17

18 3 0
                                    

Mobil melaju pelan di jalanan kota, menuju rumah sakit tempat ahyeon dirawat. Dengan lim di sampingnya, tangannya menggenggam erat tangan jennie, ia juga sudah menceritakan semuanya. Lalu lim meminta jennie untuk bersikap biasa saja, seolah tak tahu apa yang telah terjadi. Jennie mengangguk, matanya berkaca-kaca, namun ia berusaha tegar.  Saat mobil berhenti di depan pintu masuk rumah sakit, lim membuka pintu dan membantu jennie turun. Mereka berjalan beriringan, menuju ruang inap ahyeon, langkah mereka berat, namun tekad mereka bulat untuk menemani ahyeon melewati masa sulit ini.

"Ahyeon?.. " Panggil nya lembut, ia berjalan lemas menghampiri ranjang adik nya itu

"K-kak.. " Gugup ahyeon

Dengan tersenyum jennie mengelus kepala ahyeon, berusaha membuat adik nya tenang
"Apa kau sudah membaik?.. Apa masih sakit?" Tanya jennie dengan mata nya yang sudah berkaca-kaca

"Kak.. Maafkan aku.. Aku menyembunyikan nya hiks" Ucap nya lalu ahyeon menangis

Lim sedikit menjauh dari jennie dan ahyeon, membiarkan mereka berdua menyelesaikan masalah antar saudara, lalu ia mengajak jiso untuk keluar dari sana

"Terimakasih.. Maaf sudah merepotkan mu" Jelas lim sambil tersenyum

"Apapun.. Akan aku lakukan.. Untuk mu" Kekeh nya sambil merengkul pundak lim
"Ah iyaa.. Ugi meminta ku untuk mengajak mu saat senggang.. Ada yang ingin dia bicarakan" Lanjut nya serius

"Baiklah.. Nanti akan aku beri tahu" Jawab lim

Lalu jiso berpamitan pada lim, karna ia sudah mempunyai janji dengan kekasih nya. Lalu lim duduk di kursi depan ruang ruangan ahyeon setelah jiso pergi, ia hanya diam sambil menyenderkan badan nya ke belakang

Tiba-tiba seseorang memanggil nya
"Lim.. " Panggil nya, lalu orang itu berjalan mendekati lim
"Apa yang kau lakukan di sini?.. Apa kau sakit? " Tanya nya sedikit khawatir

"Ah tidak.. Aku hanya menemani seseorang" Balas lim sambil tersenyum lalu orang itu menganggukkan kepala nya

"Lalu?.. Apa yang kau lakukan kemari.. Kau sendirian tzuyu? " Tanya lim sambil melirik ke arah tzuyu

"Aku menemani sepupu ku.. Ia sedang menebus obat" Jawab nya sambil tersenyum

Tak lama, beberapa orang keluar dari ruang inap yang lain
"Tzuyu.. Aku sudah selesai" Panggil orang itu pada zuyu, lalu tzuyu pun menghampiri orang itu dengan lim di belakang nya

"Benarkah?.. Ah Terimakasih atas bantuan nya dokter" Ucap tzuyu sopan pada dokter yang berdiri tak jauh dari mereka, lalu dokter itu hanya tersenyum sambil mengangguk, tapi sang dokter menyadari sesuatu

"Ah.. Rupanya mereka keluarga mu tuan lim?" Tanya nya pada lim, lalu lim mengangguk tanda menyetujui nya

"Ah baiklah.. Apa istri dan anak mu baik-baik saja? " Lanjut dokter itu pada lim, sedangkan lim hanya diam dengan tatapan aneh yang tzuyu berikan pada nya, tak lama seseorang menghampiri mereka

"Lim?.. Ada apa? " Tanya jennie yang tiba-tiba datang menghampiri mereka

"Apa mereka sakit lagi nyonya? " Tanya dokter itu pada jennie, lalu jennie tersenyum dan menjawab "Tidak.. Hanya ahyeon" Jawab nya sambil tersenyum

"Semoga keluarga kalian selalu sehat.. Kau jangan terlalu khawatir.. Itu bisa mempengaruhi kesehatan bayi kecil kalian" Jelas dokter itu lalu ia berpamitan pergi dari sana dengan jennie yang membungkukkan badan nya sopan

"Tzuyu.. Kami pergi dulu.. Sampai jumpa lagi" Ucap lim dengan sedikit tergesa-gesa ia menarik lembut tangan jennie lalu berjalan memasuki ruangan ahyeon

-

Langkahnya berat, rasa khawatir mencengkeram hatinya. Ia memasuki tempat makan, matanya mencari sosok kekasihnya. Saat menemukannya, ia mendapati dua orang sahabatnya sudah duduk di sana. Ia duduk dengan gelisah, tangannya mengepal erat. Kekasihnya menyadari perubahan sikapnya, matanya bertanya. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu menceritakan apa yang telah terjadi. Kisah pilu tentang sahabat mereka yang lain, yang baru saja mengalami musibah. Itulah alasan ia terlambat datang, karena ia harus menemani sahabatnya itu.

"Perasaan ku sudah tidak tenang saat aku tau jika kau pergi menemui lim"lirih ugi pada jiso

"Huh.. Apa lagi ini Tuhan.. Kenapa kau tidak membiarkan mereka hidup tenang hiks" Ucap irene sedih sehingga ia tidak bisa menahan air mata nya lagi

"Apa ahyeon sudah membaik?.. Bagaimana dengan jennie?.. Aku tidak bisa membayangkan hal mengerikan ini akan terjadi lagi" Jelas rose lalu ia memeluk tubuh kekar jiso, meminta ketenangan di sana

"Kami akan menemui lim.. Percayalah pada nya.. Dia dapat menyelesaikan semua masalah dengan sekali bertindak" Jelas ugi sambil menenangkan rose yang ada di dekapan nya

"Aku akan ikut dengan mu.. Jangan pernah kalian pergi lagi tanpa aku" Protes ugi pada jiso, lalu jiso mengangguk tanda setuju

"Lalu?.. Apa rencana lim? " Tanya irene pada jiso, dengan lembut jiso melepaskan dekapan nya pada rose

"Belum jelas.. Lim hanya menyuruh ku untuk terus mengawasi keluarga mereka"

-
Mereka berdua keluar dari rumah sakit, langkah mereka berat. seorang perempuan mengerutkan kening, bingung dengan sikap tzuyu. Sejak bertemu dengan pria itu di dalam rumah sakit, tzuyu berubah. Ia menjadi lebih pendiam, matanya menerawang kosong, seperti sedang diliputi rasa cemburu. Ia tak mengerti apa yang terjadi, namun ia bisa merasakan aura ketegangan yang menyelimuti saudaranya itu.

"Apa mereka mempunyai hubungan serius hanni? " Tanya nya tiba-tiba setelah mereka memasuki mobil

Hanni hanya diam, mengingat kejadian yang baru saja terjadi lalu ia mengangguk kan kepala nya
"Bukan kah mereka suami istri?.. Apa kau sedang menyimpan perasaan pada suami orang? " Tanya nya tak percaya dengan kesal tzuyu memukul kuat tangan hanni

"Aishh.. Yang benar saja.. Bahkan aku sangat kenal dia.. Dia dulu sangat menyukai ku sebelum aku pergi ke luar negeri" Jelas tzuyu dengan kesal

"Ya karna kau pergi.. Dia mencari wanita lain" Balas hanni tanpa rasa bersalah

Tzuyu sedikit terpancing dengan ucapan yang di keluarkan hanni
"Bahkan akhir-akhir ini kami sering bersama.. Dia tidak pernah bercerita jika dia punya hubungan.. Ah ya aku baru ingat.. Jika perempuan itu kekasih adik nya yang sudah meninggal" Jelas tzuyu sambil terfikir keras

"Huh?.. Aku tidak bisa berfikir sekarang" Balas hanni lalu ia membuang wajah nya ke samping
"Atau mungkin.. Mereka sebenarnya sudah menikah lama.. Tapi membohongi mu tentang hubungan yang sebenarnya" Lanjut nya tanpa menoleh ke arah tzuyu

"Akhh.. Membingungkan.. Aku akan bertanya langsung pada nya nanti" Ucap tzuyu prustasi

"Jangan sampai kau mengambil dia dari kekasihnya.. Apalagi mereka sudah menikah" Lanjut hanni

"Diamlah.. Aku tidak minta pendapat mu" Balas nya sinis


Hii teman-teman
Maaf kalau belum sebagus itu
semisal ada yang kurang atau mau request bisa tolong langsung komen aja yaaa

Terimakasih
Jangan lupa vote dan komen yaa

love behind lossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang