" kau berbohong! " ujar Pavel tak percaya
" itu hak mu untuk percaya atau tidak "
Anne berdiri dari duduk nya, ia berjalan sedikit kedepan kemudian berbalik menatap Pavel yang masih tertunduk meremas kuat jemari nya.
" jangan lukai hatimu untuk hal yang belum tentu pasti Pavel "
hening beberapa saat, Pavel tertunduk dengan tangan yang sibuk mengusap pipi nya yang terkena terkena tetesan air mata yang terus kian jatuh. sedangkan Anne tersenyum melihat hal itu.
" Tin kembali " seru Anne seolah memberi kode pada Pavel.
dengan cepat Pavel mencoba menghentikan tangis nya. tangan Tin terulur memberikan secangkir soda dan gula kapas untuk Pavel, pria kecil itu menerima tanpa menatap Tin. Pavel berdiri dan berjalan terlebih dahulu kedepan. Tin meraih tangan Pavel dengan cepat.
" kau ingin kemana Muu? " tanya Tin
" pulang.. aku lelah "
Pavel kembali berjalan hingga tangan Tin terlepas darinya. Tin mengikuti langkah kaki Pavel begitu juga dengan Anne yang berjalan santai dan menyedot soda di tangan nya.
sampailah Pavel di parkiran mobil, kemudian ia membuka pintu mobil itu dan duduk di dalamnya. Tin duduk di kursi kemudi menunggu Anne yang sedang berjalan menuju ke arah nya. Tin menatap Pavel yang hanya duduk diam di belakang.
" ada apa Muu? kau baik-baik saja? " tanya Tin
" humm " balas Pavel yang di dampingi dengan anggukan kecil sebelum ia menatap keluar kaca mobil. setelah Anne masuk dan mobil melaju meninggalkan pasar malam menunju mansion, di sepanjang jalan Pavel tidak mengucapkan apapun. di pikiran nya hanya ada kata-kata Anne yang berputar secara terus menerus.
mobil Tin memasuki halaman mansion, dengan Alston yang sudah berdiri menantikan kepulangan mereka sedari tadi. Pavel keluar dan Alston yang mengambil boneka juga gula kapas dari tangan Pavel. pria kecil itu hanya berjalan masuk ke dalam tanpa mengatakan sepata kata pun.
" jaga Pavel, pastikan dia tidur, aku akan mengantar Anne kembali terlebih dahulu " ujar Tin kemudian mobilnya terlihat meraung meninggalkan halaman mansion bersama dengan Anne. Pavel yang berdiri di kamar nya juga melihat itu, Tin pergi bersama dengan Anne.
Alston mengetuk pintu kamar kamar Pavel, namun tidak mendapatkan jawaban apapun. hingga ia mencoba kembali mengetuk pintu kamar Pavel namun Pavel yang sudah langsung membuka pintu kamar nya.
" Tuan muda " Ujar Alston, ia sedikit terkejut melihat mata Pavel yang sudah sembab dan hidung nya yang memerah seperti orang sedang flu. sepertinya omega itu baru saja menangis dan Alston yang cukup mengerti dengan apa yang terjadi pasti berhubungan dengan adanya Anne.
Pavel berdiri di ambang pintu kemudian mengambil boneka dari tangan Alston dan masuk ke dalam kamar. Pavel menutup pintu itu dengan kuat di hadapan Alston. Alston kembali mengetuk pintu kamar Pavel sebab di tangan nya masih ada gula-gula kapas yang tidak di ambil oleh Pavel.
" Tuan muda... gula-gula anda "
" AMBIL SAJA UNTUK MU!! AKU TIDAK MENGINGINKAN NYA " ucap Pavel yang berteriak di dalam kamar nya
" tapi saya tidak makan makanan manis Tuan.. "
" KALAU BEGITU BUANG SAJA !! ATAU BERIKAN PADA SEMUT BIARKAN SAJA MEREKA YANG MENGHABISKAN ITU!! "
" baik Tuan.. saya permisi "
Alston tidak langsung pergi begitu saja, ia masih berdiri di depan pintu kamar Pavel. ia hanya memastikan jika tidak ada lagi jawaban dari Pavel, hingga di menit berikutnya terdengar suara isakan yang menandakan Pavel kembali menangis. Alston yang mendengar itupun pergi dan menuju dapur kemudian membuang gulali itu di tempat sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect hubby is my favorite brother ( PoohPavel )
Romancecerita ini mengisahkan tentang seorang pria cantik bernama Pavel phoom yang jatuh cinta pada pria tampan yang tak lain adalah kakak nya sendiri. " kak Tin! menikahlah dengan ku " " kau hanya adik bagiku " WARNING!!!⚠️ - lapak bxb - PoohPavel Do no...