Hari ini double up, takut aing gak aktif besok 🐽
Jangan lupa ya sebelum baca harus baca mantra...
***
Kean terlihat shock berat saat sadar dengan apa yang baru dia lakukan. Bibir Ria bengkak dengan air liur yang mungkin tercampur air liurnya, mengalir membasahi pipi gadis itu apa lagi pekikan Ria tadi tambah membuatnya kaget. Entah apa yang terjadi, sampai Kean bisa melakukan itu. Kean benar-benar tidak sadar, sudah menggigit dan menyesap leher Ria sampai meninggalkan bekas seperti ruam merah kebiruan di sana.
"Lo gigitnya kuat banget, kayak mau makan daging gue aja," keluh Ria yang mengelus lehernya.
Buru-buru Kean bangun dan berlari ke dalam kamar mandi.
Di dalam sana Kean menatap dirinya sendiri di depan cermin. Apa yang dia lakukan tadi, sungguh dibawah sadar. Kean seharusnya tidak mau, tapi entah dorongan dari mana sehingga dia malah ketagihan.
Sisi lain Ria malah tersenyum puas karena berhasil mengotori isi pikiran Kean, apalagi melihat kissmark yang Kean buat tadi. "Gue kira cupu banget, tapi dilihat-lihat seksi juga kalau kayak tadi." Mata Ria beralih melihat tangannya sendiri, membuat gadis itu teringat kalau dia sengaja memegang aset Kean yang masih abu-abu ukurannya di dalam otak.
***
Pukul 16.30, tapi Kean sama sekali tidak keluar dari dalam kamar. Setelah Ria keluar dari dalam kamarnya tadi siang, buru-buru Kean mengunci pintu dan menunggu tanda-tanda Ria pulang ke rumahnya.
Bosan sekali, perut Kean sudah keroncongan karena terakhir kali makan itu pagi tadi. Suhu tubuhnya memang sudah turun, tapi hidungnya malah meler. Hal yang Kean benci jika sakit adalah ingusan, karena itu akan mengganggu pernapasannya saat berbaring.
Krukk
Cacing-cacing di dalam sana mungkin sudah lemas karena Kean belum makan.
Suasana rumah memang sunyi, tapi Kean belum yakin kalau Ria benar-benar pulang. Tapi perutnya sudah keroncongan, membuat Kean memutuskan untuk mengecek keadaan dan jika beruntung maka dia akan makan.
Sepanjang lorong lantai 2 memang sunyi, Kean mulai mengendap-endap mengintip lantai bawah dari atas. Rumahnya kosong, tidak ada orang di ruang tamu. Kaki Kean juga mulai melangkah menuruni tangga, memasuki ruang tamu dan mengintip dapur.
Banyak makanan disajikan di sana, baunya membuat hidung buntu Kean menjadi plong. Tapi, Ria lagi duduk santai di kursi membuat Kean mengurungkan niat untuk masuk dapur. Harapan besar Kean pupus, dia harus menahan lapar agar tidak digoda perempuan itu.
Krukkk
Kean berhenti melangkah saat suara perutnya yang keroncongan, menggema di rumahnya yang sepi.
"Kalau lapar ke sini sayang," ucap Ria, yang sadar dengan kehadiran Kean.
Sayang? Kean mau muntah mendengarnya.
Terdengar langkah saat Kean ingin pergi, membuat Ria buru-buru mengejarnya. Gadis itu menahan langkah Kean dengan berdiri dan merentangkan tangan di depan laki-laki itu.
Ria mendelik saat Kean tidak mau menatapnya.
"Lo kenapa sih selalu noleh ke arah lain, padahal gue ada di depan lo?" tanyanya.
"Pulang sana, gue bisa sendiri di rumah. Gue gak mau nampung lo di sini," usir Kean.
Bibir Ria mengerucut, mendengar Kean mengusirnya membuat gadis itu tambah heran. "Mamah lo sendiri loh yang nyuruh gue nemanin lo di rumah gara sakit, jadi gue sebagai calon mantu yang baik langsung jalanin tugas. Siapin makanan dan obat lo juga udah gue siapin di atas meja. Jadi kurang apa?"
Gadis ini memang baik sih dari segi itu, tapi hal yang membuat Kean canggung adalah kejadian tadi siang.
"Oke deh gue pulang, tapi lo harus makan dan minum obat," putus Ria, mengambil tasnya dari ruang tamu kemudian menghampiri Kean lagi.
Cup
Secepat kilat, Ria berjinjit dan mencuri satu kecupan di bibir Kean.
Gadis itu terkekeh lalu pergi dari sana.
"Bye sayang. Muahh." Gadis itu berlari kecil, meninggalkan Kean yang mematung di tempat.
***
Menurut kalian Ria itu kayak gimana?
Berdosa gak sih gue buat Kean ternodai? 🗿
Jangan lupa
Vote
Komen
FollowSee you next chapter seng 😈
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKEANO
Teen Fiction17 ⚠️ Dekat dengan perempuan dituduh melakukan aneh-aneh. Tidak bergaul dengan perempuan dibilang cowok gay. "Kean, kamu semalam ngapain aja sama perempuan sampai pulangnya telat dari jam 6 sore?" "Kerja kelompok banyak mah." "Paling besok-besok da...