Dayi ternyata butuh lebih dari satu kantung infus. Dan kabar Dayi yang sakit sukses mengundang Jonathan datang berkunjung, sebenarnya Ibu Ratih menjadi yang paling heboh tapi beliau sedang menemani suaminya bekerja di Kuba jadilah wanita cantic itu harus berpuas diri hanya melakukan panggilan video dan menunda pertemuan dengan menantu kesayangannya itu minggu depan. Sedangkan Jeanneth akan menyusul nanti sore setelah jadwal terakhirnya selesai.
Dayi sedang duduk dengan satu buku cerita anak-anak ditangannya saat pintu terbuka dan sosok Jeff serta Jonathan masuk. Tadi pagi suaminya itu memang bilang akan pulang lebih awal, tapi Dayi tidak tau jika Jeff pulang sangat awal di jam makan siang begini. Ah dia sendiri juga belum makan siang padahal bu Rindu sudah menyiapkan makanan sejak beberapa menit lalu.
Dayi, tolong ingatlah kamu ini sedang hamil. Harusnya kamu sering merasa lapar, kasihan adik bayi kelaparan sendirian didalam sana. Makan yang banyak Dayi!.
"Halo Dek.... " sapa Jonathan yang baru saja tiba diruang tengah. Matanya meneliti penampilan adik iparnya itu. Masih terlihat pucat, tangan kirinya masih ditusuk jarum infus dan kakinya yang diluruskan diatas couch.
"Eh Abang...." Dayi menunjukkan senyumnya. Demi Dewa senyum itu masih bisa terlihat cantik dalam keadaannya yang sedang sakit. "Abang mampir?"
"Enggak. Mau minta makan doang itu yang.... Orang miskin emang gitu."
Jonathan yang baru saja duduk di sofa ayng terpidah dengan Dayi langsung mengambil bantal sofa dan melemparkan pada Jeff sekeras yang dia bisa. Mulut anak itu harusnya dijahit, fitnah sekali mengatai dirinya miskin, aslinya kan Jeff yang lebih miskin dari dirinya. Dayi tertawa kecil melihat kehangatan mereka berdua. Hangat Dayi? Itu mirip kekerasan kan padahal?.
Jonathan menoleh pada Dayi, "Kok bisa sakit sih Dek? Suamimu nggak ngurusin kamu kah?"
"Enggak papa sih Bang, kecapekan doang ini...."
"Harusnya sih dia dirawat, liat aja itu tangannya.... Masih ngegelantung selang begitu. Tapi nggak mau anaknya, rawat jalan aja dia bilang." Jeff menyusul duduk disebelah Jonathan, jadi hanya Dayi yang duduk di single sofa dengan kursi kecil pasangannya sebagai tempat meluruskan kakinya.
"Ya orang nggak kenapa-kenapa emang kok.... Ribet juga kalo pake dirawat segala."
"Ya aku diribetin juga nggak papa kok yang...." Alis Jeff naik turun dengan menyebalkan menatap Dayi. Yang ditatap mengulurkan tangan untuk menepuk sedikit keras rahang suaminya, enteng sekali sih bicaranya? Dayi kan malu didepan kakak iparnya.
"Nggak usah pamer didepan gue bisa nggak sih Tukiman?!"
"Yang liat... aku diejek begitu..."
"Kamu pantes diejek sih Mas, dan Bang Jo.... Dayi kenalin sama sepupu jauh Dayi mau nggak? Cantik loh orangnya, siapa tau jodoh Bang..." Dayi tersenyum manis, dia jujur soal ini. Ada sepupunya yang sepantaran dengan Abang, menyenangkan kan kalau mereka berjodoh?
"Tuh... biar nggak berisik lu."
"Lupain aja, soal itu bisa nanti-nanti.... Tapi beneran Cuma kecapean? Kamu nggak lagi banyak pikiran kan Dek? Sebenernya nggak pengen bilang ini, tapi Ibu ngebet maksa balik pas tau kamu sakit... khawair banget beliau, kata Bapak, Ibu nangis diem-diem kemarin..."
"Ya ampun... maafin Dayi ya, nanti Dati telfon Ibu deh biar nggak kepikiran lagi..."
Mereka baru akan bersuara lagi ketika bu Rindu datang mendekat dan mengabarkan mereka untuk makan siang. Ini pertama kalinya ada orang yang bertamu ke apartemen mereka dan ikut makan bersama. Dan informasi yang tidak terlalu pentingnya adalah ibu Rindu bekerja setiap hari selama Dayi masih sakit, itu menyenangkan. Dayi merasa seperti tinggal bersama ibunya mengingat dia tidak pernah merasakan itu sejak dulu. Dalam hati Dayi berharap Mami atau Ibu bisa menemaninya seperti ini sekalipun itu hanya ada dalam angannya saja. Keinginannya itu pasti merepotkan semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
VION
Fanfictionjika ada hari esok yanglebih baik dan kau bisa membawaku kesana, aku ikut denganmu ~Dayi dia terpaksa tumbuh dengan tekanan kuat dari seorang Alpha, terpaksa tumbuh menjadi seorang yg ketakutan pada para Alpha, tapi malam itu dunia seperti sengaja m...