Dengan ekspresi khawatir, bogum bertanya pada lio tentang alasan lim marah. Matanya mencerminkan keinginan untuk memahami dan meredakan konflik di antara anak-anaknya, mencari solusi agar harmoni keluarga tetap terjaga.
"Apa yang terjadi.. Kenapa abang mu terlihat sangat marah?" Tanya bogum saat ia melihat lio baru pulang
"Ah pah.. Maafkan aku" Lirih lio lalu bogum mendekat ke arah nya, merangkul tubuh lio
"Bukan salah mu.. Apa dia melukai mu? " Tanya bogum khawatir
"Kondisi chiki lebih penting di banding diri ku pah.. Bahkan abang tidak mengizinkan ku menjenguknya" Balas nya dengan rasa bersalah
"Dia hanya tidak ingin kau merasakan khawatir.. Percaya lah padanya.. Dia pasti akan membawa chiki pulang"
"Baiklah pah" Balas nyaa
"Apa kau bisa membantu ku menjaga neo?.. Aku ingin memandikan mama mu sebentar"
-
Dengan wajah pucat dan lemah karena sakit, chiki bermanja-manja dengan lim. lalu lim dengan lembut memeluk dan memberikan kasih sayang, menciptakan suasana hangat dan penuh perhatian di antara keduanya."Abangg.. Belikan aku eskrim" Rengek chiki pada lim, sedari tadi chiki tidak melepaskan lengan lim dari dekapan nya
"Tidak sekarang okei.. Abang janji akan membelikan nya nanti" Balas lim, chiki hanya memanyunkan bibir nya tanda tak setuju
Lim mencium pipi chiki lembut lalu mengelus nya
"Tidur lah.. Abang akan selalu di sisi mu" Ucap nya lalu chiki mengangguk, ia perlahan memejamkan mata nyaLim sedikit melirik ke arah jennie, ranjang ahyeon tak jauh dari chiki, lim sedikit perlahan melepaskan lengan nya yang di dekap chiki, lalu berjalan pelan ke arah jennie
"Maafkan aku.. Aku tidak bisa menjaga mu" Lirih jennie
"Kak.. Jangan menangis.. Aku tak apa.. Aku baik-baik saja" Balas ahyeon sambil menggenggam tangan jennie
Lim berada di belakang jennie, ia hanya diam mendengar mereka berbicara
"Apa mereka mengetahui jika aku sakit.. Kak?" Tanya nya pada jennie
"Tidak.. Aku tidak akan membiarkan mereka tahu" Balas nyaa
"Kau benar kak.. Aku tidak ingin jika mereka mengejek ku" Jelas ahyeon lemas, lalu mata ahyeon menyadari seseorang di belakang jennie, ia pun memberikan kode pada jennie, lantas jennie membalikan badan nya
Lim terkejut dengan tindakan jennie, jarak mereka sangat dekat, mata mereka saling memandang, mereka tenggelam dalam pandangan itu
Tok.. Tok..
Suara itu menyadarkan mereka, dengan cepat lim berjalan ke arah pintu lalu membuka nya
"Hah.. Apa-apaan dia tadi.. Selalu membuat ku gugup" Batin jennie
"Hai lim" Sapa mereka
"Terimakasih sudah datang.. Kalau begitu aku titip mereka.. Aku perlu mengisi perut dulu" Jelas lim pada mereka
Lalu lim berjalan ke arah jennie, menarik lembut tangan jennie dan membawanya pergi dari sana
"Kau ingin membawa ku kemana? " Tanya jennie dengan heran
"Makan.. Aku tau jika kau belum makan" Jawab nya dengan tangan jennie yang masih ia genggam
-
"Hai adik kecil.. Apa kau adik jennie? " Tanya jiso pada ahyeon, tapi ahyeon hanya diam tanpa menjawab
"Abang.. " Lirih chiki lalu jiso dan ugi cepat menghampiri nya
"Hei sayang.. Tenang lah.. Abang sedang pergi makan" Ucap ugi lembut sambil mengelus pipi chiki
KAMU SEDANG MEMBACA
love behind loss
Teen FictionMereka harus menghadapi konflik internal dan menemukan cara untuk melanjutkan hidup sambil menghormati kenangan yang pernah mereka miliki. Cerita ini menyoroti bahwa cinta sejati bisa muncul di tengah kesedihan, membawa cahaya di saat-saat gelap.