Merasa sudah cukup lama bermain di payudaraku, Mama menurunkan ciumannya ke perutku. Dia mengecup lembut permukaan kulitku, membuat perasaan hangat menjalar dari titik-titik yang disentuh bibirnya. Aku menggigit bibirku, mencoba menahan sensasi yang mulai menggelitik saraf-sarafku.
Setelah beberapa saat, Mama sampai di area bawah perutku. Dia berhenti sejenak, menatapku dengan penuh kasih sayang. Aku bisa merasakan napasnya yang hangat menyentuh kulitku, membuat tubuhku semakin tegang. Ketika dia akhirnya melanjutkan perjalanannya ke arah vaginaku yang mulus tanpa bulu dan sudah basah, aku merasa ciumannya semakin dalam dan lembut.
"Kamu udah basah banget, Sayang," ucap Mama dengan suara lembut, hampir berbisik, sambil menggesek dinding luar vaginaku dengan lembut menggunakan jarinya. Sensasi yang ditimbulkan oleh sentuhannya membuatku tak mampu menahan diri. Tubuhku merespons dengan cara yang belum pernah kurasakan sebelumnya, sebuah campuran antara keinginan dan kepuasan yang membuatku mengerang pelan.
"Aaahh, Mama..." desahku, tak mampu lagi menahan perasaan yang membuncah dalam diri. Setiap gerakan lembut dari tangan Mama terasa seperti sentuhan ajaib yang mengalirkan listrik ke seluruh tubuhku.
Mama melanjutkan dengan gerakan yang lembut dan penuh perhatian, seolah-olah dia tahu persis bagaimana membuatku merasa enak. Aku bisa merasakan panas di wajahku, campuran antara rasa malu dan keinginan yang begitu mendalam. Sensasi yang ditimbulkan oleh setiap sentuhan Mama membuatku semakin tenggelam dalam lautan kenikmatan.
Perlahan, Mama mulai menjilati vaginaku, setiap sentuhan terasa seperti ledakan kecil yang membuat tubuhku semakin merespons. Aku bisa merasakan kehangatan lidah Mama yang menjelajahi setiap lekuk vaginaku yang baru, memberikan sensasi yang baru yang tidak pernah kurasakan.
"Aahhh... Ma...," desahku, merasakan lidah Mama bermain di area sensitifku. Sensasi yang muncul begitu berbeda dan intens, membuatku merasa begitu hidup dan penuh gairah.
Mama melanjutkan permainannya, memastikan setiap sentuhannya memberikan sensasi yang mendalam dan memuaskan. Aku bisa merasakan bagaimana tubuhku merespons dengan setiap sentuhan, memberikan perasaan kenikmatan yang baru bagiku. Aku semakin tenggelam dalam lautan perasaan ini, merasakan setiap momen dengan begitu intens dan penuh kenikmatan.
Sambil menjilati vaginaku, Mama terus berbicara dengan suara lembut, memberikan kata-kata yang penuh kasih sayang dan perhatian. "Gimana Sayang? Enak?" tanyanya, memastikan bahwa setiap gerakan yang dia lakukan membawa kebahagiaan untukku.
"Iya, Ma... enak banget," jawabku pelan, hampir berbisik, merasakan setiap sensasi yang mengalir melalui tubuhku. Aku menutup mata, membiarkan diriku tenggelam dalam perasaan yang begitu mendalam.
Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/auliashara atau klik link di bio.
![](https://img.wattpad.com/cover/371916618-288-k519278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Mama
General FictionDimas, seorang siswa kelas dua SMP, menjalani masa pubertas dengan banyak perubahan dan rasa penasaran tentang tubuh wanita, terutama mamanya yang cantik. Suatu hari, Dimas jatuh sakit dan didiagnosis dengan penyakit darah langka yang menghentikan r...