Sakura pertama kali bertemu Hinata ketika mereka memasuki masa ospek kampus di Universitas Tokyo pada tahun 2014. Mereka satu kelompok ospek yang terdiri dari 8 orang untuk melakukan beberapa aktivitas ospek, seperti tur pengenalan kampus dan diskusi grup.
"Halo semuanya! Aku Sakura Haruno dari SMA Kitagawa. Aku mengambil Jurusan Arsitektur. Cita-citaku adalah menjadi arsitek besar seperti Profesor Tadao Ando, idolaku." Begitulah Sakura memperkenalkan dirinya.
Sakura sangat cerah. Senyumnya lebar, auranya positif. Pakaian yang dia kenakan modis dan membuatnya terlihat sangat cantik. Semua orang tersenyum ketika melihat dan mendengar sesi perkenalanannya. Setelah Sakura duduk, sesi perkenalan berganti pada seorang gadis dengan poni panjang menutup mata, rambut panjang, juga wajah menunduknya. Dia berbicara sedikit gugup, terbata, dan suaranya kecil.
"Halo... aku, Hinata Hyuga. Dari SMA... Konoha. Jurusan... Arsitektur."
Namun ketika dia berdiri dan memperkenalkan diri, semua orang sibuk sendiri, seakan-akan dia tidak terlihat, tidak dianggap, dan tidak ada. Hanya Sakura yang memperhatikannya.
Gadis itu berpikir, "kok bisa cewek suram begini dari sekolah grade 3, masuk Universitas Tokyo?" Universitas Tokyo adalah universitas terbaik dan bergengsi. Ujian masuknya sangat sulit dan hanya anak-anak dengan peringkat setidaknya 3 - 5% yang bisa diterima di universitas itu tanpa ujian masuk.
Namun Sakura memilih tidak mempedulikannya. Bahkan meskipun mereka satu jurusan, dia yakin tidak akan bertemu dengannya atau setidaknya, gadis bernama Hinata Hyuga itu tidak akan bertahan di kerasnya kehidupan perkuliahan arsitektur.
Lain dari kelompok Sakura, tiba-tiba sorakan terdengar dari kelompok lain. Seorang pemuda yang sama-sama mahasiswa baru berdiri dan memperkenalkan dirinya.
"Aku Sasuke Uchiha, dari SMA Kudan, Jurusan Arsitektur."
Ekspresinya tegas, dingin. Tubuhnya tinggi semampai dan dadanya lebar, bidang. Dia mengenakan sweater musim gugur yang membuat orang-orang yakin, ada tubuh yang mengagumkan dibalik kain rajut rapat itu. Dia memperkenalkan diri dengan cepat dan semua pandangan tertuju padanya. Tak hanya teman-teman sekelompoknya, tapi juga teman-teman seangkatan dari kelompok lain juga memperhatikannya.
Sakura memperhatikan pria itu. Matanya berbinar dan dia mengulas senyum. Lalu dia mendengar bisik-bisik dari anak-anak di kelompok lain. Bahwa Sasuke adalah peraih nilai 1% nasional. Tepatnya dia juara 1 nasional dan masuk Universitas Tokyo dengan mudah. Mata Sakura semakin berbinar. Dia selalu menyukai cowok-cowok yang punya nilai. Tak hanya tampan, tapi juga pintar dan cerdas.
Gadis itu akhirnya menjalani masa orientasi. Mereka harus melakukan diskusi grup atau FGD (Focus Group Discussion), membahas suatu topik untuk dikaji secara kritis. Topik pembahasan mereka dalam ospek tahun ini katanya lebih kompleks dari tahun sebelumnya. Mereka membahas keberadaan pengemis dan gelandangan yang tidur di bawah jalan utama Kota Tokyo, gorong-gorong saluran air, terowongan kereta, serta gedung-gedung terbengkalai.
Grup dibagi menjadi dua tim. Tim yang berpihak pada pemerintah dan cara mereka mengatur para gelandangan tersebut, dan tim yang berpihak pada para gelandangan. Sakura masuk dalam tim pemerintah, dan Hinata masuk dalam tim gelandangan. Tentu saja, Sakura dalam tim pemerintah, menjadi pemimpin dalam timnya. Dia memaparkan poin-poin apa saja yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para gelandangan. Alasan mengapa topik diskusi ini sangat sulit dilakukan karena jawabannya sangat mudah. Tim pemerintah pasti dengan mudah mendapatkan poin. Sementara tim gelandangan harus bekerja keras membalikkan pendapat dari oposisi.
Pemimpin dari tim gelandangan adalah Yuzuha, seorang mahasiswa Hubungan Internasional. Dia adalah jebolan SMA Kudan dan ikut masuk dalam peringkat 1% nasional bersama Sasuke. Yuzuha yang memang mendalami politik, sosial masyarakat, tentu merasa topik ini adalah tantangan yang menarik baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life Can't Be This Easier
RomanceHinata pikir dia bisa menjalani kehidupan keduanya dengan tenang, sampai suatu ketika Sasuke, pria yang menjadi penyebab kematiannya, datang kembali. Hinata Hyuga adalah seorang wanita berusia 30 tahun yang meninggal dalam kesendirian. Dia kemudian...