1

378 29 7
                                    

Malam itu malam yang dingin diakhir bulan Juli, langit tidak terlalu gelap tapi juga tidak banyak bintang yang terlihat. Pekerjaannya akan selesai sebentar lagi, hanya perlu berberes lalu semuanya selesai. Hanya tersisa dua potong ayam yang tidak masalah jika dia bawa pulang, hari sudah larut lebih baik pulang saja dan memebayar ayam ini pada Vino daripada terus menunggu hingga ayam habis.

KLING....

Satu pesan masuk di ponsel, melirik kecil memastikan asal pesan sebelum senyum kecilnya muncul. Ternyata dua pesan secara bersamaan, dari Mami dan kakak sulungnya, tunggu lima menit lagi dan pesan selanjutnya akan dipastikan dari kakak tengahnya, hehe...

Melepaskan sarung tangan lalu membuka pesannya, dari Mami dulu

'Adek cepet pulang, nggak usah malem-malem tutupnya, bebersih, minum suppressant nya, cycle adek udah deket. Sampe apartemen telfon Mami, nggak ada nego! Hati-hati....'

Belum sempat membalas, pesan yang tadi dia katakan muncul dari text bar. Kembali dulu pada pesan dari ibunya, dia hanya membalas dengan iya dan banyak emoji hati.

'Adek sudah pulang? Sudah makan belum? Sebelum istirahat minum suppressant dulu ya, cycle adek udah deket ini.... Balas kakak kalo udah sampai aja, hati-hati di jalan.'

Itu dari kakak pertamanya yang lumayan kaku tapi perhatian itu, mereka semua pasti akan mengatakan hal yang mirip-mirip.

'Iya, adek beberes dulu baru pulang ini.... Makasih kakak Dan!'

'Adekkkkk, udah pulang belommmm??? Masih jualan?? Dih ngapain sih jualan ayam begitu?? Duitmu udah banyak, beli aja lah itu grobaknya si Vino kalo emang mau latihan usaha.... Abang udah ngomongin ini sampe berbusa kayaknya...'

'Abang kenapa sih? Mau ngomong apa? Basa-basi banget... ini kalo Vino liat chat Abang bisa banget Abang dicakar sama dia ngatain gerobak, mau dicakar Vino lagi?'

'Ya nggak mungkin Vino tau, kecuali kamu cepuin ke dia besok pagi..... '

'Udah ini Abang ngapain chat? Adek lagi beres-beres jadi ketunda....'

'Beneran belum selesai? Abang samperin ya? Abang bantuin... kamu pasti udah gampang capek kan, cycle kamu bentar lagi. Biar cepet pulang, istirahat, minum obat, ya dek?'

'Wkk.... Nggak usah Abang, makasih.... Bentar lagi beres kok..... nggak usah nyamper.'

Belum selesai dengan chat kakak keduanya, suara seorang pelanggan membuatnya meninggalkan ruang obrolan tanpa melihat lagi balasan kakaknya.

"Ya, selamat malam tuan pelanggan, ada yang anda pesan?"

"Apa masih ada ayam tersisa? Jika ada berikan padaku semuanya..."

Oh? Kaku sekali? Sangat terburu-buru, apa dia bukan dari negara ini?

"Hanya tersisa dua potong, anda akan mengambil semuanya?"

"Ya!"

"Baik, silakan tunggu sebentar....." mengangguk sebentar sebalum berbalik dan menyiapkan pesanan pelanggan terakhirnya sebelum sensasi menyakitkan itu tiba-tiba datang mengajutkannya. Benda besi yang sedang dia pegang jatuh begitu saja dari genggamannya. Oh Tuhan, apa-apaan ini? Aroma itu, aroma gaharu dan madu yang terlalu kuat, segar namun cukup menyakitinya.

"T-tuan, anda baik-baik saja?" itu suara si tuan pelanggan yang mendengar dan melihat seseorang dibalik meja jatuh begitu saja disusul dengan semilir aroma susu dan madu yang manis, samar-samar, namun sebagai seorang Alpha dia yakin aroma ini akan menjadi semakin kuat lagi nantinya.

VIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang