"WOAHHHH!" Jeongwoo berbinar melihat pemandangan diluar mobil.
Hari ini Wonwoo memang mengajak keluarga kecilnya untuk camping yang tentu saja disambut antusias oleh Jeongwoo dan Rosé.
Tidak benar - benar camping dengan tenda yang tidur hanya beralasan matras, karena Wonwoo memesan tenda yang di dalamnya tersedia berbagai fasilitas lengkap.
Setelah memarkirkan mobilnya, keluarga kecil itu masuk.
Jeongwoo sudah berlari terlebih dahulu dan sempat Rosé tegur juga, sedangkan Wonwoo mengeluarkan peralatan yang mereka bawa.
"Biar aku saja yang bawa semua," Rosé menggeleng tidak setuju dengan usulan Wonwoo.
"Tidak, barang kita banyak. Aku akan membantu,"
Wonwoo akhirnya mengangguk saja. "Jangan bawa barang yang berat, biar aku saja yang membawanya." Dan Rosé mengangguk.
Selesai dengan barang-barang mereka, ketiganya langsung berjalan-jalan melihat pemandangan di area tempat camping mereka.
Mungkin karena hari ini adalah Weekend, tempat ini cukup ramai. Jeongwoo adalah yang paling antusias, dirinya terlihat berlarian saat melihat sesuatu yang terlihat unik dimatanya itu.
"Kemari, Mama benarkan dulu topinya." Rosé menarik lengan Jeongwoo kemudian membenarkan letak topi yang dikenakan bocah itu. Setelahnya Rosé mengeluarkan tissue di dalam tas kecilnya dan mengelap keringat yang ada dikening anaknya itu.
"Sayang, sepertinya aku ingin memancing."
Rosé mendongkak karena posisinya yang berjongkok, dirinya mengernyit mendengar perkataan dari suaminya itu. "Memangnya kita membawa alat pancing?" Rosé bertanya, karena seingatnya dia tidak menyiapkan peralatan untuk memancing.
"Kita beli saja, aku lihat disana ada banyak yang menjualnya."
Rosé tidak langsung setuju, dirinya menatap kerah Jeongwoo yang mengangguk dengan semangat. "Ayo, jeongwoo juga ingin memancing."
Dan akhirnya Rosé hanya mengangguk mengiyakan. "Kalian berdua duluan saja, Mama akan kembali ke tenda untuk berganti baju."
Baru satu langkah Wonwoo sudah menahan lengan Rosé untuk tidak kembali ke tenda.
"Kamu tidak mau menemani kami memancing?" Wonwoo mengerutkan dahinya tidak suka.
Rosé menggeleng, "Bukan begitu, tapi aku perlu mengganti baju. Tidak mungkin aku memancing mengenakan dress ini bukan? Aku perlu menganti pakaian dengan pakaian yang nyaman."
Wonwoo otomatis melihat kearah istrinya itu, dan ternyata yang dikatakan istrinya itu benar. Pakaian yang dikenakannya tidak cocok untuk dipakai memancing.
"Baiklah, kita semua akan kembali terlebih dahulu ke tenda dan berganti pakaian." Wonwoo memutuskan, ketiganya akhirnya berjalan bersisian dengan Jeongwoo yang berjalan ditengah-tengah keduanya.
"Papa belikan aku ice cream!" Ditengah-tengah Jeongwoo tiba-tiba saja berhenti dan menujuk satu kedai ice cream yang ada diarea perkemahan.
Baru saja Wonwoo akan menuruti permintaan anaknya itu, Rosé sudah terlebih dahulu bersuara. "Tidak, besok saja lagi pula ini sudah sore. Kau akan sakit jika memakannya," Rosé berkata dengan tegas dan kembali menarik lembut lengan Jeongwoo untuk kembali melanjutkan perjalanan.
Jeongwoo cemberut, dirinya menatap Wonwoo dengan puppy eyesnya tapi Wonwoo hanya mengedikan bahu. "Turuti saja apa kata Mamamu, kalau Mamamu sudah bilang tidak Papa tidak bisa membantu."
Dan Jeongwoo hanya menunduk sedih.
Selesai mengganti baju dan membeli alat-alat pancing, disini lah ketiganya sekarang berada. Di tepi sungai yang arusnya tidak terlalu deras.