bagian 18

395 50 14
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian di restoran, Tin tidak pulang ataupun menemuinya sama sekali, begitu juga dengan Pavel yang selalu berada di mansion untuk menghabiskan hari-harinya, terkadang Pavel membantu Kyne yang selalu berada di kebun mengurusi tanaman bunga nya bahkan kemarin saja Pavel baru saja membantu Kyne menanam lebih banyak bunga tulip kuning sebab Kyne berfikir bahwa Pavel menyukai bunga itu jadi wanita itu berfikir untuk memperbanyak bunga kesukaan Pavel, ya Pavel memang menyukai bunga itu namun sebelum ia tau arti di balik warnanya, dan setelahnya Pavel merasa bahwa bunga itu menggambarkan sedikit nasib percintaan nya yang menyedihkan. Hanya tinggal menghitung beberapa hari lagi menunggu keberangkatan Pavel kembali ke Belanda, ia akan berada disana untuk waktu yang cukup lama demi pendidikan yang sejak kecil ia impikan.

Pavel duduk di sebuah ayunan kebun belakang, suasana sejuk dari angin sepoi-sepoi yang berhembus sehingga membuat beberapa pohon pinus itu bergoyang, omega itu kini sedang membaca buku novel kesukaan nya yang berjudul Skizofrenia, di temani dengan beberapa kelinci peliharaan nya yang berlarian kesana kemari dengan sangat gembira nya. Tak lama setelah itu Abelard datang dengan membawa beberapa cemilan dan juga juice strawberry kesukaan Pavel.

" Tuan muda silahkan " ujar Abelard sembari meletakan cemilan juga juice itu ke atas meja di samping ayunan. Pavel tersenyum dengan senangnya melihat kearah makanan yang tengah di hidangkan oleh Abelard

" Terima kasih Abelard " balas Pavel dengan tersenyum dan di balas anggukan oleh Abelard

" tinggal 4 hari lagi sebelum liburan musim panas ku berakhir, hah~ aku akan kembali merindukanmu Abelard " lanjutnya

" aku juga akan sangat merindukan anda Tuan, jaga kesehatan anda saat disana dan carilah banyak orang baik untuk menjadi teman anda "

" sangat banyak yang ingin menjadi teman ku disana kau tau? "

" aku bisa menebaknya Tuan, anda anak yang baik juga menggemaskan, tentu saja banyak yang ingin menjadi teman anda "

" ya ya ya Aku tau aku menggemaskan " ujar Pavel dengan percaya dirinya membuat Abelard tersenyum dan menggeleng kan kepalanya

" lalu apa anda menerima mereka semua sebagai teman anda tuan muda? "

Pavel menggeleng kemudian berkata :

" aku hanya bersikap baik untuk menghormati mereka semua, tidak ingin terlalu dekat dengan mereka sebab kata kak Tin tidak boleh terlalu dekat dengan semua orang karena belum tentu mereka benar-benar baik dan menyukai ku "

" apa yang tuan Krittin katakan itu benar, tapi aku rasa semua orang akan menyukai Anda, bagaimana bisa mereka tidak menyukai tuan muda kami yang menggemaskan ini? " ujar Abelard sehingga membuat rona merah pada pipi Pavel.

Seusai lama berbincang-bincang, Abelard akhirnya pergi meninggalkan Pavel sendirian untuk melanjutkan pekerjaan nya membantu Kyne, walau Kyne adalah tuan rumah disana namun tampaknya wanita paruh baya itu tidak bisa untuk hanya duduk dengan tenang, ia akan sibuk kesana kemari mengerjakan sesuatu, Pavel cukup mengerti tentang hal itu, Kyne pasti menyibukkan diri dengan pekerjaan rumah agar tidak selalu memikirkan mendiang suaminya, walau pada kenyataannya tiada hari bahkan detik pun Kyne tidak memikirkan mendiang suami tercintanya itu.

Pavel kembali melanjutkan kegiatan nya membaca buku dan memakan cemilan yang dibawakan oleh Abelard padanya, pada menit berikut nya suara telfon Pavel berdering. Tertera nama Alexa di layar ponselnya, sepertinya gadis itu sudah sangat merindukan Pavel untuk bisa kembali bergosip dengan nya.

" Hallo.... " ujar Pavel membuka percakapan

📞 : " PAVEL AKU MERINDUKAN MU!!! "

suara nyaring yang sangat keras dari gadis itu hampir memecahkan gendang telinga nya, membuat Pavel harus menjauhkan ponsel itu dari telinganya yang terasa berdengung seketika

" kau hampir membuat ku tuli Lexa "

📞 : " ohh maafkan aku pria cantik, aku hanya             rindu padamu itu saja "

" dasar pembual, kau hanya ingin menggosipkan tentang para pria tampan kemudian menawarkan mereka padaku, benarkan? "

📞 : " apa aku semudah itu untuk di tebak? baiklah aku mengakui tuduhan mu itu, tapi aku serius Pavel.. Aku sangat merindukanmu, teman mu si kutub utara itu sangat menyebalkan, dia tidak bisa di ajak bergosip seperti mu "

Pavel terkekeh mendengar celotehan temannya satu itu, gadis yang selalu menggosipkan banyak pria tampan padanya, dan juga dialah tempat dimana Pavel menceritakan tentang bagaimana ia menyukai Tin

" liburan akan berakhir sebentar lagi, kita akan segera bertemu Lexa, jadi tahankan saja jiwa ibu-ibu komplek mu itu "

📞 : " ahh baiklah aku akan menunggu sedikit lebih lama lagi walau itu berarti menyiksa ku, ngomong-ngomong soal pria tampan, bagaimana dengan rencana mu mendapatkan cinta kakak Pooh yang sangat kau idam-idamkan itu? "

Pavel menghela nafasnya berat, dan ia rasa Alexa pun bisa mendengar helaan nafas Pavel, gadis itu menyebutkan nama Tin, membuat Pavel kembali merasa sedih dan mengingat wajah menyebalkan Anne yang selalu berada di samping Tin layaknya perangko. Begitu lengket seakan tidak ada jarak di antara mereka.

" apa yang harus aku katakan? Seperti terakhir kali aku beritahukan padamu, wanita jelek itu selalu berada di samping Pooh-ku sepanjang hari, bahkan pria tampan ku itu juga membela nya beberapa minggu lalu "

📞 : " oh Pavel.... Sesulit itukah mendapatkan cinta dari pria idaman mu? "

" mau bagaimana lagi, dia terlalu sempurna "

📞 : " heii tapi kau jangan menyerah, suatu hari nanti kakak tampan mu itu pasti akan jatuh hati padamu bahkan ia akan sampai bertekuk lutut di bawah kakimu HAHAHAHAHAH "

Kedua nya saling memberikan candaan masing-masing, hingga beberapa menit berlalu Alexa harus mematikan telfon sebab memiliki urusan lainnya. Pavel melihat jam pada layar ponselnya yang kini menunjukkan pukul 5 sore hari, apakah waktu secepat itu berlalu? Bahkan sebentar lagi malam dan waktunya disini akan berganti 3 hari lagi? Pavel turun dari ayunan tempat ia duduki tadi, berjalan masuk kembali kedalam mansion dengan perasaan yang lebih baik seusai berbicara dengan Alexa, gadis itu terus menggoda nya juga mengatainya cantik, membuat Pavel terus saja tersenyum malu, walau Alexa tidak dapat melihat nya tapi setidaknya gadis itu bisa menebaknya.

Saat Pavel hendak kembali kekamarnya, ia mendengar suara mobil Tin memasuki halaman mansion, dengan perasaan senang nya Pavel hendak menghampiri pria itu. Namun langkah kaki Pavel berhenti pada pertengahan anak tangga.

Dan lagi, Anne berada di samping Tin. Raut wajah bahagia Pavel seketika sirna begitu saja. Ia menggenggam erat buku yang ada di tangannya hingga keriput. Lengan Tin melingkar pada pinggang gadis itu, sungguh menyakiti kan. Pavel perlahan mundur kemudian berbalik menaiki anak tangga, hatinya kembali berdenyut nyeri melihat pemandangan yang semakin menggores dinding hatinya.

TBC.

Perfect hubby is my favorite brother ( PoohPavel ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang