6. ALAN🍃

127 103 18
                                    

Lekuk yang lama hilang telah muncul kembali dengan iring tangis seorang sahabat.

🍃

🍃

🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃

🍃

              Semua manusia memang ada masanya pergi menyendiri untuk merenungi segala hal yang dirasa salah, mengganjal atau tak semestinya berjalan tidak sesuai mau.

Semua manusia memang akan memiliki masa dimana harus mengevaluasi raga yang melakukan kesalahan-kesalahan pada hari lalu, pada waktu itu, pada detik berubah menit yang menggantung sendu.

Semua manusia akan dan terus mengevaluasi diri karena ada luka yang tak bisa terobati, dibiarkan mengering sendiri. Masalah yang mengeruh, perasaan yang rapuh dan belum sepenuhnya diluluh.

Semua manusia pasti akan seperti itu, hanya saja yang membedakan kita adalah waktu. Tempuh berapa lama sekiranya untuk sembuh dan kembali bugar lagi. Perlukan hari, minggu, bulan, tahun bahkan ada yang tidak pernah pulih. Ada yang tidak berani ambil keputusan untuk evaluasi dan paksakan diri.

Rasa bersalah adalah salah satu momok mengerikan bagi manusia untuk terus melanjutkan hidup. Raga memang masih utuh dan tampak, tapi jiwa digerogoti habis kering kerontang.

Butuh berapa lama kira-kira bisa terima semua hal yang tidak sesuai dengan ingin? Sebutkan estimasi waktu yang tepat, agar manusia lain tidak habis oleh detik yang mendingin.

Manik karamel milik pria tampan dengan tubuh tinggi tegap dan terlihat sangat proporsional itu tengah berdiri di depan sebuah gerbang pemakaman lengkap dengan seragam sekolahnya menatap nanar ke dalam sana.

Tangan kanannya menggenggam sebuah buket bunga lily putih dengan deru napas yang tenang, sesekali mendengus lemah dan mengusap wajah, frustasi.

Alan.

Anak sulung keluarga Karunasankara itu sudah berdiri di sana lebih dari 30 menit lamanya, tanpa ingin menyeloroh masuk dengan permisi, tanpa ambil langkah lain selain diam termangu, tanpa ingin menyingkir untuk lakukan sua pada seseorang yang seharusnya diberikan buket bunga.

Ia tetap diam di sana tanpa pergerakkan yang signifikan. Sesekali menatap dan membelai lembut kelopak bunga lily yang ia bawa dan akhirnya selalu sama, diletakkan di dekat gerbang masuk tanpa temu dengan yang dimau.

"Maaf, karena belum bisa dan beranikan diri untuk temui kamu di sana, Al," desis Alan dan melihat ke arah dalam lagi, cukup lama.

"Semoga kamu sudah dan akan terus bahagia di sana," lanjutnya tampak sangat sendu, yang ditutup dengan berbalik dan melangkah pergi.

Alan menuju kuda besi miliknya yang ia bawa tadi, motor besar bewarna putih, Ducati Panigale V4 R miliknya. Motor dengan suara deruman memekakkan telinga, ada label kecil di body motor kiri bertuliskan A. Z. G. K.⸺inisial namanya.

 OMBROPHOBIA BEING PLUVIOPHILE  ||  ༺On Going༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang