Menjadi Mama | Part 22 | Malam Bersama Papa (21+)

446 3 0
                                    

Saat aku bergerak, rasa berani yang belum pernah kurasakan sebelumnya muncul dalam diriku. Aku tak lagi merasa ragu atau malu, malam ini adalah tentang eksplorasi. "Ohh..." desahanku semakin intens. Aku merasa bebas, lebih bebas daripada sebelumnya, ketika aku menggerakkan tubuhku di atasnya, mengikuti irama yang kami ciptakan bersama. Dalam setiap gerakan, ada rasa kepercayaan yang tumbuh di antara kami, rasa saling memahami tanpa perlu kata-kata.

Desahan kami semakin keras, semakin liar, "Aahh... Papaahhh...", menandakan bahwa kami sama-sama menikmati setiap momen yang berlalu. Tangannya terus menelusuri tubuhku, menggenggam pinggulku untuk menuntun gerakanku, sesekali meremas dengan lembut tetapi penuh gairah, membuatku semakin tenggelam dalam sensasi yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Kami terus bergerak, tanpa henti, tanpa rasa lelah, seolah-olah waktu berhenti hanya untuk kami berdua.

Malam itu benar-benar menjadi malam yang panjang bagi kami. "Aah... terusss... Pahhh..." desahanku terdengar di antara gerakan tubuh kami yang semakin sinkron. Dengan setiap gaya dan posisi yang kami coba, dengan setiap desahan dan tawa yang keluar di antara napas yang terengah, aku tahu bahwa ini adalah pengalaman yang akan selalu membekas di dalam ingatan. Kami tidak hanya menjelajahi tubuh satu sama lain, tetapi juga mengungkapkan lapisan-lapisan terdalam dari keintiman kami yang selama ini tersembunyi.

Ronde demi ronde kami melakukannya, tak terhitung berapa kali kami mencapai klimaks hanya untuk kemudian beristirahat sebentar dan kembali lagi. Setiap kali kami berhenti untuk menarik napas, mata kami saling bertemu, ada kehangatan dan hasrat yang tidak pernah hilang. Meskipun lelah, rasa ingin tahu dan hasrat di antara kami tidak pernah padam. Dan begitu napas kami kembali tenang, Papa akan kembali menyentuhku, dan semuanya dimulai lagi—gerakan yang lebih lambat, lebih penuh perasaan, tetapi tetap membara.

Bahkan setelah kami orgasme berkali-kali, istirahat sejenak tidak membuat gairah kami berkurang. Seolah-olah tubuh kami sudah menjadi satu dengan ritme malam itu, dan kami tak bisa berhenti. Kami melanjutkan permainan kami, mencoba berbagai posisi yang sebelumnya hanya ada dalam bayanganku, tapi malam itu menjadi kenyataan.

Hingga akhirnya, ketika tubuh kami benar-benar kelelahan, ketika setiap otot terasa lemah dan tak sanggup lagi bergerak, kami menyerah pada malam yang semakin larut. "Hahh... hahhh..." napasku terengah memenuhi ruangan, tetapi di antara itu semua ada kepuasan yang begitu mendalam. Kami berbaring berdampingan, tubuh kami masih saling menyentuh, tetapi kali ini dengan lembut, penuh kasih sayang.


Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/auliashara atau klik link di bio. 

Menjadi MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang