18~ Mimpi

25 10 11
                                    

Sebelum lanjut absen dulu yuk, kalian tau cerita ini dari mana?

Jangan lupa vote and komen ya...

Mohon hargai karya saya dengan memencet tanda bintang dan memberi krisar

Happy Reading

" Aku pernah berharap agar suatu saat nanti, sesuatu yang aku inginkan akan aku dapatkan. Namun, sekarang aku baru mengerti. Semua yang aku inginkan belum tentu yang terbaik, termasuk dirimu. "

~ anaya

Narendra pulang dengan jas penuh darah dan luka di wajahnya, anaya menghampiri narendra dan memeluknya. Narendra menundukkan wajahnya dan menetesan air mata.

" Sakit sayang,obati," Ucap Narendra manja.

Anaya mengelus elus rambut laki-laki yang tengah memeluk pinggang nya, " Mm? Kenapa kayak gini?" Tanyanya melihat kondisi Narendra yang babak belur.

Laki-laki itu kembali berdiri tegak dan melepas jasnya. Wajahnya penuh lebam dan ada luka di wajahnya. Anaya melihat ada darah mengalir dari lengannya.

Melihat wajah anaya yang mulai khawatir," Ini hanya beberapa luka kecil sayang, bukan masalah besar." Balas narendra sambil tersenyum tipis.

" Tapi sakit ya? Darah nya juga masih keluar," Anaya sedikit merasa ngilu melihat darah yang mengalir dari lengan narendra.

" Sedikit saja, bukan masalah besar," Balas narendra sambil membenamkan wajahnya dileher anaya. " Aku hanya perlu istirahat saja," Sambung narendra. Dia duduk di sofa dan menarik anaya untuk duduk di pangkuannya.

" Beby.. mau ku kecup? Biar nggak sakit lagi."

Narendra tertawa pelan saat anaya memanggilnya dengan panggilan bayi. Dia mengusap kepala anaya dengan lembut, " kamu ingin aku menjadi bayi?"

" Mm? Bayi?" Gadis itu terlihat kebingungan mendapatkan pertanyaan dari narendra.

Narendra tertawa lagi, dia mendekatkan wajahnya ke wajahmu dan menempelkan dahinya ke dahi anaya. "Aku akan jadi bayi untukmu sayang."

" Kenapa jadi bayi? Aku pikir kamu.. Mm.." Anaya tidak dapat berkata-kata lagi karena bingung maksud ucapan Narendra.

Gadis itu mengecup dahi narendra dengan lembut. " Ututu.. baby, mandi dulu, ya."

Narendra kembali dibuat tertawa kecil saat anaya mencium dahinya, dia kemudian memeluk anaya erat. Dia sekarang terlihat sangat manja, " kamu membuatku ingin menjadi bayi yang sangat manja dan menggemaskan untuk dirimu saja, sayang."

Anaya terdiam sejenak dan melanjutkan ucapan nya, " Baby.. mandi gih, bersihkan tubuh kamu dari darah.. Kamu amis sekali, bau darah nya pekat."

" Aku ingin mandi denganmu. Aku ingin dekat denganmu saat aku mandi," narendra menarik tangan anaya dengan lembut dan berjalan ke arah kamar mandi.

" No.. no, nanti kamu nakal!"

Laki-laki itu kembali tertawa saat anaya menolaknya. Dia menarik tangan anaya lebih keras dan sekarang dia menghadap anaya dengan posisi menempelkan tubuhnya ke tubuh anaya. " Oh ya? Aku akan sangat nakal sayang?"

"Aku tidak mau! Cepatlah! Aku akan memasak untuk mu."

Narendra hanya tertawa saat anaya memberi perintah kepadanya. Dia masuk ke kamar mandi dan menutup pintu. Beberapa menit kemudian dia keluar dengan tubuh hanya mengenakan handuk. " Aku sudah selesai sayang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

love in revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang