18

21 4 0
                                    

Dengan hati berdebar, lim menuntun jennie dan ahyeon yang sedang sakit ke rumahnya. Ia menawarkan tempat tinggal sementara hingga ahyeon pulih. Saat mereka melangkah memasuki rumah, ahyeon tampak gugup. Lalu dengan lembut jennie menggenggam tangannya, berusaha menenangkan rasa khawatir yang terpancar dari wajah ahyeon. Tiba-tiba, seorang anak kecil muncul dari dalam rumah, raut wajahnya menunjukkan kekesalan. Ia berjalan menghampiri mereka dengan langkah gontai.

"Kalian meninggalkan ku.. " Ucap nya kesal sambil memanyunkan bibir nya, sambil terkekeh lim menghampiri tubuh kecil neo

"Beri salam kepada kakak ahyeon.. Dia adik mami" Jelas lim sambil menuntun neo mendekati ahyeon

"Hai kak.. " Sapa nya lalu mata neo terfokus pada sesuatu yang membungkus kepala ahyeon "Ada apa di kepala mu" Tanya nya bingung

"Hai adik kecil.. Kepala ku sedang sakit" sapa ahyeon lembut sambil tersenyum

"Ternyata.. Ini bayi yang mereka maksud.. Sangat menggemaskan" Batin ahyeon

Dengan cerewet, neo menjelaskan tentang semua yang ada di rumah nya pada ahyeon, meskipun sebagian besar bahasa yang di keluarkan nya hanya bisa di mengerti oleh diri nya sendiri tapi dengan lembut ahyeon selalu merespon ocehan yang neo berikan

Saat neo sedang menghabiskan waktu berdua dengan ahyeon, kemudian lim mengajak jennie untuk masuk ke kamar nya tapi jennie sedikit ragu

"Yakk.. Apa kau berfikir demikian jennie?.. Astaga" Ucap lim prustasi

"Memang kau tau apa yang aku fikir kan?.. Sok tau sekali" Kesal nya, lalu ia berjalan mendahului lim dan lebih dulu masuk ke kamar lim

-

Lim mengajak jennie untuk berdiskusi di kamarnya. Mereka membicarakan tentang apa yang terjadi pada keluarga jennie. Lalu jennie pun menceritakan tentang seorang perempuan yang datang dalam keluarga setelah ibunya meninggal. Perempuan itu kemudian menikah dengan ayahnya, dan dari situlah semua kekacauan dalam keluarganya mulai muncul. Meskipun jennie bisa pergi dari rumahnya, ia tetap mempertahankan haknya, termasuk rumah dan perusahaan yang sekarang dikuasai oleh ayah dan istrinya. Semua itu merupakan peninggalan yang ibunya tinggalkan untuknya, namun saat ini ia tidak memiliki hak atas itu. Karna semua akan menjadi milik nya setelah jennie menikah, lalu jennie berniat untuk menikah dengan lio setelah menyelesaikan kuliahnya, namun takdir berkata lain ketika lio meninggal kan nya lebih dulu.

Saat jennie menyampaikan hal tersebut, lim tiba-tiba teringat sesuatu. Ia mengingat bahwa sebelum meninggal, suzy sempat berpesan agar ia membantu lio yang sudah meninggal untuk menikahi jennie. Namun sebelum hal itu terjadi, lio dan suzy meninggalkan nya terlebih dahulu. Lim bahkan mengingat dengan jelas bahwa suzy hanya ingin jennie yang menjadi menantu nya.

Setelah berfikir cukup lama, akhir nya lim kembali membuka suara
"Aku tidak tau apa yang ku fikir kan sekarang dapat membantu mu atau tidak.. Tapi apa kau bersedia mendengar kan nya? " Tanya lim gugup

"Berbicaralah terlebih dahulu.. Nanti akan aku fikirkan lagi" Jawab nya sambil meyakinkan jennie

"Bagaimana jika.. Kita menikah? " Ucap lim, lalu dengan cepat ia memalingkan wajah nya karna ia tidak ingin melihat ekspresi wajah jennie

Dengan ekspresi yang tidak bisa di jelaskan, jennie hanya diam, sedikit mencerna apa yang lim ucapkan

"Aku tidak tau.. Tapi itu yang ada di fikiran ku.. Setidak nya aku bisa menepati keinginan mama ku untuk yang terakhir kali nya.. Dan aku juga bisa menolong mu serta ahyeon" Lanjut lim sedikit mencari pembelaan, dengan berani ia kembali menoleh ke arah jennie

"Setelah kau dan aku mendapatkan apa yang menjadi tujuan kita.. Semua keputusan aku serahkan pada mu" Lanjut nya

-
-

Jennie terbangun dari tidurnya dan menyadari bahwa ia tertidur di kamar neo. Dengan wajah lucu neo, jennie pun mendekati dan tersenyum lalu mencium neo yang masih tertidur. Setelah itu, ia keluar dari kamar dan menuju ke dapur dengan niat untuk membuat sarapan untuk mereka. Saat sedang memasak, tiba-tiba sesuatu mengganggu pikirannya, mengenai kejadian kemarin yang membuatnya bingung.

"Huh.. Perkataan nya sangat mengganggu fikiran ku" Gumam nya, lalu seseorang datang ke dapur, memperhatikan apa yang sedang jennie lakukan lantas senyum lembut muncul dari wajah nya

"Kau sedang masak apa? " Tanya lim sambil melangkah mendekat ke arah jennie

"Hanya nasi goreng.. " Jawab nyaa

"Tapi terlihat sangat melezatkan.. " Balas lim, lalu ia menyenderkan tubuh nya di meja makan, tepat berada di belakang jennie

"Bangun kan neo.. Lalu aku akan memandikan nya.. Oh ya kau juga harus mandi.. Bukan kah kau ada metting?" Perintah jennie dengan tangan yang tak lepas dari peralatan dapur itu

Tapi lim hanya diam tanpa merespon, dia sedikit terkekeh lalu jennie merasa aneh karna tak ada jawaban dari lim, lalu ia membalikan badan nya,

Saat jennie membalikkan badannya, tepat pada saat yang sama lim memajukan badannya, sehingga keduanya terjebak dalam momen saling memandang. Jennie sedikit terkejut dan memundurkan badannya secara refleks, namun lim dengan cepat menahan tubuh jennie dengan melingkari tangannya di pinggangnya. Dengan lembut, lim menarik tubuh jennie agar mendekat ke arahnya, sehingga tubuh mereka sekarang berada dalam jarak yang sangat dekat dan wajah mereka saling mendekat. Bahkan hidung mereka hampir bersentuhan, sementara mata mereka sama-sama terpaku satu sama lain dalam pandangan yang intens dan penuh arti. Suasana di sekitar mereka terasa tegang namun penuh dengan kehangatan dan ketegangan yang tak terungkapkan.

Saat jennie dan lim saling terdiam, tanpa disadari lim mulai mendekatkan wajahnya ke arah jennie yang berdiri di hadapannya. Dengan bibir yang ia majukan dengan hati-hati, lim memiliki niat yang jelas untuk mencium jennie di hadapannya. Jennie merasakan detik-detik tegang dan menutup matanya secara perlahan. Ketika bibir mereka bersentuhan, tidak ada gerakan selain bibir yang bertemu dalam keheningan, namun penuh dengan perasaan yang sulit diungkapkan, perasaan yang baru mereka rasakan untuk pertama kalinya.

Lim merasa detik itu begitu berharga, dan dengan lembutnya ia memulai ciuman yang penuh arti. Jennie menerima ciuman itu dengan hangat, dan mereka tenggelam dalam momen tersebut, terlelap dalam keintiman yang mereka bagi bersama. Namun, suasana akrab mereka terganggu oleh suara panggilan yang tiba-tiba memecah keheningan.

"Kak..? "

Dengan ekspresi terkejut dan gugup, lim menoleh ke arah suara panggilan dan dengan cepat menyadari bahwa mereka harus segera mengakhiri momen yang begitu intim.

"Ah.. A-aku akan membangunkan neo" Ucap nya lalu ia dengan tergesa-gesa meninggalkan jennie, meninggalkan ruangan dengan perasaan canggung yang sulit diungkapkan. Jennie yang masih terdiam di tempatnya, tersisa dengan ekspresi terkejut yang tak kalah kuat, mencermati momen yang baru saja terjadi dengan campuran perasaan bingung dan kebingungan.



Hii teman-teman
Maaf kalau belum sebagus itu
semisal ada yang kurang atau mau request bisa tolong langsung komen aja yaaa

Terimakasih
Jangan lupa vote dan komen yaa

love behind lossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang