Tok...tok...tok
"Woi, bocah!" Seruan Vino terdengar dari luar kamar, membuat Kean uring-uringan bangun dari kasurnya.
Pintu terbuka, menampilkan wajah kusut Kean yang baru bangun tidur.
"Gue gak enak badan, udah izin gak masuk sekolah," ucapnya langsung menutup pintu sebelum Vino banyak bertanya.
Memang sih tujuan Vino ingin memanggil Kean yang belum turun untuk sarapan, tapi melihat bibir Kean yang pucat saja sudah bisa ditebak kalau laki-laki itu benar kurang sehat.
Tidak mau mengganggu, akhirnya Vino membiarkan saja adiknya itu beristirahat. Mungkin Kean sakit karena digebuki kemarin dan biarkan saja ibunya yang nanti mengurus karena Vino harus segera pergi ke kampus lagi.
"Kean mana?" Amira bertanya sambil menyusun meja makan bersama Esria. Iya, gadis itu pagi-pagi sudah kesini karena perintah ibunya, atau lebih tepat Amira yang meminta gadis itu sarapan bersama di rumahnya.
"Mungkin demam, tadi pucat gitu mukanya," jawab Vino.
"Kalian berdua sarapan duluan, papah nanti nyusul." Amira mengambil piring baru, mengisinya dengan nasi serta lauk. Wanita itu juga mengambil obat penurun demam lalu menyusunnya di atas nampan.
Ria berdiri, ingin menawarkan bantuan. "Saya aja tante."
Amira tersenyum. "Kamu makan aja, nanti bang Vino yang antar ke sekolah. Mamah aja yang antar ke Kean."
Tidak bisa menolak, akhirnya Ria menurut dan melanjutkan sarapan pagi. Dia tidak bisa apa-apa dan hanya ikut saat Vino meminta berangkat cepat sebelum laki-laki itu juga terlambat ke kampus. Mereka berdua menggunakan mobil dan akhirnya Ria sampai tepat waktu di sekolah.
"Ria." Belin berlari kecil menghampiri Ria yang duluan datang darinya. "Lo tadi sama siapa? Gue rasa itu tadi bukan mobil lo."
"Mobil calon kakak ipar," jawab Ria.
Belin mendelik, memang selalu tidak percaya dengan kata-kata Ria. "Ngehalu lagi."
Ria mengintimidasi penampilan Belin dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Lo tumben, kok pakai baju sama rok kelonggaran?" tanya Ria, tidak menjawab pertanyaan Belin tadi.
"Nih." Belin berhenti melangkah dan dengan santainya menarik kerah seragam dan memperlihatkan bekas keunguan pada bagian atas dadanya.
Melihat tanda itu memberikan tanda tanya dari tatapan Ria. "Why? Lo mau pamer?"
"Davin ngamuk kemaren, jadi seragam gue kena imbasnya."
"Dirobek," tebak Ria dan mendapat anggukan dari Belin. "Jadi lo udah pecah sama Devin?"
Belin menggeleng. "Intinya gak pernah sampai masuk, soalnya gue gak mau di usir dari KK. Bapak gue lagi tinggi-tingginya di perusahaan, jadi harus jaga nama baik dulu," jelasnya.
"Kenapa cowok lo bisa sampai marah?"
"Gue cuma iseng sih godain cowok lain. Cowok itu lagi hot banget habis selesai menang balap dari Devin, jadi gue main nyosor duduk di pangkuannya. Itu loh, adik kelas yang katanya gay, dia sebenarnya anak geng motor."
"Kean?"
"Iya"
***
"Mamah, jangan pergi dulu," rengek Kean yang tidak mau melepas ibunya.
Padahal Amira sedang ada pesanan besar di butik, tapi Kean sangat posesif dan menempel erat memeluk perutnya.
"Yasudah tidur kalau gitu." Amira ikut berbaring membiarkan Kean memeluk dirinya. Tangan Amira mengusap pelan kepala Kean seperti mengurus anak Kean kecil yang sebenarnya sudah lebih tinggi darinya.
Suhu tubuh Kean juga sudah lumayan menurun sehingga Amira berani meninggalkan Kean sendirian di rumah, tapi dengan syarat laki-laki itu harus tidur dan tidak mengetahui kalau ibunya diam-diam kabur.
3 jam kemudian.
"Mamah, haus." Rengekan dengan suara bangun tidur yang lumayan lucu didengar.
Tidak ada sahutan, mungkin ibunya ini juga tertidur. Kean juga malas membuka mata jadi dia hanya menduselkan dahinya di atas dagu Amira.
"Hm.."
Kean terdiam, bau parfum Amira rasanya tidak berbau strawberry. Kean hafal sekali kalau Amira sering memakai parfum vanila.
Mata Kean terbuka dan di depan matanya langsung dihadapkan dada perempuan yang mengenakan seragam SMA.
Loading sebentar, sehingga Kean sadar kalau itu mungkin perempuan gila yang semalam mengganggu dirinya. Kean mendongak melihat wajah Ria yang ternyata sedang tidur, ingin kabur tapi pelukan erat membuatnya malah semakin mepet.
***
Gak bahaya tuh?
Spil dikit
Kalau hari ini vote nya melebihi perkiraan otak mini aku, fiks part selanjutnya langsung update hari ini. Kalau gagal, ya besok belum bisa up karena sibuk jadi nunggu hari minggu....byee seng 🙌
⚠️Part selanjutnya 17+ walau gak sampai 21+ tapi ingat umur sengg
Jangan lupa gess
Vote
Komen
FollowNunggu 700 pembaca baru double up ⚠️
Gw emang ngelunjak haha 🌝
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKEANO
Teen Fiction17 ⚠️ Dekat dengan perempuan dituduh melakukan aneh-aneh. Tidak bergaul dengan perempuan dibilang cowok gay. "Kean, kamu semalam ngapain aja sama perempuan sampai pulangnya telat dari jam 6 sore?" "Kerja kelompok banyak mah." "Paling besok-besok da...