bagian 12

419 45 3
                                    

Happy reading❣️
-
-
-

setelah perdebatan beberapa saat yang lalu, Tin memilih menuruti permintaan Anne untuk pergi ke suatu tempat yang lain terlebih dahulu selagi menunggu sore hari tiba. Tin yang mengemudikan mobil dan sedikit mengobrol dengan Anne yang menceritakan hari-hari nya saat masih di luar negeri untuk belajar, sedangkan Pavel yang merasa sangat kehilangan mood nya saat ini,ia memilih untuk diam dan memandang luar kaca mobil sembari memangku dagu pada telapak tangan nya. sesekali ia mengembuskan nafas nya kesal dan memutar bola mata nya malas ketika mendengar tawa canda dua orang di depan nya itu.

" sungguh di sayangkan sekali yah Tin, andai saat dulu aku memilih untuk tetap di Washington dan tidak ikut mom and dad ke luar negeri, kurasa kita akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama " ujar Anne sedangkan Tin tersenyum mendengar celotehan gadis itu.

" tidak apa-apa Anne, bukankah sekarang kau sudah kembali dan kita juga bertemu lagi? " balasnya 

" ya kau benar, tapi aku tetap kesal sekarang " 

" hmmm? " Tin memandang netra gadis itu

" aku kehilangan beberapa waktu untuk bisa bersama mu " 

beberapa kata yang keluar dari mulut Anne semakin membuat Pavel kesal, bahkan jika ia sebuah gunung merapi maka saat ini Pavel sudah akan meletus mengeluarkan lahar panas yang akan membakar tubuh gadis menyebalkan yang ada di depan nya saat ini, sebuah senyuman dan tawa Anne benar-benar menyulut emosi nya dan yang semakin membuatnya kesal adalah Tin menuruti keinginan gadis itu untuk pergi ke suatu tempat yang lain terlebih dahulu.

hingga di beberapa menit kemudian sampailah mereka pada sebuah cafe, Tin memarkirkan mobil nya terlebih dahulu sebelum ia keluar dan membuka kan pintu mobil untuk Anne, lalu bagimana dengan Pavel? apakah Tin juga melakukan hal yang sama? oh tentu saja tidak. kedua nya malah asik tertawa di luar mobil selagi menunggu Pavel keluar. namun Pavel yang kesal justru memilih untuk tetap di dalam sana sampai Tin kembali membujuknya.

Tin mengetuk kaca mobil itu agar Pavel dapat membukakan kaca mobil.

" keluar, kita sampai " ucap Tin

" tidak " 

" aku bilang keluar Muu, kita akan makan terlebih dahulu " 

" aku tidak lapar, aku hanya ingin pergi kepasar malam " 

" kita akan pergi nanti " 

Pavel menghela nafas kasar dan segera membuka pintu mobil, tatapan mengejek dari Anne menyambut wajahnya. membuat Pavel benar-benar ingin mencabik cabik wajah menyebalkan gadis itu bak beruang yang tengah menghabisi mangsanya.

Pavel menggandeng lengan Tin, dan berjalan masuk bersama dengan Tin. meninggalkan Anne yang mengikuti kedua nya dari belakang. Pavel menoleh sekilas menatap ke wajah kesal Anne dan Pavel menjulurkan lidah nya mengejek Anne, tatapan mata Pavel seolah menyatakan bahwa ia yang lebih unggul kali ini. 

setelah memesan beberapa hidangan untuk di santap, Pavel yang duduk di samping Tin dan Anne yang ada di seberang mereka, kedua nya saling menatap satu sama lain sedangkan Tin hanya memainkan ponsel nya dengan tenang. hingga beberapa menit kemudian pelayan datang dan meletakan makanan satu persatu di atas meja. mereka bertiga menyantap makanan nya masing-masing. 

" uhukkk " Anne tersedak, dan Tin yang dengan sigap memberikan mineral pada Anne

" thankyou Tin " ucap Anne 

" makanlah dengan perlahan Anne "

" aku akan ke toilet sebentar " sela Pavel yang tak tahan dengan pemandangan di depannya saat ini, ia berdiri lalu berjalan meninggalkan Tin dan Anne menuju toilet. dalam setiap langkah kaki nya tak habis-habis nya Pavel mengutuk Anne, Tin terlihat sangat dekat dengab gadis itu dan begitu juga dengan Anne yang tampak berbeda dari gadis yang pernah Tin kencani.

Perfect hubby is my favorite brother ( PoohPavel ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang