3

34 4 0
                                    

"Kau juga menertawakan ku? " Tanya lim kesal

"Ah t-tidak.. Aku menertawakan chiki" Gugup jennie

"Huhh.. Apa yang terjadi pada nya? " Tanya lim, tapi jennie hanya diam lalu lim melirik nya

"H-hah?.. Kenapa? " Tanya nya gugup
"Aku bertanya pada mu" Balas lim lalu jennie hanya mengangguk

"Dia hanya sedih" Balas jennie
"Karna apa? " Tanya lim heran
"Mama nya" Jawab jennie

"Apa kau tidak bisa memberikan informasi yang jelas? Seperti nya mulut mu tidak ada sinyal" Ucap lim prustasi

"Apa maksud mu? " Ucap jennie kesal saat mendengar ucapan lim

"Informasi yang kau sampaikan putus-putus" Jawab lim

"Hah? Dasar aneh" Cibir jennie
"Lanjut kan.. Aku ingin mendengar nya" Ucap lim tanpa rasa bersalah

"Dia takut terjadi sesuatu pada mama nya seperti apakah mama nya dapat sembuh? " Jelas jennie dengan wajah kesal nya tapi seketika ia tersadar jika tak ada respon dari lim. Lalu ia menoleh ke arah lim, ia dapat melihat kesedihan yang ada dalam wajah lim

"Hei..? " Panggil jennie, menyadarkan lim dari lamunan nya

"Ah.. Aku juga merasakan hal yang sama" Jawab lim lalu lim menundukan kepala nya

"Apa yang terjadi?.. Belum lama aku keluar dari kamar mama mu tampak nya dia banyak kemajuan..? " Ucap jennie penuh dengan kebingungan

"Terimakasih sudah menjaga mama ku... Jennie? " Ucap lim lalu ia menatap wajah jennie dengan tersenyum manis tanpa sadar air mata lim menetes

"Hei kau kenapa? " Tanya jennie panik
"Ahh.. Air mata bodoh" Balas lim dengan cepat ia mengusap air mata nya

-

"Bagaimana kau dengan kekasih mu? Ah siapa itu nama nya? " Tanya bogum pada lio

"Jennie pah" Kekeh lio

"Bagaimana rencana mu? " Tanya bogum
"Aku berencana untuk melamar nya nanti saat dia sudah lulus kuliah" Jelas lio

"Kenapa tidak sekarang? " Ucap bogum penasaran
"Dia tidak mengizinkan nya" Balas lio
"Dia pasti ingin fokus kuliah dulu.. Dan kau.. Kau juga harus fokus pada pekerjaan mu jangan buat dia menderita nanti" Jelas bogum

"Ah iyaa aku mengerti paah" Balas lio dengan tersenyum

"Ucapkan terimakasih juga pada nya.. Sudah menjaga mama dengan baik" Ucap bogum dengan senyuman nya

"Jennie sangat baik... Apapun yang terjadi dia akan tetap menjadi menantu ku" Jelas suzy

Bogum dan lio hanya terkekeh saat mendengar ucapan suzy

-

Dengan suara yang penuh getar dan mata yang dipenuhi kekhawatiran, lim membuka hatinya dan bercerita pada jennie tentang kekhawatirannya terhadap kebahagiaan keluarganya. Ia mengungkapkan beban dan ketakutannya akan masa depan keluarganya, merasa bertanggung jawab untuk menjaga kebahagiaan dan keamanan mereka.

"Mama sakit karna ia jatuh dari tangga" Ucap lim yang membuat jennie terkejut tak percaya

"Kenapa bisa? " Jawab jennie
"Saat setelah ia mendapat kabar jika bang taeyang meninggal.. Mama menjatuhkan badan nya ke belakang tapi ia tak sadar jika dia sedang membelakangi tangga" Jelas lim yang tak bisa menahan air mata nya

love behind lossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang