"Duduk saja kak, biar kami yang bereskan." Jisung menggelengkan kepalanya saat melihat rosé yang akan mengambil satu baju dan melipatnya. Rosé hanya menghela nafas kesal, agak bosan.
Setelahnya Scoups datang membawa kursi roda dan membantu rosé untuk duduk disana, rosé yang melihat itu lagi - lagi menghela nafas.
"Aku tidak lumpuh, kakiku bisa berjalan dengan baik. Kalian harusnya tidak perlu sebegininya." Ujarnya agak kesal.
Hari ini rosé memang sudah diperbolehkan untuk pulang, sebenenarnya sejak tiga hari lalu dirinya sudah diperbolehkan untuk pulang, akan tetapi scoups yang terlalu khawatir menyarankan rosé untuk dirawat lebih lama.
"Sudahlah kak, menurut saja kami melakukan ini karena menyayangimu." Jisung berujar setelahnya membantu rosé untuk duduk. Setelah memastikan rosé duduk dengan aman dan nyaman Scoups mulai mendorong kursi roda itu menuju mobil.
Sedangkan jisung mengekor dari belakang dari belakang membawa barang bawaan.
Sepanjang jalan rosé berwajah agak mendung dan resah dan Scoups menotice hal itu.
"Dia tidak datang karena harus menyelesaikan pekerjaan mengenai kerja sama kami dikantor." Scoups berkata dengan datar, tahu siapa yang dicari oleh adiknya, rosé mendongkak kemudian mengerutkan keningnya.
"Oke."
Jisung yang mendengarnya hanya tersenyum usil. "Tenang saja kak, kak jeonghan itu cinta mati sama kak rosé, walaupun dia gak ikut nganterin kerumah pasti dia udah nyiapin sesuatu buat kakak." Tidak ada tanggapan baik dari rosé dan jeonghan. Rosé diam - diam menatap scoups yang balik menatapnya.
sepertinya jisung salah paham, tapi mengingat jisung memang belum mengetahui apa - apa sepertinya ini memang tidak bisa disalahkan.
Mereka masuk kedalam mobil dengan Scoups yang menyetir dan Jisung duduk disebelahnya, sedangkan rosé duduk di kursi belakang.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai dikediaman mereka, kali ini rosé menolak untuk memakai kursi roda dan ingin berjalan dengan kakinya sendiri menuju rumah.
Rosé mengernyit saat melihat keadaan rumah yang gelap gulita. "Apa para pelayan tidak ada yang bekerja hari ini?" Pertanyaan rosé hanya dibalas anggukan oleh Scoups.
"Aku tidak bisa melihat apa - apa karena terlalu gelap," Baru saja mengatakan hal itu saklar lampu tiba - tiba saja terbuka dan rosé cukup terkejut dengan teriakan disekitar mereka.
"SURPISEEEEE!"
Rosé tersenyum haru, dirinya menatap satu - satu orang yang menyambutnya kembali ke rumah. Lisa, Mingyu, Jeongwoo, Dokyeom, dan tentu saja ada Wonwoo disana.
Rosé menatap kearah scoups dengan agak sengit. "Kau berbohong oppa!" Ujarnya dan Scoups hanya mengedikan bahunya.
"Mama selamat datang!" Rosé berjongkok menyambut pelukan jeongwoo kemudian mencium kening dan pipi gembul anak itu.
"Terima kasih sayang."
Dirinya kemudian menuntun jeongwoo untuk menghampiri yang lainnya. "Terima kasih, sebenarnya kalian tidak usah terlalu repot - repot seperti ini."
Lisa menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Kami tidak repot kok, ayooo makan aku tahu makanan rumah sakit itu tidak enak." Lisa menarik kursi untuk sang sahabat duduk.
Setelah duduk dirinya langsung mendongkak karena tahu - tahu Wonwoo sudah meletakan piring beserta makanan diatas mejanya.
Wonwoo mengedipkan sebelah matanya kepada rosé, "Aku masih ingat apa yang kau suka dan tidak suka. Nikmatilah."