Pavel memutar bola matanya malas melihat adegan yang sangat mengganggu di depannya saat ini, beberapa menit berlalu para pelayan mulai berdatangan menghidangkan pesanan mereka di atas meja. Suasana hening seketika setelah para pelayan itu selesai dengan tugas nya, Tin memotong kan steak untuk dapat Anne santap, kenapa Tin melakukan itu? Bukankah Tin terlalu memanjakannya? Bukankah Gadis itu juga punya tangan?. Begitulah yang ada dalam pikiran Pavel. Suasana hening seketika setelah para pelayan itu selesai dengan tugas nya dan beranjak pergi. Suara alunan merdu dari pemain biola dan juga piano menambah kesan romantis untuk para pasangan yang sedang ada di restoran itu,Namun tidak bagi Pavel, jika itu dulu Tin akan ragu untuk bersikap romantis dengan kekasihnya di hadapan Pavel. Namun sekarang sangat terus terang dan tanpa ragu.
Pavel memotong bluefin tuna itu menggunakan fish knife dengan kuat di atas piring hingga menciptakan decitan yang cukup mengganggu dari peraduan dua benda itu. Pandangan orang-orang mulai memperhatikan Pavel, namun Pavel hanya menghiraukan nya. Tin memandang ke arah Pavel yang terlihat seperti sengaja melakukan nya, Tin meletakkan alat makan nya kemudian meneguk sedikit wine yang ada di sampingnya sebelum akhirnya memijat pangkal hidung nya sendiri.
" tidak bisakah kau makan dengan benar dan tenang? " ujar Tin
Pavel melihatnya sekilas kemudian kembali melakukan hal sama seolah ia tidak peduli dengan apa yang Tin katakan.
" Pavel.. Orang-orang melihat kearah mu " ucap Anne yang mencoba masuk membantu Tin agar Pavel bisa mengerti.
Pavel menancapkan pisau nya kuat kearah daging tuna itu. Kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Tin yang masih menatapnya tajam lalu menghela nafas berat dan beralih melihat ke arah Anne
" urus saja makanan mu Wanita, biarkan aku melakukan apapun yang ku inginkan "
" tapi mereka semua melihat ke arah mu " ucap Anne
"Mereka melihat sebab punya mata, lalu apa masalahnya? Biarkan saja mereka menatap ku atau mungkin haruskah aku menghampiri meja orang-orang itu satu persatu kemudian mencongkel bola mata mereka keluar agar berhenti menatap ku? "
" jaga bicara mu! " sela Tin.
" kenapa? Apa yang kukatakan salah? "
" Anne mencoba membuatmu mengerti, tapi kenapa kau berbicara tidak sopan seperti itu "
" berhentilah mengatur ku Pooh! "
" turunkan nada bicara mu itu sekarang "
" Tin.. Tenanglah, dia adik mu " sela Anne yang memegangi lengan Tin untuk menyabarkan nya
BRAK!!!
PRANGG!!!Pavel memukul kuat meja berbahan kayu jati itu, hingga membuat piring yang berada di samping nya jatuh ke lantai dan pecah. Pavel berdiri dari duduk nya kemudian menedang kuat kursi yang sedari tadi ia duduki hingga menjauh dari nya. Pandangan orang-orang mengarah padanya.
" nikmati makan siang romantis kalian, kau sangat menyebalkan Pooh! "
" Alston! kita kembali sekarang juga! " lanjutnya
Pavel berjalan menuju pintu keluar, Alston menyusul Pavel dari belakang. Omega itu kini di puncak emosi nya, bahkan Pavel juga membuka kasar pintu kaca restoran itu. ia berjalan menuju mobil dan Alston yang cukup mengerti perasaan Pavel dengan sigap membuka pintu mobil itu kemudian Pavel yang langsung masuk kedalamnya. Alston mengitari mobil dan ikut masuk ke dalam. Ia menyalakan mobil nya meraung meninggalkan restoran dengan Tin dan Anne yang masih berada di sana. Hingga saat di rasa sudah cukup jauh Alston menurunkan laju mobil nya secara perlahan.
Pavel menangis di belakang sana dengan menaikan kedua kakinya untuk menjadi penopang wajahnya. Ia menangis terisak disana, Pavel menangis sebab kesal Tin membela Anne. Alston tak mengatakan apapun ia hanya diam menjadi pendengar setia tangisan omega itu. Alston memberikan tissue pada Pavel yang masih terisak.
" Tuan muda.. "
" apa Pooh t-tidak menyayangi ku lagi? Kau lihat bagaimana dia membela wanita menyebalkan itu di depan ku kan " ucap Pavel di sela tangisnya
" itu tidak benar tuan, Tuan Krittin sangat menyayangi anda "
" sayang apa? Dia bahkan lebih membela wanita itu, dia tidak menyayangi ku lagi, aku sangat kesal sekarang "
" apa hanya aku yang mencintai nya Alston? Apa dia hanya akan menganggap ku sekedar adik selamanya? Tidak bisakah dia mengizinkanku untuk melangkah sedikit lebih jauh agar bisa di samping nya? " lanjut nya.
Pavel mendongkak ke atas kemudian mengambil selembar tissue di samping nya, mengusap kuat air matanya yang terus saja luruh.
" Tuan Pavel.. "
" kenapa mencintai seseorang harus sesakit ini Alston.. "
" tuan.. Anda hanya harus bersabar sedikit lama lagi, mungkin saja tuan Krittin.. Dia- "
" sudahlah Alston, kau tidak perlu mencoba menenangkan ku, ini menyakitkan. "
" maaf tuan.. "
Hening, tak ada lagi jawaban, mobil melaju di jalan kota yang ramai untuk kembali ke mansion. Setidaknya disana Pavel akan tidur dan mencoba melupakan rasa sakitnya saat ini, niat hati ingin membuat dua orang itu menjaga jarak namun justru hatinya yang semakin tergores. Sakit? Tentu saja. Pavel menyandarkan punggung nya pada kursi mobil, seusai lelah menangis untuk mengeluarkan rasa sesak di dadanya yang sejak tadi berdenyut nyeri, kini ia cukup merasa tenang, apakah menangis adalah salah satu jalan untuk meluapkan emosi? Terlalu lemah namun itu berhasil. Tak lama lagi Pavel akan kembali ke Belanda sebab liburan musim panas akan segera berakhir, saat itu tiba ia akan berada di belanda untuk waktu yang cukup lama. Ia tidak akan bisa melihat Tin untuk waktu yang lama lagi.
Gerbang besar mansion terbuka lebar, mobil hitam mewah itu masuk ke halaman luas tempat itu. Pavel membuka pintu mobil kemudian berjalan masuk, ia berharap tidak melihat Kyne di sana, sebab Pavel tidak ingin membuat wanita paruh baya itu khawatir. Tidak ada yang menyakiti Pavel, ia terluka oleh harapan nya sendiri dengan tetap bertahan mencintai Tin selama ini walau hanya ada sedikit kemungkinan pria Alpha itu akan mencintai nya.
Tidak ada Kyne disana, mungkin saja wanita itu berada di kebun belakang rumah untuk melihat bunga mawar merah kesayangan nya. Pavel menaiki anak tangga dengan langkah kecilnya. Hendak masuk ke dalam kamar namun Pavel mengalihkan pandangan nya kedalam kamar tidur Tin yang terletak tidak jauh dari kamarnya, Pavel berjalan ke arah kamar itu. Kamar pria yang sangat ia cintai. Tepat pada depan pintu besar itu Pavel meletakkan tangan nya pada knock pintu kemudian membukanya secara perlahan.
Sepi, kamar itu sepi, hanya ada beberapa buku di meja yang Tin sering baca di sela waktu luangnya. Pavel duduk di meja kamar Tin, terdapat bingkai berukuran kecil yang di dalamnya terdapat foto dirinya juga Tin, dimana saat itu menjadi saat pertama Pavel menyadari bahwa ia mulai mencintai Tin dan hanya ingin menikah dengan Tin seorang. Cukup lama Pavel berada disana dengan hanya memegangi bingkai kecil itu. Lelah, dirasa cukup dengan itu Pavel berniat beranjak dari duduk nya namun tidak sengaja ia menjatuhkan buku-buku Tin yang tertumpuk di sebuah lemari berukuran kecil. Pavel memungut satu persatu buku itu, gerak tangan nya terhenti seketika sebab pandangan nya terkunci pada sebuah buku yang cukup menarik perhatian nya. Buku itu terlihat seperti album. Dengan rasa penasaran nya yang tinggi, Pavel mengambil buku itu kemudian perlahan membukanya.
Ternyata buku itu berisi sebuah foto saat Tin masih di masa-masa sekolahnya. Satu persatu Pavel buka lembaran kertas itu yang menampilkan banyak nya foto Tin, sangat tampan, pria Alpha itu sudah memiliki wajah yang begitu sempurna sejak dulu. Pavel tidak henti-henti nya tersenyum memandangi wajah sempurna Tin. Hingga pada lembaran terakhir senyum di wajah Pavel perlahan luntur, ia mendapati selembar foto yang terdapat Tin juga Anne di dalamnya. Namun tidak hanya Anne saja, satu wanita yang menurut Pavel asing juga ada disana. Di foto itu terlihat Tin yang meletakkan lengan kekarnya di bahu wanita itu, Tin tampak sangat bahagia disana, terlihat jelas dari senyum nya yang sangat lebar juga tulus. Senyum yang tidak pernah Tin tunjukan padanya, juga senyuman itu tampak berbeda dari senyuman yang ia berikan pada Anne.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect hubby is my favorite brother ( PoohPavel )
Romancecerita ini mengisahkan tentang seorang pria cantik bernama Pavel phoom yang jatuh cinta pada pria tampan yang tak lain adalah kakak nya sendiri. " kak Tin! menikahlah dengan ku " " kau hanya adik bagiku " WARNING!!!⚠️ - lapak bxb - PoohPavel Do no...