Mamah
•Kean, kamu pulang bareng Ria ya
bawa dia ke rumah soalnya orang
tuanya ke rumah kita sore ini.***
Apakah candaan Rafi tadi malah membuat otak Ria terbalik?
Seorang Esria yang dia dengar selalu menolak banyak laki-laki, kini menempel dengan Kean yang terkenal tidak tertarik dengan perempuan. Kean bahkan risih dan terus menjauh, tapi Ria tidak mau menyerah untuk terus mepet.
"Lepasin Ria," sentak Kean karena jam pulang begini, masih banyak orang yang berlalu lalang. Kehebohan sesaat di kantin tadi bahkan masih melayang menjadi gosip sebagian orang, ditambah Ria yang tiba-tiba menempel dengannya.
"Lo tumben mau nempel sama cowok?" Bagas sebagai teman sekelas Ria tentu heran, karena selama ini dia tidak pernah melihat Ria mau berhubungan dengan laki-laki. Sama seperti Kean, tapi bedanya Ria masih bisa berteman dengan laki-laki.
Ria mengangkat bahunya, malas menjawab.
"Kesambet ya? Kean gay loh, jadi mending lo sama gue aja." Rafi penuh percaya diri, menepuk dadanya pertanda dia lebih keren dan bisa menandingi Kean.
"Biarin, gue lebih suka cowok kayak Kean. Kalian gak tahu, sampai mana aja yang pernah kita lakuin," cecar Ria, gadis itu tetap membanggakannya. Walau tidak cinta, tapi rasa tertarik mungkin sudah cukup membuktikan kalau dia bisa memiliki Kean.
Rafi melotot. "Maksudnya ngelakuin apa?"
"Ck, gak usah dengarin dia. Gas, gue nitip beli jam biar nanti gue transfer buat gantinya," pesan Kean.
Bagas mengangguk, menurut saja.
"Eh, kalian kok berdua?" Rafi bertanya, karena melihat gelagat Ria yang ingin menaiki motor. Baru bertanya, benar saja kalau Ria sungguhan diboncengi Kean.
Kean bahkan tidak menjawab pertanyaannya, karena laki-laki itu sudah menyalakan mesin motor dan meninggalkan pekarangan sekolah.
"Kean, lo hutang penjelasan!" seru Rafi nyaring. Kean saja mendengar, apalagi warga sekolah yang ada di sekitar sana. Bukan Rafi yang menjadi sorotan, tapi Kean dan Ria akan menjadi tranding topik setelah ini.
Dua manusia yang selalu menolak orang yang suka dengan mereka, tiba-tiba bersatu dalam hubungan yang masih belum orang ketahui.
"Gue iri sama Kean, sekali dekat cewek malah dapatnya yang gitar spanyol," celetuk Rafi.
Diantara puluhan manusia yang melihat kedekatan Kean dan Ria masih menaruh pertanyaan, tapi seseorang yang ada di sana sudah tidak terima dan dirinya benar-benar tambah benci dengan orang yang sudah berani merebut Kean.
***
"Mundur, lo jangan nempel-nempel!" Kean sedikit berteriak karena hembusan angin kencang kadang membuat suaranya terdengar putus-putus.
Senyum di bibir Ria mengembang, saat mata mereka tidak sengaja bertemu pada kaca spion. Bukannya menurut, Ria malah semakin memepetkan tubuhnya. Kean semakin tidak nyaman dan berakhir menghentikan motornya di pinggir jalan.
"Kenapa berhenti?" Ria bertanya.
"Lo tahu batasan kan? Walaupun lo setuju sama perjodohan ini, tapi gue enggak sama sekali. Jadi jangan berani melebihi batas sebelum gue bilang setuju," tekan Kean.
Ria terpaksa melepaskan pelukannya karena Kean menarik tangan Ria paksa dari perutnya.
"Kita kan udah jadian!"
"Lo aja tapi gue gak ada jawaban sama-sekai. Gue sedikitpun gak pernah ada niat buat pacaran, apalagi nikah sama lo. Gue terpaksa!" Emosi Kean naik, membuat nada suaranya sedikit meninggi.
Pernyataan Kean tadi sedikit menampar Ria. Gadis itu segera turun dari motor, "oke, gue gak akan lagi mau berurusan sama lo setelah kita sama-sama tolak sore ini," ucap Ria. "Dasar pelit, peluk aja gak boleh!" Gadis itu memilih jalan kaki, karena jarak mereka memang sudah tidak jauh dari rumah Kean.
Bukannya menawarkan tumpangan lagi, laki-laki itu malah pergi dan membiarkan Ria menganga tidak percaya dengan ketidakpekaan seorang Kean.
***
Yey batal nikah 💦
Hi kids, this is your mom 💋
Hehe, berapa hari gak ada update, sorry ya soalnya sibuk. Ada acara yang menghabiskan waktu nulis saya 🙌
Btw udah 1k.
Jangan lupa
Vote
Komen
Follow
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKEANO
Teen Fiction17 ⚠️ Dekat dengan perempuan dituduh melakukan aneh-aneh. Tidak bergaul dengan perempuan dibilang cowok gay. "Kean, kamu semalam ngapain aja sama perempuan sampai pulangnya telat dari jam 6 sore?" "Kerja kelompok banyak mah." "Paling besok-besok da...