Sisi lain

194 10 0
                                    

|
|
|
|

"Silahkan atas nama ohm pawat, masuk" seru suster menyebut diri ohm. Dia bangkit dari duduknya memasuki ruangan dokter.

Selesai sesi ohm untuk tranfusi darah, "Bukan kah sudah saya katakan, istirahatlah yang cukup. Hindari tawuran atau semacamnya" omel dokter itu kepada ohm.

"Hehehe maaf dok"balas ohm hanya tersenyum.

"Huh... penyakitmu ini tidak bisa di sembuhkan jika seperti ini terus, tubuhmu akan semakin memburuk. Kau itu masih muda" lanjut dokter itu menggeleng sembari menyerakan satu surat keterangan dokter. "Kondisimu akan memburuk jika tidak ditangani oleh pihak rumah sakit"serunya lagi.

Ohm tersenyum lalu berdiri dari duduknya, berjalan pergi meninggalkan ruangan dokter. Dia membaca surat yang di berikan oleh dokter sembari berjalan menyusuri koridor rumah sakit, dan tanpa ia sadari jika dirinya menabrak sesuatu di depannya "aw..." rintih seseorang di depan ohm.

Dengan cepat ohm membantu orang di depannya untuk berdiri "eh sorry.." seru ohm lembut. Ia mendongakan kepala menatap seseorang di depannya.

"Alex.. ohm" seru keduannya. Alex memperhatikan ohm dari atas sampai bawah, lalu dengan cepat ohm memasukan kertas putih yang tadi ia baca.

"Lo sakit?"ucap alex memperhatikan ohm dengan seksama, ya wajah ohm tampak pucat. Siapa pun yang melihatnya pasti tahu jika dirinya sedang sakit.

"Oh..gue, gak kok" balasnya mengelak.  Alex menatap ohm tak yakin "kalo lo, lo ngapain di sini?"tanya ohm balik.

"Tadi nganterin sepupu gue, katanya perutnya sakit" balas alex yang di angguki oleh ohm.

"Gws deh buat sepupu lo, gue cabut dulu ya" seru ohm berjalan menjauh dari alex dengan melambai tangan nya. Alex tersenyum dan membalas lambaian tangan ohm. "Gue tau ohm, lo lagi gak baik baik aja" gumam alex menatap kepergian ohm dari jauh.

Dengan kecepatan sedang ohm melajukan motor sport hitam miliknya, dia menyusuri jalan jalanan kota guna untuk menghirup udara segar. Dia memarkirkan motornya di depan sebuah toko donat, ohm berniat membelikan donat untuk kekasihnya.

Selesai belanja ohm berjalan ke arah sepeda motornya. Dia melajukan motor miliknya dan pergi meninggalkan toko donat. Di tengah perjalanan tak jauh dari indra penglihatan nya, terlihat segerombolan orang tengah mengeroyok seseorang. Ohm berhenti tak jauh dari mereka dan berlari kearah kerumunan itu. Masih dengan helm hitam miliknya.

"Berani kok kroyokan" ejek ohm  dibalik helm nya. Segerombolan itu menatap sumber suara, kearah ohm "siapa lo, ikut campur!!"balas salah satu dari mereka. Ohm menatap malas dari balik helm full face, ia menggulung lengan jaket nya, meregangkan otot2 nya sebentar.

"Wah nyari mati dia boss" timpa mereka. Gerombolan itu kini mengepung ohm membentuk lingkaran, sekitar ada sepuluh orang di hadapannya sekarang.
Satu persatu dari mereka ohm tumbangkan, dengan lihai ohm menendang dan memuntir kencang tangan mereka satu persatu. Hingga terdengar suara yang membuat ngilu" yang nyari mati disini kalian, bukan gue"bisik ohm tepat di telinga ketua dari gerombolan itu.

"Pergi atau gue bikin kalian mati!"seru ohm menatap mereka tajam di balik helm full face nya. Mendengar itu mereka ngacir dan pergi dengan cepat meninggalkan tempat tersebut.

Kini ohm kembali berbalik melirik orang tak jauh darinya"makasih" ucap orang itu. Ohm mengaguk dengan helm menutupi wajah nya lalu pergi.

Nanon terbangun 1 jam yang lalu, dia menelpon ohm berkali kali tapi tak ada jawaban satu pun yang dia terima.  Dia mondar mandir di  depan ruang tamu "ini ohm kemana sih, baru aja sakit udah ngilang aja ihhh..." gumam nya frustasi.

Tak lama dari itu munculah ohm dengan membawa satu kotak donat di tangannya tak lupa boba yang dia beli tadi usai tawuran "sayang aku pulang" seru ohm membukak pintu utama.

Nanon melipatkan kedua tangannya di dada "dari mana aja kamu?!"ucapnya kesal menatap ohm. Ohm menatap gemas nanon dan tersenyum menampakan kesipitan matanya.

"Ututut sayang nya ohm... tadi ohm pergi cuma beliin kamu donat sama boba aja kok" balas ohm tersenyum mencubit gemas pipi gembul milik nanon.

Yang di cubit masih menatap ohm kesal, bagimana pun ohm baru sembuh dari sakitnya "sama aja, kamu itu baru sembuh ohm bisa gak sih sekali aja nurut sama aku!"seru nanon menatap khawatir kekasihnya.

Ohm tersenyum menatap nanon lalu memeluknya erat "maaf ya... maaf udah bikin kamu khawatir. Aku janji gak akan ulangin lagi okeh" ucap ohm mengelus pelan punggung milik nanon. Nanon menatap kesal ohm namun sekarang matanya beralih menatap donat dan bobo yang ada di pergelangan tangan ohm.

"Gimana? Seneng gak"ujar ohm mengusak kecil rambut nanon gemas. Nanon mengaguk lalu tersenyum  manis menampilkan dimple nya.

Akhirnya mereka memutuskan untuk  memakan donat dan menonton tv bersama di ruang tamu.

1 minggu mereka jalani dengan bahagia diiringi dgn senyum yang terukir di keduanya. Namun tak selang beberapa saat ohm kini mulai menjauh dari nanon, ohm kini jarang sekali bisa di hubungi. Ketika dia bertanya kenapa ohm selalu cuek terhadapnya akhir2 ini jawabannya tetap sama "gw gkpp cuma capek aja" jawabnya ketika nanon bertanya.

Di samping itu ohm bukan tanpa sebab sedikit menjauh dari nanon, dirinya sering di teror jika bersamaan dengan nanon. Terlebih lagi ketika sebuat pesan masuk ke nomornya, nomor tak di kenal dan bertulisan " jauhi nanon, atau dia akan mati!. Turuti perintahku jika tidak akan ku bunuh dia!" Isi pesan tersebut dari orang tidak di kenal.

Setiap kali ohm berdekatan dengan nya juga di melihat  sosok hitam tak jauh darinya, dia mencoba mengejar namun bayangan tersebut berlari dengan sangat cepat.

Disisi lain kondisi ohm juga semakin parah dirinya harus bolak - balik ke rumah sakit tanpa sepengetahuan nanon. Semua obat yang diberikan dokter sudah ohm minum hasilnya sama, kini kondisinya masih memburuk namun sekuat tenaga dirinya sembunyikan dari orang2 terdekatnya termasuk kekasihnya.

Sampai salah satu orang yang ia kenal mengetahui penyakitnya, ketika ia bertemu dengannya di jalan sepi. Waktu itu sakit di dada ohm menyerang secara tiba tiba membuat ohm yang tengah mengendarai motor berhenti, dada nya amat sakit sesak dan nyeri yang ia rasakan. Sekuat tenaga ohm tahan dan meminum obat yang di berikan oleh dokter, yang selalu ia bawa kemanapun dia pergi. Namun ohm tidak bisa menahan lagi rasa sakit itu dan berakhir pingsan di jalan sepi itu, dan secara bersamaan datanglah  alex.

Dia awalnya terkejut melihat pemandangan di depannya, apa lagi ketika melihat secarik darah di tangan ohm dan botol pil di tangan kanannya. Alex bergegas memanggil ambulans dan membawa  pergi ohm "bertahanlah ohm, aku akan menyelamatkanmu" ujarnya menatap lesu pemuda di gendongannya.










|
|
|
See you~~~
Jn lup vote, komen ya








My enemy my first love [Ohmnanon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang