4. PERUBAHAN YANG PATUT DIAPRESIASI🍃

348 144 41
                                    

Gak selamanya ciri khas itu identitas. Gak selamanya penyuka ketenangan, benci sama yang namanya berisik. Dan, gak selamanya perubahan yang dibawa oleh si rusuh itu buruk.

🍃

🍃

🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃

🍃

Lonceng pertanda akhir hari ini dari gedung sekolah telah menggaung, mendengung ke seluruh penjuru bangunan. Memekakkan setiap telinga yang mendengar, desahan lega terdengar dari setiap insan. Entah itu yang muda, pertengahan atau yang sudah lanjut usia. Semua mengerang senang dan menguar bagai zat kimia karna ampul laboratorium telah pecah,

"Kalian duluan aja, gue masih ada tugas negara. Biasalah ya ehe," ucap Huan kemudian berdiri dari bangkunya dan berlalu.

Ruang kelas sudah hampir kosong, ditinggal para murid untuk pulang ke rumah atau mampir sebentar merehat lelah.

"Kucing teros! Entar pacaran juga lu sama binatang berbulu itu, Wan!" seru Salsa dan bangkit berdiri.

"Ude elah, ribet lu. Skuylah," ajak Anjar lebih dulu keluar kelas.

Di satu sisi, Huan berjalan ke belakang taman sekolah. Di situ sudah ada beberapa anak kucing dan 3 kucing besar menunggunya. Senyumnya merekah, tangannya melambai-lambai riang menyapa teman bulunya, semangat.

"Halaw epribadeh, apakah kelyan merindukan aqoh?" tanya Huan dengan excited lalu berjongkok.

Para kucing mulai berdatangan, mengerumuni gadis itu. Mengeong rusuh, berisik sekali.

"Wadaw, sabar woy sabar. Antri dulu, ayok baris. Meskipun kucing kalian harus tertib, jangan kek manusia. Nyerobot aje kerjaannye, kagak paham gua juga ame spesies sendiri."

MIAW!!!

Entah itu jawaban iya mengerti dari para kucing atau hanya seruan lapar woy cepetan. Intinya, Huan senang. Huan suka kucing, Huan suka binatang. Huan suka segala jenis benda yang menggemaskan.

Huan juga suka blueberry, apalagi dibuat milkshake atau smoothies. Huan juga suka makan apapun itu, Huan suka sekali hunting makanan. Dengan atau tanpa tiga sahabatnya.

Gadis itu mengeluarkan makanan kucing, salah satu merk makanan terkenal khusus untuk binatang berbulu ini. Kemudian, membagikannya dengan rata kepada setiap kucing yang ada di situ.

"Minggu besok gue free, gak ada latihan taekwondo. Gak ada tugas juga, terus gak ada kerjaan. Jadi jadi jadi, besok gue bawa makanan yang banyak buat kalian. Okay?" ucapnya sambil mengelus kepala kucing-kucing itu penuh kasih.

"RSJ belum penuh kok, daftar gih!'

Huan terhenyak dengan suara itu. Ia bangkit berdiri melihat ke sekelilingnya dan dapat. Gadis itu melihat seorang pria menyandarkan tubuhnya disalah satu pohon yang ada di taman tersebut.

 OMBROPHOBIA BEING PLUVIOPHILE  ||  ༺On Going༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang