26. Rencana

1.5K 235 16
                                    

Di bawah sinar matahari yang menyengat dan panas, Wang Yibo telah menyelesaikan proses penanam benih tomat sekaligus pemupukan. Dia beristirahat sebentar di bawah pohon sambil menghilangkan dahaganya sebelum akhirnya dia kembali ke rumah.

Namun, sebelum dia kembali ke rumah, dia berbalik untuk pergi ke rumah Kepala Desa lebih dulu untuk meminjam gerobak sapinya besok pagi.

Ketika sampai di rumah Kepala Desa Zhang, Wang Yibo melihat beberapa orang yang baru saja keluar dari dalam rumah. Dia bertemu pandang dengan beberapa orang itu dan menganggukkan kepalanya sebagai sapaan singkat, lalu dia menghampiri Kepala Desa Zhang yang sedang mengantar beberapa orang itu ke pintu rumahnya.

"Kepala Desa Zhang." Wang Yibo menyapa dengan sopan.

Kepala Desa Zhang melihat Wang Yibo yang memiliki keringat di dahinya dan bertanya, "Yibo, apa yang membuatmu ke sini? Mari masuk."

Wang Yibo segera menolaknya dan menjelaskan, "Tidak perlu Kepala Desa, saya hanya di sini hanya ingin meminjam gerobak sapimu untuk besok pagi."

Mendengar niat Wang Yibo, Kepala Desa Zhan menjawab dengan tenang, "Untungnya, gerobak sapi itu sedang menganggur. Aku bisa meminjamkannya padamu."

"Terimakasih, Kepala Desa. Besok pagi saya akan mengganggu waktu Kepala Desa." Wang Yibo sedikit membungkukkan tubuhnya sebagai rasa terimakasih.

Setelah mendapatkan jawaban yang diinginkan dari Kepala Desa Zhang, Wang Yibo memutuskan pamit kepada Kepala Desa Zhang dan kembali ke rumahnya.

Melihat kepergian Wang Yibo, Kepala Desa Zhang menghela nafas, lalu tersenyum. Dia selalu bersalah ketika melihat Wang Yibo atau Wang Erbo karena mengikuti keinginan penduduk desa untuk memindahkan rumah mereka ke kaki gunung. Untuk itu, dia sebisa mungkin untuk membantu keluarga mereka.

Dalam perjalanan kembali ke rumahnya, Wang Yibo merasakan beberapa mata tertuju padanya. Namun, dia terus mengabaikannya. Kemudian, dia melihat Istri Liu dan Liu Yan—suaminya berdiri di halaman depan rumah mereka sambil berbicara, lalu Istri Liu melihat ke arahnya dengan ekspresi marah di wajahnya.

"Suamiku, apa kau tidak ingin membalaskan dendam istrimu untuk penghinaan kemarin sore?" Istri Liu dengan sengaja menaikan suaranya saat bertanya pada suaminya.

Liu Yan juga melihat ke arah Wang Yibo yang berjalan melewati rumahnya dan dia juga tahu keluhan istrinya tentang keluarga pria itu.

Kemarin sore, setelah dia pulang dari Kabupaten, istrinya menangis karena telah dihina di depan umum oleh istri laki-laki dari Wang Yibo sebagai anjing yang menggonggong. Istrinya ingin dia membalaskan penghinaan ini.

Tapi, masalahnya adalah istrinya yang lebih dulu melontarkan penghinaan terhadap anak dari Keluarga Wang di depan umum sehingga membuat istri laki-laki Wang Yibo marah dan membalas penghinaannya.

Jika itu orang lain, mungkin dia masih bisa membalaskan dendam istrinya. Tapi jika itu keluarga Wang Yibo, maka dia tidak bisa membalaskan dendam istrinya. Pasalnya, dia masih mengingat dengan jelas bahwa pernah satu kali ada orang yang dengan sengaja mendorong adik Wang Yibo sehingga terluka, lalu untuk membalaskan dendam adiknya, Wang Yibo secara langsung mendatanginya dan memukulnya hingga harus mendapatkan perawatan dokter.

Jelas saat ini dia tidak ingin bernasib sama dengan orang itu. Jadi, dia memegang lengan istrinya dan berkata, "Biarkan saja. Biar Dewa yang membalasnya."

Perkataan Liu Yan tentu saja membuat istrinya tidak puas dengan suaminya. Dia tidak mau menunggu pembalasan dari Dewa, dia ingin membalasnya sekarang.

Liu Yan melihat ekspresi wajah istrinya dan dia memahaminya, jadi dia segera mencondongkan tubuhnya dan berbisik, "Apa kau tidak ingat tentang insiden Liu Xinda? Untuk membalaskan rasa sakit adiknya, dia memukul Liu Xinda hingga harus mendapatkan perawatan dari dokter selama tiga bulan. Apa kau ingin aku bernasib sama dengan Liu Xinda?"

I Want To Be RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang