Jiso dan ugi baru saja berpamitan, meninggalkan jennie di depan pintu rumahnya. Ia menoleh ke sekeliling, heran dengan kesunyian yang menyelimuti rumah. Seolah tak ada tanda-tanda kehidupan di sana.
"Dimana anak-anak bi? " Tanya jennie pada bibi sarah
"Dek ahyeon mengajak neo untuk kerja kelompok" Jawab bibi sarah lalu jennie menganggukkan kepala nya
Dengan langkah pelan, ia menuju kamarnya, berniat membersihkan diri. Setelah keluar dari kamar mandi, tubuhnya masih dibungkus handuk, ia terkejut melihat lim sudah duduk di ujung kasur. Ia berjalan melewati lim, menuju lemari untuk mengambil baju.
"Maaf," bisik lim, suara yang terdengar lirih. Jennie menoleh, namun lim tak menatapnya. Wajahnya tertunduk, seolah tak berani menatap mata jennie. Ia tak membalas, kembali masuk ke kamar mandi untuk memakai bajunya.
Jennie kembali keluar dari kamar mandi, hendak melangkah keluar kamar. Tangannya baru saja meraih kenop pintu, tiba-tiba sebuah tangan menahannya.
"Maaf," lirih lim, suaranya bergetar. Jennie hanya menghela napas berat, tak mampu berkata apa-apa. Rasa kecewa dan sakit hati memenuhi dadanya, membuat tubuhnya terasa lemas.
"Jangan khawatir.. Seperti yang kau bilang.. Hanya sampai tujuan kau dan aku selesai" Ucap jennie sambil tersenyum
Dengan tatapan yang sulit di arti nya, lim menatap tak percaya ke arah jennie, dada nya terasa sesak saat mendengar ucapan yang jennie berikan
"Kau benar.. Sampai tujuan kau dan aku selesai.. Bahkan kau tak tahu tujuan ku apa" Jawab lim sambil tersenyum tipis
Jennie menatap lim dengan tatapan bingung lalu lim menatap jennie dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"Aku sungguh mencintai mu" Lirih nya, lalu air mata nya keluarJennie terserentak saat mendengar ucapan lim, tapi ia hanya diam tanpa merespon, kemudian lim memeluk tubuh jennie dan ia menangis di pelukan jennie
"Maaf.. Aku minta maaf hiks.. Aku mohon.. Jangan tinggalkan aku hiks" Tangis lim
Dengan lembut jennie mengelus punggung lim, berniat membuat lim tenang, lalu ia melepaskan pelukan lim, sambil tersenyum lembut ia mengusap air mata lim
"Aku tidak tau tentang perasaan ku.. Tapi kau jangan khawatir semua akan jelas nanti.. Aku tidak akan meninggalkan mu.. Apa kau lupa.. Jika kau sudah mengambil sesuatu yang sudah aku jaga sejak dulu" Jelas jennie
"Aku sangat mencintai mu.. Dan aku tidak akan meninggalkan mu" Balas lim lirih
-
"Oke, jadi kita bagi tugasnya ya," ujar asa, ketua kelompok mereka.
"Riri,kamu bagian riset.. ahyeon kamu handle presentasi.. dan aku fokus ke analisa data." Mereka bertiga duduk melingkar di meja, buku-buku dan laptop tersusun rapi di hadapan mereka. Suasana serius menyelimuti mereka, fokus menyelesaikan tugas sekolah yang menumpuk.
Ahyeon sedikit melirik ke arah neo yang tak jauh dengan nya, lalu ia tersenyum karna neo sedang tidur nyenyak
"Jadi?.. Sekarang kau tinggal di rumah chiki? " Tanya riri penasaran
"Iya.. Hanya sementara.. Sebentar lagi aku akan kembali ke rumah" Jawab ahyeon sambil tersenyum
"Apa semua nya sudah berjalan baik? " Lanjut asa
"Aku harap begitu.. Tapi semoga saja" Ucap nya lalu mereka mengangguk setuju
"Ah yaa.. Sampaikan ucapan selamat ku pada kak jennie" Lanjut asa tapi ahyeon sedikit terdiam, apa mereka tau tentang apa yang terjadi fikir nya
KAMU SEDANG MEMBACA
love behind loss
Teen FictionMereka harus menghadapi konflik internal dan menemukan cara untuk melanjutkan hidup sambil menghormati kenangan yang pernah mereka miliki. Cerita ini menyoroti bahwa cinta sejati bisa muncul di tengah kesedihan, membawa cahaya di saat-saat gelap.