bagian 9

459 44 14
                                    

Matahari pagi masuk melalui celah-celai gorden kamar Pavel, suara kicauan burung kenari di pagi hari menambah nuansa tenang dan damai membuat siapa saja akan malas untuk beranjak dari ranjang nya yang hangat, Pavel bangkit dari tidur nya dan duduk di tepian ranjang sambil mengucek pelan mata kanan nya. Sebelum akhirnya ia bangkit dari duduknya lalu berjalan ke kamar mandi dengan sempoyongan.

Pavel mengenakan switer coklat dengan khiasan gambar kucing di dada kanan nya, entah mengapa hawa pagi kali ini begitu dingin hingga menusuk menembus kulit seolah-olah menyerupai dingin nya angin malam. Apakah tadi malam hujan? Sepertinya tidak, namun mengapa hawa pagi ini begitu dingin seolah kemarin malam hujan lebat. Sungguh membuat orang malas untuk berangkat bekerja dan memilih menghabiskan hari dengan tidur yang nyaman.

Pavel mengeringkan rambut nya dengan hair dryer, sedikit merapikan rambut nya kedepan membuat wajah cantik nya terlihat begitu menawan. Pavel melangkah hendak berjalan keluar kamar sebelum langkah kakinya terhenti melihat sebuah amplop yang tak asing di benaknya. Pavel mendekati meja di samping tempat tidur dan mendapati nama yang tertera di atas nya. Raut bahagia terlukis di wajah manis omega itu, tak henti-henti nya ia tersenyum sembari membaca secara perlahan bait demi bait, kata demi kata yang ada di dalamnya.

Pavel berlari keluar kamar, menuruni anak tangga hendak mencari sosok wanita kesayangannya setelah ibunya itu. Namun tak mendapati sosok wanita yang di cari lantas membuat Pavel frustasi. Pavel mencari di setiap ruangan seperti dapur, ruang tamu, dan juga ruang baca namun tak mendapati sosok Kyne disana, hanya ada dua sandwich dan segelas susu hangat di atas meja makan yang memang di siapkan oleh seseorang untuknya, orang itu tak lain dan tak bukan adalah Kyne. Namun dimana wanita itu sekarang? Namun  memang pikiran Pavel hanyalah makanan maka ia memilih mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum kembali mencari Kyne.

Sedang menikmati sandwich lezat buatan Kyne pandangan Pavel teralihkan saat Alston yang berjalan masuk kedalam ruangan. Membuat Pavel segera mempercepat kunyahan di mulut nya agar dapat berbicara dengan jelas. Namun, sebab mulut nya sangat penuh dan proses mengunyah cukup lama membuat Pavel melambaikan tangan ke arah Alston yang langsung mendatangi nya di meja makan.

" ya Tuan muda " tanya Alston sedikit membungkuk di hadapan Pavel yang masih sibuk mengunyah makanan di mulut nya dengan tangan yang satu memegang sandwich yang tinggal setengah dan tangan satunya lagi memegang segelas susu.

" aoa yiyi keyular? " ujar Pavel tak beraturan dengan mulut yang masih penuh dengan sandwich

Alston mengernyitkan alis nya, sedikit memerengkan kepala nya menatap Pavel dengan bingung

" maaf  Tuan saya tidak mengerti yang Anda ucapkan "

Mendengar itu Pavel dengan cepat mengunyah makanan yang ada di mulutnya, sedikit memberi kode dengan jari telunjuk nya kepada Alston sebagai tanda untuk memberikan nya waktu memproses makanan lezat yang ada di mulut dan tangan nya. Setelah itu Pavel meneguk habis total  segelas susu hingga lehernya mendongak ke atas mengikuti arahan tangannya. Membuat sebuah kumis tipis putih di bibir atas Pavel sebelum ia mengelap nya dengan tissue.

" Pooh kemana? Kenapa aku tidak melihat nya dikamar? " tanya Pavel

" Tuan Krittin ada rapat dengan kliennya jadi pagi-pagi sekali ia sudah bergegas ke kantor "

Pavel mengangguk paham lalu jemari kecil telunjuk nya ia taruk di tengah dagu.

" apa bibi keluar? " tanya Pavel lagi

" tidak Tuan, nyonya tengah berada di kebun belakang mansion bersama Abelard "

" ngapain? " tanya Pavel sembari memiringkan kepalanya

" bunga-bunga yang nyonya tanam di kebun semuanya bermekaran, jadi nyonya ingin memetiknya untuk di masukan kedalam Vas sebagai hiasan ruangan "

" haaa bunga?!! " Pavel melotot kan matanya bahkan hampir saja bola matanya itu melompat keluar.

Perfect hubby is my favorite brother ( PoohPavel ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang