22

18 4 0
                                    

Lim berjalan menuruni tangga, lalu ia berjalan menghampiri beberapa orang yang sedang bermain bersama

"Selamat pagi boy" Ucap lim pada neo, mencium wajah neo dan neo hanya terkekeh geli

"Mami manaa? " Tanya nya bingung

"Sedang mandi.. Apa kau sudah mandi? " Tanya nya sambil menggoda neo

"Sudahh!.. " Ucap neo semangat

"Apaa jennie ikut pergi bersama kita lim? " Tanya ugi menghampiri lim

"Tentu.. Apa kau sudah menghubungi tuan taehyun" Tanya lim, lalu ugi mengangguk tanda setuju

Tak lama kemudian jennie turun dari tangga dengan langkah hati-hati, menahan nyeri yang masih terasa di area kemaluannya. Ia menghampiri mereka dengan senyuman, namun ugi dan jiso menahan senyum, seakan tahu apa yang telah terjadi.

Lim menyadari itu dengan cepat, ia memukul bahu mereka dengan sedikit kekesalan. Jennie kemudian ikut duduk bersama mereka. Tiba-tiba, neo berlari menghampiri jennie, bersikap manja dengan menempelkan dirinya pada jennie. Dengan lembut, jennie mencium wajah neo, lalu neo kembali bermain bersama ahyeon.

"Tuan taehyun yang akan membantu mu?.. Jangan khawatir.. Ia sudah menjadi pengacara terpercaya perusahaan" Jelas jiso sambil tersenyum

"Kapan dia akan datang?.. Agar aku bisa menghubungi tuan daesung" Jawab jennie

"Nanti siang.. Kita akan berbicara santai dulu.. Bagaimana? " Tanya jiso lalu jennie mengangguk mengerti

"Bagaimana jika kau lebih dulu magang.. Di perusahaan suami mu? " Tawar ugi tiba-tiba

Sedikit terkejut lalu jennie menoleh ke arah lim, tapi lim hanya mengangguk sambil tersenyum
"Baiklah.. " Jawab jennie

"Oke semuanya.. Ayo kita pergi sekarang.. Oh ya lim.. Kau harus meeting lebih dulu" Perintah jiso

Sebelum melangkah keluar rumah, suasana haru menyelimuti keluarga kecil itu. Si kecil neo merengek tak mau ditinggal, matanya berkaca-kaca. Namun, jennie dengan lembut menenangkannya, meyakinkan bahwa kepergian mereka takkan lama. Ia pun meminta ahyeon untuk menemani neo sementara waktu, menjanjikan kepulangan yang cepat.

Tak terasa, mereka sudah sampai di depan kantor. Lim melangkah masuk dengan mantap, tangannya melingkar erat di pinggang jennie, sementara ugi dan jiso setia berjalan di belakang mereka. Tatapan heran tertuju pada pasangan itu, beberapa karyawan tampak bingung melihat mereka berdua memasuki ruangan lim.

"Aku takut" Lirih jennie pada lim, lalu lim menoleh ke arah nya dengan tatapan bingung

"Kenapa? " Tanya nya sambil menatap jennie

"Huh.. Semua karyawan mu.. Menatap ku tak suka" Jawab nya lalu ia menundukan kepala nya

Dengan sigap lim mengelus lembut tangan jennie lalu menggenggam nya
"Jika mereka tau kau istri.. Mungkin sekarang mereka langsung bersujud di hadapan mu" Jawab lim dengan santai nya

Jennie menatap tak percaya ke arah nya dengan kesal ia mencubit perut lim

"Auhhh.. " Rintih nyaa

"Aduh.. Kekerasan rumah tangga" Ejek ugi lalu mereka tertawa

-

Jennie duduk bersandar di kursi empuk di ruang kerja lim, kakinya terlipat.  Ia sedang asyik membaca majalah, sesekali melirik jam dinding yang menunjukkan waktu hampir tengah hari.  Lim sedang rapat, dan ia memutuskan untuk menunggu di sini saja.  Tiba-tiba, pintu terbuka dengan suara berderit. 

Seorang wanita bersemangat melangkah masuk, matanya berbinar-binar. 
"Apa kau merindukan ku?" tanyanya dengan suara penuh semangat,

Namun, senyumnya langsung memudar saat matanya menangkap sosok jennie yang duduk di sana.  Ia terdiam sejenak, ekspresinya berubah menjadi canggung.  Jennie menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat,

"Hai.. Tzuyu"  Suaranya lembut, menenangkan suasana canggung yang tiba-tiba muncul.

"Oh Hai jen.. Sedang apa di sini? " Tanya tzuyu lalu duduk di samping jennie

"Aku sedang menunggu lim.. Apa kau punya urusan dengan nya?.. Dia sedang ada meeting.. Tapi jangan khawatir.. Dia akan segera kembali" Jelas jennie sambil tersenyum ke arah tzuyu lalu tzuyu hanya mengangguk

"Bagaimana kabar mu? " Tanya jennie memecahkan keheningan di sana

"Baik.. Ah aku ingin bertanya pada mu" Jawab tzuyu serius

"Apa kau punya hubungan serius dengan lim?.. Maksud ku begini.. Aku dan lim sudah sangat dekat.. Bahkan dulu dia sempat mencintai ku tapi aku malah pergi.. Dan alasan ku kembali ke sini karna lim.. Ternyata dulu aku juga mencintai nya tapi aku terlalu naif" Jelas nya sambil tersenyum tipis

Rasa cemburu menggerogoti hatinya, mendengar apa yang baru saja tzuyu ucapkan, Namun, ia berusaha keras untuk tetap tenang dan tersenyum, pura-pura tak terusik.  Pikirannya berputar-putar, bingung harus merespon apa, takut jika ekspresinya menunjukkan rasa cemburu yang sebenarnya.

"Aku tidak tau.. Kau bisa bertanya langsung dengan nya" Jawab jennie sedikit gugup

Tak lama pintu terbuka, lim masuk ke ruangan dengan jiso dan ugi di belakang nya, ia sedikit terkejut dengan kehadiran tzuyu di ruangan nya, dengan tersenyum tzuyu menyambut kedatangan lim

"Hai.. Aku ingin mengajak mu makan siang bersama" Ucap tzuyu sambil tersenyum

Lim sedikit bingung, lalu ia melirik ke arah jennie, terlihat jelas dari wajahnya bahwa ia sedang tidak baik-baik saja

"Maaf.. Tapi aku harus makan siang dengan tamu ku" Jawab lim yang masih melirik jennie

Lalu jennie berdiri dan berjalan mendekati lim
"Pergi lah.. Aku akan pergi dengan jiso dan ugi saja" Ucap nya lalu ia melangkah pergi dari sana, kemudian ugi dan jiso mengikuti langkah kaki jennie sebelum ugi benar-benar keluar ia sempat berkata

"Hidup mu akan berakhir kawan" Ucap nya lalu ia keluar dari ruangan lim

-

Mereka sedang berada di mobil, melajukan mobil nya menuju tempat yang sudah di janjikan

"Apa kau baik-baik saja jennie? " Tanya jiso sedikit ragu

"Apa kau tidak dapat melihat nya jiso?.. Huh.. Semua pria sama saja.. Sangat mengesalkan! " Kesal nya, ugi dan jiso sedikit terserentak dengan ucapan mereka, lalu mereka pun lebih memilih diam untuk sementara waktu

Tak lama mereka sampai di restoran yang cukup mewah
"Selamat siang tuan-tuan" Ucap jiso sambil membungkuk sopan, lalu mereka pun duduk di sana

Jennie mulai membuka suara, dengan serius ia menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi pada nya, kemudian di lanjutkan dengan tuan deasung sebagai notaris keluarga jennie

"Ini mudah.. Aku akan lakukan yang terbaik" Ucap taehyun sambil tersenyum
"Senang bisa membantu mu.. Nyonya manoban" Lanjut nya

-

Lim duduk di kursi restoran, tubuhnya tegang dan tangannya tak henti-hentinya memainkan sendok garpu.  Ia berusaha bersikap santai, sesekali tertawa dan berkomentar tentang hidangan yang mereka santap.  Namun, matanya tampak kosong, tak sepenuhnya tertuju pada tzuyu di hadapannya.

Pikirannya melayang jauh, terbayang wajah jennie yang sedang menunggunya di tempat lain.  Rasa bersalah menggerogoti hatinya, membuatnya sulit untuk menikmati makanan lezat di depannya.  Ia merasa seperti sedang berhianat dari jennie



Hii teman-teman
Maaf kalau belum sebagus itu
semisal ada yang kurang atau mau request bisa tolong langsung komen aja yaaa

Terimakasih
Jangan lupa vote dan komen yaa

love behind lossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang