Chapter 5 - Rindu

105 19 4
                                    

Langit berwarna oranye keemasan dengan semburat merah muda, menambah keindahan senja. Jalanan dipenuhi kendaraan yang bergerak perlahan, tanda aktivitas pulang kerja dan pulang sekolah. Pohon-pohon di pinggir jalan bergoyang lembut tertiup angin sore yang sejuk. Burung-burung berkicau, terbang pulang menuju sarangnya, menambah keheningan sore yang damai.

Di dalam sebuah mobil sedan berwarna hitam yang melaju pelan, Gita duduk di kursi penumpang sambil menatap ke luar jendela. Matanya terlihat lelah, namun sedikit lebih cerah setelah kejadian di UKS tadi. Di sampingnya, Eli memegang kemudi dengan tenang, fokus pada jalanan yang padat. Suara kendaraan dan klakson terdengar samar di latar belakang, memberikan suasana khas kota yang sibuk di waktu senja.

"Gimana rasanya setelah tidur sebentar di UKS?" tanya Eli sambil melirik ke arah Gita sejenak, kemudian kembali memusatkan perhatian pada jalan.

"Lumayan lah, agak mendingan. Thanks, Kak, udah bawa aku ke UKS tadi," jawab Gita, yang hanya dibalas deheman oleh Eli. Udara dalam mobil terasa sejuk dengan aroma harum penyegar udara yang menenangkan.

"Mau beli minum dulu nggak?" tanya Eli.

"Boleh sih, Kak," jawab Gita.

Mereka pun berhenti di depan sebuah minimarket. Lampu-lampu minimarket mulai menyala, menerangi halaman parkir yang mulai gelap.

Gita melepaskan sabuk pengaman, tetapi saat dia akan membuka pintu, dia tidak melihat Eli melakukan hal yang sama, melainkan hanya terpaku memainkan ponselnya. "Nggak ikut, Kak?" tanya Gita.

"Emm... aku nitip aja deh. Yogurt stroberi satu ya," jawab Eli.

Gita mengiyakan kemudian keluar dari mobil. Saat Gita membuka pintu mobil, suara klakson dari kendaraan lain terdengar jelas, mengiringi langkahnya menuju minimarket. Udara sore yang sejuk menyentuh kulitnya, membuatnya merasa sedikit lebih segar.

Tiba-tiba Eli mendapatkan notifikasi pesan. "Siapa ini? Oh, Muthe."

[MUTHE]
"Kak Eli, aku lupa mau bilang sama Kak Gita. Tolong nomorku dibuka blokirnya :( "
"Tolong bilangin ke Kak Gita ya, Kak, hehe"

Eli termenung sejenak. "Benar juga," gumamnya.

[ELI]
"Nanti kuberi nomornya Gita yang baru ya, Muthe."

[MUTHE]
"Omg oke makasih Kak Eli, lope lope sekebon muachhh"

Eli sedikit tersenyum membacanya, dia kemudian turun dari mobil, berjalan menuju konter HP kecil di samping minimarket. "Permisi, Kak, saya mau beli HP sama kartu SIM."

Sementara itu, Gita yang sudah kembali dari minimarket kebingungan tidak menemukan Eli di sana. "Aduh, Kak Eli di mana sih?" gumamnya. Ia memandang ke sekeliling, melihat kendaraan lain yang terparkir dan orang-orang yang lalu lalang di sekitar minimarket.

Tak lama kemudian, ia memicingkan mata melihat seseorang lelaki dengan seragam serupa datang menghampiri dirinya. "Yow, Gita," sapa pria itu sambil mengangkat tangan mengajak tos.

"Oh, hai," balas Gita sambil membalas tos tersebut. Dia berpikir sejenak siapa orang di depannya ini. "Aku dan anak-anak tidak melihatmu seharian tadi, ke mana saja kau?" ucapnya sambil merangkul Gita akrab.

"Aku tadi seharian di UKS," jawab Gita dengan nada bersahabat.

"Hah, UKS? Lemah sekali," ucapnya setengah tertawa. Lelaki itu melihat ke arah kresek yang dibawa Gita. Terlihat ada dua yogurt rasa stroberi di sana.

"Hah, apa ini? Sejak kapan kau minum minuman anak-anak seperti ini?" ucapnya meledek.

"Ini bukan buatku, ini buat kakakku. Lagian sejak kapan minu..." Ucapan Gita terpotong saat tiba-tiba Eli datang dan menarik tangannya dengan cepat.

Deux Mondes (Gitkathmuth 😁)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang