Suri menatap takjub pada kamar barunya. "Ini semua punya Suri, Pa?" Si kecil itu beralih pada papanya memastikan.
Sadam mengelus sayang puncak kepala putrinya. "Iya dong. Suka nggak?"
Suri mengangguk bersemangat sebelum kemudian dia setengah berlari mengelilingi ruangan tersebut. Menatap senang dan takjub pada apapun yang ada di dalamnya. Gadis kecil itu kemudian melepas sepatunya secara serampangan sebelum kemudian dia naik ke atas tempat tidur. Ia melompat sekali lalu menjatuhkan diri diatas ranjang barunya.
"Happy banget kayaknya princess nya papa." Sadam mengangkat tubuh kecil yang sedang asyik tengkurap di tengah ranjang itu. Membuat Suri tertawa keras karena papanya itu sekaligus menggelitiki kedua sisi tubuhnya.
"Ampun, papa!" Suri masih saja tertawa keras ketika kini, walau sudah berada dalam pangkuan papanya, tapi nyatanya Sadam masih terus menggoda menggelitiki tubuh putrinya itu.
"Heey. Berisik deh ah. Nggak enak di dengar tetangga." Bu Ardiwilaga yang kini berdiri di dekat pintu kamar itu mengingatkan sebelum dia sendiri melangkah masuk mengagumi isi kamar cucunya tersebut. "Bagus warnanya. Nggak beda jauh sama warna kamar yang disana." Katanya menatap sekeliling.
"Sherina semua ini yang milih, Mi," Sadam tersenyum lembut mengingat lagi bagaimana Sherina memberikan perhatian berlebih pada kamar ini. Perempuan itu begitu spesifik dan detail saat menata kamar ini.
Suri yang akhirnya bisa melepaskan diri dari papanya sekali lagi menatap senang. "Mama Sher yang bikin, Pa?" Tanyanya yang dibalas anggukan oleh Sadam.
"Kayak oma kalau lagi ngomel-ngomelin Suri suruh beresin mainan ya, Pa?" Suri berkata polos membuat Sadam terbahak.
"Enak aja." Bu Ardiwilaga berpura-pura tak terima. Ia kemudian menghampiri sebuah pintu lain di dalam kamar itu. "Oma tuh nggak ngomel tau. Cuma ngasih tahu Suri biar kalau habis main diberesin lagi. Jangankan oma, Mama Sher juga pasti nggak suka kalau Suri gitu." Katanya kemudian membuka pintu tersebut. "Suri sini deh. Liat nih kamar mandinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionJika kau mencintainya, lepaskan. Biarkan ia bahagia dengan hidupnya. Tapi jika ia kembali maka ia milikmu selamanya. Karena cinta selalu punya cara untuk menemukan jalan pulang DISCLAIMER : This is a work of fiction. Unless otherwise indicated, all...