Dayi menatap keluar jendela apartemen yang lebar.
Setelah menikah dengan Jeffrian, mereka tinggal di apartemen pemberian Ardan. Katanya kado pernikahan. Dibalik itu sebenarnya Ardan memikirkan adik kesayagannya lebih jauh, tidak mungkin membiarkan Dayi tinggal di apartemen lamanya sedangkan disana ada kenangan bersama Jeffrian malam itu. Sekalioun bukan pemerkosaan, hal itu masih bisa menimbulkan trauma pada Dayita. Ardan hanya berjaga-jaga, mengingat Dayi pasti akan menolak untuk tinggal bersama Jeffrian di property miliknya.
Kembali pada Dayita sekarang, tanpa sadar dia melamun. Kembali terpikir soal ekhem... suaminya yang tidak menyebutkan bahwa dirinya lah yang mebuat mereka berakhir tidur bersama malam itu. Kenapa? Bukankah lebih mudah menceritakan semuanya? Bukankah lebih aman jika ada yang disalahkan?
Barisan mobil diluar sana menimbulkan perasaan tenang bahwa dirinya tidak perlu ikut bersesakan di jalan seperti itu dan bisa bersantai dari atas sini. Pemandangan yang indah, apartemen yang bagus. Terimakasih Kakak Dan!
Dibelakangnya, ada sosok Jeffrian yang menatap punggung itu. Belum berani mendekat karena dirinya berani bertaruh, istrinya itu sedang melamun sekarang. makan malam sudah siap, harusnya dia memanggil Dayita dan mereka makan bersama, tapi rasanya canggung sekali. Mereka bahkan hanya berbicara kurang dari sepuluh kali sejak pindah ke unit ini dan hanya tinggal mereka berdua. Apa Dayita juga merasakan frustasi seperti dirinya? Atau hanya dia saja yang merasakan?.
"Dek.... Makan malam dulu yuk? Kita ada janji sama dokter Anggun 3 jam lagi..."
Iya, panggilan dari Jeffrian memang semanis itu, sayangnya yang diberi panggilan belum menemukan letak manisnya panggilan itu. Dan Dokter Anggun adalah dokter kandungan yang dipilih Ardan untuk mereka.
"Oh?" Dayita baru mengingatnya sekarang, beranjak dari duduknya Dayi mengikuti langkah Jeff yang lebih dahulu menuju ruang makan.
Kandungannya sudah mencapai empat belas minggu. Masih muda usia kandungannya, tapi Dayi sama sekali tidak meninggalkan kegiatan kuliahnya. Berterimakasih pada tubuhnya yang cukup kuat tanpa adanya sickness diawal kehamilan. Hanya bekerja paruh waktu di tempat Vino yang dia tinggalkan, gantinya teman-temannya yang sekarang banyak menghabiskan waktu di apartemennya. Tempat tinggal Dayi yang sekarang memang lebih jauh daripada apartemennya yang dulu, tapi apartemen ini berada ditengah-tengah antara kampus Dayi dan kantor Jeff, jadi lebih memudahkan keduanya dan rasanya lebih adil. Sebenarnya tidak banyak yang berubah dari kehidupan Dayi, tidak ada masalah apapun, hanya ada satu. Dayita dan Jeffrian yang masih sangat canggung, semua orang sebenarnya mendukung hubungan mereka, Jeffrian menepati janjinya untuk merawat dayi dengan baik. Memperlakukan Dayi dengan penuh hormat, perlakuan Jeff sangat mirip dengan bagaimana kedua kakaknya memperlakukannya. Tapi entahlah..... Dayi hanya belum bisa mengendalikan rasa takutnya pada alpha lain padahal alpha itu adalah suaminya sekarag.
Dayi berbaring dengan Dokter Anggun disamping ranjang dan Jeffrian berada tidak jauh dari sana. Mereka menatap pada layar hitam putih dengan gambar tidak jelas. Ada pergerakan kecil disana, Dokter Anggun sudah mejelaskan. Mereka berdua tidak bisa menutupi rasa bahagia, jika pun anak ini berawal dari ketidaksengjaan, nyatanya makhluk mungil itu mampu menyatukan kedua orang tuanya yang bahkan beberapa menit lalu masih diam seperti batu pualam. Ah, mata Dayi kembali berkaca-kaca, Jeff jadi makin cinta!.
Selesai dengan USG mereka kembali duduk berhadapan, Dokter Anggun sangat mencerminkan namanya, cantik dan tenang.
"Dayi nggak nafsu makan ya? Apa punya keluhan lain?"
Dayi maupun Jeff sukses terkejut dengan pertanyaan yang padahal dilontarkan dengan senyum manis itu. "Enggak Dokter, kenapa? Ada yang salah?"
"Berat badan kamu turun, adek bayi untungnya baik sampai hari ini, Cuma kalau bundanya jadi sakit karna makannya nggak bener lama-lama ngaruh juga sama adek bayinya.... "
KAMU SEDANG MEMBACA
VION
Fanfictionjika ada hari esok yanglebih baik dan kau bisa membawaku kesana, aku ikut denganmu ~Dayi dia terpaksa tumbuh dengan tekanan kuat dari seorang Alpha, terpaksa tumbuh menjadi seorang yg ketakutan pada para Alpha, tapi malam itu dunia seperti sengaja m...