Tentunya Kean sudah terlebih dahulu sampai. Laki-laki itu langsung disambut oleh kehadiran orang tuanya dan orang tua Ria yang sedang bercengkrama.
"Mana Ria?" Amira bertanya.
"Dia mau jalan kaki dari lampu merah di depan, katanya gak mau Kean boncengin," jawab Kean seadanya.
"Kamu serius gak sengaja ninggalin dia kan?" kini Agan yang bertanya.
Kean hanya menggeleng. Memang fakta sih, walau Kean tidak mencegah inisiatif Ria yang malah berjalan kaki sendiri.
"Duduk sini, ada yang mau kita tanya sampai Ria datang." Agan mempersilahkan Kean duduk di tengahnya dan Amira. Tidak lama menunggu, Ria juga sudah sampai dan disuruh duduk.
"Kalian udah setuju buat nikah?" Nita langsung bertanya.
"Enggak," jawab Kean langsung. Ria hanya menggeleng untuk responnya.
Nita mengambil cairan membersih makeup yang dituangkan di atas kapas. "Lap leher kamu," perintah Nita.
Kean langsung duduk lebih tegap, saat mengerti maksud pertanyaan mereka tadi. Tidak ada yang tahu, kalau Ria diam-diam mengulum senyum ketika melihat wajah tegang Kean. Dia harus berakting dulu sepertinya.
"Ngapain pakai ini sih mah?" Gadis itu pura-pura menolak.
Karena Ria tidak mendengarkannya, terpaksa Nita sendiri yang turun tangan dan beberapa kali usapan membuat ruam merah itu terlihat.
Kean meneguk ludah sendiri, ternyata yang dia buat waktu itu masih membekas.
"Kamu yang buat?" Agan bertanya, langsung menodong Kean. "Sudah sampai mana kamu sentuh Ria?" tanyanya lagi.
Laki-laki itu gelagapan, ingin jujur tapi itu akan lebih merugikannya. Tapi jika berbohong, mungkin tidak ada yang percaya karena kemarin Ria bersamanya di rumah berduaan.
"Jangan bohong Kean, mamah gak suka," pesan Amira karena dia bisa melihat kalau anaknya itu ragu-ragu untuk menjawab.
"Iya, itu aku yang buat," aku Kean. "Tapi dia duluan yang mulai," tuduhnya tidak mau hanya dia yang disalahkan.
Semua mata langsung menatap Ria. "Enggak kok, kemarin Ria niatnya cuma nemenin Kean tapi dia yang malah duluan. Buktinya leher aku kayak gini," bukannya jujur seperti Kean, Ria malah sebaliknya berbohong.
"Lo kenapa bohong!" Kean jadi emosi, tapi segera Amira menenangkan. "Dia bohong mah," ulang Kean lagi.
"Udah, kamu diam Kean." Amira mencoba menenangkan, walaupun wanita itu terlihat sedikit marah pada anaknya.
Wajah-wajah serius langsung terpancar di antara mereka. Agan pun angkat bicara.
"Saya tidak mau ada masalah dan berakhir menjadi berita tidak baik mulai digosipkan orang. Jika kalian setuju, saya siap jika Kean harus menikah secepatnya. Ini bukan masalah suka atau tidak lagi, tapi ini masalah kehormatan perempuan," ucap Agan, melirik bercak merah di leher Ria. Laki-laki itu bahkan hampir tidak percaya kalau anak bujangnya itu yang berbuat. "Kean sudah berani menyentuh Ria dalam hal yang saya kira sudah berlebihan, jadi saya sendiri yang menyetujui hubungan mereka."
"Pah gak bisa gitu dong, kan yang mulai itu Ria!" Kean tidak terima.
"Ada buktinya?" tanya Agan. Tentu Kean hanya diam, karena bahan cctv tidak mungkin dia pasang di dalam kamar sendiri.
Kean menatap Ria tidak suka, apalagi wajah polos yang gadis itu buat-buat malah semakin membuatnya emosi.
"Jadi kalian punya waktu yang pas untuk menyelenggarakan pernikahannya?" tanya Agan.
"Saya dan istri akan menyetujui waktu yang kalian kira tepat, karena kami tidak begitu sibuk dan tidak ada perjalanan keluar kota," jawab Candra.
Ini sebenarnya masih hari ke 2 dan sebelumnya Kean masih diberi waktu 4 hari lagi, tapi mungkin lebih baik jika dipercepat karena Agan benar-benar harus segera pergi untuk perjalanan bisnis penting.
"Jika lusa apa bisa? Saya juga harus segera pergi untuk perjalanan bisnis secepatnya."
"Lusa?!"
***
Yey nikah
Lunas ya buat double up 1k pembaca.
Semoga kalian suka sama cerita yang aku buat. Kalau memang ada kekurangan, jangan segan buat koreksinya supaya aku perbaiki lagi. Kalau memang cerita ALKEANO makin rame, beberapa bab mungkin dapat 1000 kata/bab.
See you guys
Jangan lupa
Vote
Komen
FollowInfo, cowok bujangku mau nikah lusa ☝️
Sama dia 👇
Siapin duitnya 💸
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKEANO
Teen Fiction17 ⚠️ Dekat dengan perempuan dituduh melakukan aneh-aneh. Tidak bergaul dengan perempuan dibilang cowok gay. "Kean, kamu semalam ngapain aja sama perempuan sampai pulangnya telat dari jam 6 sore?" "Kerja kelompok banyak mah." "Paling besok-besok da...