Senyum haru terukir di chiki saat ia melangkah keluar dari bandara, tangannya menggenggam erat lengan bogum. Perjalanan panjang dari negri orang akhirnya berakhir. Udara kota kelahirannya terasa begitu familiar, membangkitkan nostalgia masa kecil. Di luar gerbang bandara, mobil yang menjemput mereka sudah menunggu.
Sejak memasuki mobil, chiki tak henti-hentinya mengucapkan kata bahagia.
"Akhirnya kita pulang.. Pah," ucapnya dengan suara bergetar, matanya berkaca-kaca.
Bogum hanya mengangguk, tangannya menepuk lembut punggung chiki. Perjalanan menuju rumah terasa singkat, pikiran mereka dipenuhi dengan berbagai kenangan yang terukir di kota ini.
Saat mobil memasuki gang kecil menuju rumahnya, chiki menunjuk ke arah sebuah rumah sederhana di ujung gang.
"Itu rumah kita.. Pah," ucapnya dengan nada penuh rindu. Bogum tersenyum, matanya berkaca-kaca.
Di tempat lain, di dalam sebuah rumah, jennie sedang membacakan cerita pada neo yang masih berada di pangkuannya. Neo mendengarkan dengan saksama, sesekali tertawa mendengar cerita yang dibacakan jennie. Lim juga ikut menyenderkan kepalanya di kaki jennie, menikmati kehangatan keluarga kecilnya.
Tiba-tiba, mereka mendengar suara riuh dari arah pintu. Lim menoleh, matanya membulat kaget saat melihat chiki berdiri di ambang pintu, wajahnya berbinar-binar.
"Abang!" teriaknya dengan suara penuh kegembiraan.
Lim langsung berlari ke arah pintu, matanya berkaca-kaca. Ia memeluk erat tubuh chiki, merasakan kembali kehangatan yang telah lama dirindukannya. Jennie pun ikut terharu melihatnya, dengan lembut ia menggandeng neo ikut berjalan ke arah mereka.
Bogum dengan bahagia menggendong neo, matanya berbinar-binar melihat neo
"Kau sudah besar ya sekarang" Ucap bogum lalu menciumi wajah neo
Bogum memeluk erat jennie, tersenyum lebar. Chiki juga ikut memeluk jennie, matanya berkaca-kaca.
"Aku kangen sama kakak.." ucapnya dengan suara bergetar.
Bogum menepuk pundak lim dengan penuh bangga.
"Kau hebat lim.." ucapnya, "kau bisa menjaga keluarga mu dengan baik." Lim hanya tersenyum, matanya berkaca-kaca.
Akhirnya, mereka berkumpul di ruang tengah, dipenuhi kebahagiaan dan kehangatan keluarga yang telah lama dirindukan. Neo tertawa riang di pangkuan bogum, sementara chiki bercerita tentang pengalamannya di negri orang. Suasana rumah dipenuhi dengan canda tawa, menghapus kerinduan yang selama ini mereka rasakan.
-
-
Mentari pagi bersinar cerah, seolah ikut merayakan hari istimewa bagi sepasang kekasih yang sedang merayakan pernikahan mereka. Dekorasi pesta pernikahan mereka begitu indah, dihiasi dengan bunga-bunga berwarna cerah dan cahaya lampu yang menawan.
Para tamu undangan berdatangan, wajah mereka merefleksikan kebahagiaan dan rasa syukur atas hari bahagia ini. Ucapan selamat dan doa mengalir deras kepada kedua mempelai, membuat suasana semakin hangat dan penuh cinta.
Di tengah pesta yang meriah, acara sambutan pun dimulai. Chiki, dengan suara bergetar menahan tangis, menyampaikan kata-kata penuh haru. Ia bercerita tentang masa kecilnya bersama lim, bagaimana lim selalu menjadi pelindung dan sahabat yang setia. Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran jennienyang telah membawa kebahagiaan dalam hidup mereka. Air matanya tak terbendung, mengalir deras seiring ucapan terima kasihnya kepada kedua mempelai.
Ahyeon tak kalah haru. Ia menceritakan bagaimana jennie selalu menjadi sosok yang kuat dan inspiratif baginya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada lim yang telah mencintai dan menyayangi jennie dengan tulus.
Sambutan dari jiso dan ugi serta di lanjutkan oleh irene dan rose, pun tak kalah mengharukan. Mereka berbagi cerita tentang kenangan indah bersama kedua pengantin, mulai dari masa sekolah hingga masa kuliah. Mereka menceritakan bagaimana kedua pengantin saling melengkapi dan mendukung satu sama lain, melewati suka dan duka bersama.
Di tengah sambutan yang penuh emosional itu, kedua pengantin hanya saling menatap. Dalam tatapan mereka terukir kebahagiaan, syukur, dan cinta yang tak terhingga. Mereka berdua menyadari bahwa perjalanan baru ini akan dipenuhi dengan suka dan duka, namun mereka siap menghadapinya bersama, saling mencintai dan mendukung satu sama lain.
Suasana pesta semakin hangat, diiringi alunan musik yang merdu dan tawa bahagia para tamu undangan. Hari itu, lim dan jennie telah resmi menjadi suami istri, menjalani babak baru dalam kehidupan mereka yang dipenuhi dengan cinta dan harapan.
-
Mentari pagi menyapa dengan hangat, menyinari taman yang penuh dengan warna-warna cerah. Bogum, chiki, ahyeon dan neo mereka menikmati waktu bersama di taman, setelah pesta pernikahan lim dan jennie kemarin. Mereka juga ikut bergabung dengan kegiatan keluarga mereka, meninggalkan kenangan untuk menikmati momen spesial ini.
Bogum, dengan semangatnya yang khas, mengajak mereka berkeliling taman. Ia menunjuk berbagai jenis tanaman dan bunga, menceritakan nama dan keunikannya. Neo yang masih berusia dua tahun, berlarian dengan riang, menjelajahi setiap sudut taman. Ia tertawa lepas saat melihat kupu-kupu terbang, menunjuk bunga-bunga dengan jari mungilnya.
"Kakek.. Aku mau eskrim" Tunjuk nya pada tukang eskrim
"Baiklah.. " dengan senang hati bogum menuruti permintaan neo
"Papa!.. Chiki juga mauu" Seru chiki
Bogum juga membeli es krim untuk chiki dan ahyeon, yang tampak begitu menikmati waktu bersama keluarga. Kadang-kadang, chiki dan neo sedikit bertengkar, berebut mainan atau es krim. Namun, ahyeon selalu sigap menenangkan mereka dengan sabar, menjelaskan dengan lembut mengapa mereka harus berbagi dan saling menghormati.
"Chiki!.. Kau sudah besar.. Mengalah lah" Kesal ahyeon pada nya
"Huh!.. " Balas chiki sambil memanyunkan bibir nya
Bogum mengamati ahyeon dengan bangga. Ia melihat bagaimana ahyeon telah tumbuh menjadi pribadi yang dewasa dan bertanggung jawab. Ahyeon selalu berusaha menjadi panutan bagi chiki, mengajarkannya tentang kebaikan dan kasih sayang. Bogum merasa bahagia melihat keluarganya yang harmonis dan penuh cinta.
Saat matahari mulai condong ke barat, menandakan waktu untuk pulang, bogum mengajak mereka berfoto bersama di tengah taman. Mereka berpose dengan penuh keceriaan, menorehkan kenangan indah di hari yang spesial ini. Bogum merasa bersyukur karena bisa menghabiskan waktu bersama keluarga sebelum ia dan chiki kembali ke Australia. Ia berharap momen-momen seperti ini akan selalu terukir di hati mereka, mengingatkan mereka akan pentingnya keluarga dan kasih sayang.
"Suzy, lio, taeyang, dan hyorin juga akan merasakan kebahagiaan ini.. Aku selalu merasa jika mereka selalu di sisi kami.. Semoga ini semua adalah awal dari kebahagiaan yang akan datang.. Aku berharap" Batin bogum sambil tersenyum melihat ke arah mereka yang sedang tertawa bahagia
END
Hii teman-teman
Maaf kalau belum sebagus itu
semisal ada yang kurang atau mau request bisa tolong langsung komen aja yaaaTerimakasih
Jangan lupa vote dan komen yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
love behind loss
Teen FictionMereka harus menghadapi konflik internal dan menemukan cara untuk melanjutkan hidup sambil menghormati kenangan yang pernah mereka miliki. Cerita ini menyoroti bahwa cinta sejati bisa muncul di tengah kesedihan, membawa cahaya di saat-saat gelap.