3. Mencari Paha Untuk Dipegang Sangat Erat

2K 252 5
                                    

Xiao Zhan yang sibuk memakan roti kukusnya tidak menyadari ada sepotong batang bambu berisi air di depannya. Dia baru saja bereaksi saat Wang Yibo berbicara untuk mengingatkannya makan secara perlahan.

Xiao Zhan melirik sepotong batang bambu di depannya, lalu melirik Wang Yibo yang entah dari kapan melihatnya makan.

Karena telah diingatkan oleh pihak lain, Xiao Zhan memperlambat memakan roti kukusnya. Dua roti kukus kini hanya tinggal setengah potong lagi yang tersisa di tangannya. Dalam tiga suapan besar, roti kukus yang tersisa sudah tidak ada lagi.

Pipi Xiao Zhan menggembung akibat sisa roti kukus yang masih ada dalam mulutnya. Hal ini membuatnya terlihat seperti kelinci yang sedang memakan wortelnya.

Penampilan lucunya juga tertangkap oleh mata Wang Yibo. Sekilas ada senyuman samar di bibir pemuda itu.

Setelah tidak ada lagi roti kukus yang tersisa di dalam mulutnya, Xiao Zhan mengambil sepotong batang bambu itu dan meminumnya dalam tiga tegukan.

"Terima kasih." Xiao Zhan berkata sambil menyerahkan sepotong bambu yang hanya menyisakan sedikit air di dalamnya kepada Wang Yibo.

Berkat bantuan dermawannya ini, rasa lapar dan haus yang sejak tadi mencekiknya kini sudah banyak berkurang. Walaupun tidak sepenuhnya kenyang, setidaknya perutnya tidak lagi berbunyi dan tidak lagi terasa sakit.

Wang Yibo sedikit menganggukkan kepalanya atas rasa terimakasih Xiao Zhan.

"Tuan, sekali lagi terima kasih atas bantuanmu," kata Xiao Zhan memperjelas rasa terimakasih sebelumnya.

Sejujurnya, melihat Wang Yibo hanya sedikit menganggukkan kepalanya tanpa berbicara membuat Xiao Zhan sedikit tidak puas.

Secara umum, jika orang lain mendengar ucapan terimakasih pihak lain, orang itu pasti akan tersenyum sopan sambil berkata, "Tidak apa-apa. Ini hanya bantuan kecil."

Xiao Zhan juga akan bereaksi seperti orang pada umumnya jika ada yang berterimakasih padanya. Tapi reaksi umum ini, tidak berlaku terhadap Wang Yibo.

"Jangan panggil aku tuan. Aku bukan orang yang pantas dipanggil tuan oleh orang lain." Wang Yibo berkata sambil melirik sekilas Xiao Zhan.

"Lalu aku harus memanggilmu apa jika bukan tuan?" tanya Xiao Zhan sambil mengamati penampilan pihak lain.

Sebelumya, Xiao Zhan hanya tertarik oleh dua roti kukus di tangan Wang Yibo dan hanya melihat sekilas penampilannya.

Baru saat ini, Xiao Zhan menemukan bahwa pemuda yang duduk di sampingnya benar-benar sangat tampan. Mata phoenix yang tajam, hidung yang mancung, dan bibir yang memiliki bentuk yang indah. Kecuali kulitnya yang sedikit kecoklatan, dia bisa jadi selebriti papan atas jika berada di zaman modern.

Sayang sekali, penampilannya yang luar biasa harus sia-sia di tempat seperti ini.

"Panggil saya Saudara Wang." Perkataan Wang Yibo berhasil membuat Xiao Zhan tersadar dari lamunannya tentang penampilan Wang Yibo.

"Kalau begitu Saudara Wang bisa memanggilku Xiao Zhan," kata Xiao Zhan sambil tersenyum kecil.

"Zhan kecil," panggil Wang Yibo yang membuat wajah hitam Xiao Zhan memerah.

"Bukan Xiao tapi Xiao. Margaku Xiao." Xiao Zhan secepatnya memperbaiki kesalahan pengucapan Wang Yibo.

A/N: Xiao (小) di sini berarti kecil. Sedangkan Xiao (肖) yang ada di nama Xiao Zhan sendiri tidak memiliki arti yang sama.

Walaupun Wang Yibo mengucapkannya dengan salah, tapi dia tidak malu dengan kesalahannya itu. Dia menatap wajah hitam Xiao Zhan dan berkata dengan tenang, "Ah, jadi bukan Xiao, tapi Xiao. Aku minta maaf karena salah mengucapkannya."

I Want To Be RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang