenapa? Ukh.. "

"Tidur aja, nanti jahitan lo kebuka. " Ujar queen yang masih duduk.

Queen menopang dagunya dengan tangan kanannya,"Apa yang terjadi? Lo diserang sama satu orang? "

"Hah... " Naka bernafas kasar, " Yang bisa gue ingat, dia sedang mengotak atik leptop gue. Sepertinya dia sedang menargetkan informasi milik kita. Kalau nggak kenapa dia membunuh gue? Ada begitu banyak pertanyaan di kepala gue. Sepertinya dia nggak bertindak atas keinginan nya. " Jelas naka panjang lebar.

"Cukup! Lo hanya akan sakit kepala jika memikirkan nya sekarang."

Queen melemparkan flashback yang telah diambilnya dirumah lorenzo. "Gue mengambilnya dari komputer milik lorenzo coba lo periksa itu! Dan kita harus mencari kantor baru dan menghapus jejak kita. "

"Oh, ya! Bagaimana hubungan lo dengan loren" Belum sempat naka menyelesaikan ucapannya, queen langsung memukul naka tepat pada bekas sayatan yang baru saja dijahit.

"Akhhh... " Teriakan naka terdengar oleh seorang perawat yang langsung bergegas menghampiri kamar mereka.

"Tuan anda sudah bangun_" Ucapan perawat itu terhenti saat matanya melihat naka yang sedang dipukuli oleh queen.

"To-tolong gue... " Gumam naka yang kembali terkihat tak berdaya.

"Bagaimana bisa Anda memukuli pasien. Cepat keluar! " Bentak perawat yang sudah sangat panik dengan kelakuan queen.

A-aku selamat, batin naka yang dapat bernafas lega.

Queen meninggalkan tempat itu dan naik ke Rooftop rumah sakit.

Gadis itu menarik nafas dalam-dalam dengan menutup matanya, mencoba menikmati udara yang sore yang ada disana.

Dalam benaknya terlintas sepotong kenangan masa lalu.

"Anak manis.. Jangan pusing. Aku akan selalu ada untuk mu. Kau sudah berusaha dengan baik. " Ujar seorang wanita berbaju merah dilampisi jas hitam yang tersenyum kepada nya.

Jika bos masih hidup, dia akan berkata seperti itu. Batin queen dengan membuka matanya perlahan.

Queen kembali menghirup udah disana, namun kali ini aromanya terasa berbeda. Gadis itu mencoba melirik sekitar.

Aroma yang ada disana kini telah bercampur dengan bau asap rokok.

Narendra melirik gadis itu dengan sebatang rokok yang sudah terbakar terselip diantara jari tengah dan telunjuknya.

Buang-buang waktu saja! Banyak yang harus gue selesaikan. Batin queen yang segera berbalik untuk meninggalkan Rooftop.

"Queen! "Suara itu membuat queen terhenti dan sedikit melirik pria yang sedari tadi berdiri cukup dekat dengan nya.

Dengan kebingungan queen mencoba mendekati pria yang menatapnya itu, " Siapa lo? Lo tau nama gue? " Queen berjalan mendekati Narendra Dengan waspada, sembari meraba-raba punggungnya untuk mencari pistol yang selalu dia bawa.

Narendra sedikit menundukkan kepalanya " Gue dengar lo yang menghajar leo sampai pingsan? "

"Leo..? Siapa? " Tanya queen kebingungan.

"Cklek... "

Terdengar suara pintu rooftop terbuka.

Terlihat leo yang masuk bersama rev sambil terus mengoceh "Jala*g itu harus.. " Ucapan leo terhenti saat matanya tertuju pada queen.

Dengan penuh emosi leo segera mendekati queen "L-lo... Brengs*k" Leo menghadang tinjunya di wajah queen " Dasar bajing*n" Tinju itu akan segera di layangkannya pada wajah queen.

Narendra hanya memberi isyarat dengan tangannya, agar loe tidak mengganggu queen.

love in revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang