9. SIBUK🍃

123 101 44
                                    

Pria yang tidak pernah menghargai wanita, semoga saja dihadapkan dengan patah yang sangat.

🍃

🍃

🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃

🍃

            Hari-hari setelahnya terlewati seperti biasa dan normal kembali, murid lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Menjemput asa dengan tujuan sekolah sebagai batu loncatan menuju masa depan yang lebih baik.

Sibuk menjemput ilmu darimana saja asal berguna, mengikuti organisasi-organisasi sekolah yang dibentuk sedemikian rupa untuk mengasah soft skill dan hard skill para manusia didikannya. Menekankan satu dua minat, berfokus agar hasilnya maksimal dan menjadi bangga untuk kedepannya.

Huan disibukan dengan persiapan Olimpiade Fisika yang akan diadakan di Pulau Dewata, Bali. Olimpiade Fisika se-Indonesia yang akan mempertaruhkan harkat dan martabat nama sekolah, karena sudah 5 tahun berturut-turut SMANTARSEN memperoleh kemenangan.

Dikemenangan kelima kemarin, Huan ada andil saat kelas X bersama kakak kelas yang kini sudah diakhir masa putih abu-abu.

Huan dan dua teman lainnya selalu sibuk di ruang bercat putih gading dengan buku-buku tebal Fisika dan soal latihan. Sesekali diselingi simulasi tanya jawab yang sudah diatur oleh Bu Ampere.

Dilakukan setiap Bu Ampere meminta mereka untuk datang dan diberikan dispensasi saat masih jam pelajaran berlangsung, kemudian saat pulang sekolah yang awalnya hanya 3 kali dalam seminggu kini menjadi setiap hari ketika mendekati harinya.

"Diana, tangan kamu harus selalu siap sedia di atas bell. Kecepatan juga menentukan," ucap Bu Ampere sambil mengarahkan pandangan tajamnya pada Diana Scolastika, murid kelas X-IPA 1. Adik kelas yang digadang-gadang akan menjadi penerus Huan karena selain cantik, ia pintar dan ambisius.

Diana mengangguk takzim. Huan tersenyum dan merangkul Diana yang terlihat sangat gugup, padahal baru simulasi.

Atmosfer yang dibawa oleh Bu Ampere selalu serius dan menegangkan, membuat Diana tidak bisa untuk sekadar melemaskan otot-ototnya sejenak.

"Inhale-exhale, Na."

"Iya, makasih, Kak." Diana tersenyum dan melakukan apa yang dikatakan Huan. Menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu membuang secara perlahan.

"Untuk Bagas dan Huan, saya sudah kasih tau bagaimana cara mendengar dan mengambil kesimpulan cepat atas soal yang dibacakan. Kecepatan tangan dalam menghitung, kecepatan otak dalam mencerna semua itu sangat penting. Harus fokus dan ketahui lebih cepat pola soal!"

Huan dan Bagas Tri Atmojo⸺murid laki-laki kelas XI-IPA 2 dengan kecerdasan dan kepintaran dalam bidang Fisika sanggup membuat beberapa wanita meleleh. Bagas itu pintar tapi masih sangat menyenangkan untuk diajak bercanda. Tidak dengan tampilan nerd dan menyebalkan.

 OMBROPHOBIA BEING PLUVIOPHILE  ||  ༺On Going༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang