bagian 6

481 59 4
                                    

2 jam berlalu

Tin keluar dari ruang rapat dan hendak berjalan menuju ruang tunggu, untuk menjemput Pavel. waktu kini menunjukan pukul 5 sore yang sebentar lagi akan malam dan mereka harus pulang tepat waktu untuk makan malam bersama dengan Kyne.

" anak itu sangat menggemaskan " ucap Veronica yang masih mengikuti Tin dari belakang.

" siapa "

" kau tentu tau siapa yang aku bicarakan Tuan " balas Veronica dengan seringainya

Tin hanya menghela nafas panjang sebab ia tau betul bahwa sekretaris nya ini akan menanyakan banyak hal yang tidak masuk di akal.

" oh ayolah Tuan, kau tak perlu terlihat stres begitu, aku hanya mengatakan bahwa dia pria yang menggemaskan "

" ya dan sebentar lagi kau akan mulai mengorek informasi dariku "

Veronica terkekeh geli, Tin benar-benar tau bagaimana jalan pikiran nya

" siapa nama anak itu tadi? ah ya Pavel, apa dia benar-benar adik sepupu mu Tuan? "

Tin hanya mengangguk pelan dan menekan tombol lift

" kenapa aku tak pernah tau bahwa kau punya adik sepupu "

Tin memijat pangkal hidung nya, Veronica membuat kepala nya sakit dengan semua pertanyaan yang di lontarkannya

" berhentilah bertanya hal di luar pekerjaan Vero, atau aku akan memotong gaji mu "

" baiklah baiklah aku akan diam, tapi aku yakin dia bukan adik mu "

Tin hanya menghirup dalam-dalam oksigen sebelum menghembuskan nya secara perlahan. hingga di menit berikutnya pintu lift terbuka dan Veronica kembali ke counter nya sedangkan Tin menuju ruang tunggu.

Tin membuka pintu secara perlahan, sejenak ia tertegun melihat wajah cantik Pavel yang saat ini tengah tertidur pulas di sofa. sebelum akhirnya ia tersadar karena panggilan dari Alston yang berada di samping nya. bahkan Tin tidak menyadari Alston berada di samping nya.

" apa dia kembali membuat masalah? "

" tidak Tuan.., Tuan muda Pavel hanya bermain dengan ponsel nya sejak tadi hingga merasa lelah dan tertidur "

Tin menghampiri sofa dan berdiri menatap Pavel yang masih tertidur pulas dengan ponsel nya yang masih ia genggam

" dia tidak makan sesuatu sejak aku pergi? "

" ya Tuan, tuan Pavel bilang ia ingin menunggu anda dan makan malam bersama anda dan juga nyonya di mansion "

Tin menggendong tubuh ramping itu secara perlahan untuk di bawa nya ke mobil. sesampainya di mobil, Tin menyenderkan tubuh Pavel di samping nya. ada perasaan aneh yang menyambar hatinya hingga membuat jantung Tin berdegup tak karuan.

dia memang omega yang cantik, tapi aku tak pernah menyadari bahwa dia akan secantik ini dan pheromones nya sangat manis

Tin tersenyum sembari mengelus rambut Pavel, tanpa sadar sentuhan itu membuat Pavel terbangun dan bisa mendengar detak jantung Tin dengan jelas. perasaan hangat dan tenang saat tangan kekar Tin terus mengelus lembut surai hitam nya seolah sedang menyalurkan rasa nyaman dalam dirinya.

" Pooh.. " panggil Pavel dengan suara serak

" hmm? sudah bangun? "

Pavel hanya mengangguk

Tin menarik dagu Pavel hingga membuat Pavel mendongkak, rahang tegas dan mata tajam namun hangat milik Tin benar-benar membuat Pavel terkesima.

" kurasa ibu tidak akan tau, bengkak nya tidak terlihat lagi " ujar Tin setelah memastikan pipi Pavel tak lagi memerah

Perfect hubby is my favorite brother ( PoohPavel ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang