13. Bertani Melawan Langit Dan Bumi

1.6K 247 6
                                    

Pagi hari berikutnya, sinar matahari masuk melalui celah jendela kayu kamar tempat Wang Erbo tidur. Seolah terusik oleh sinar matahari, bulu matanya bergerak dan perlahan matanya terbuka.

Wang Erbo batuk sebentar, lalu menoleh ke tempat tidur saudaranya dan menemukan saudaranya telah bangun seperti biasanya. Kemudian, dia bangkit dan memakai bajunya yang di gantung di dekat pintu kamar. Setelah itu, dia berjalan keluar kamar dan tidak menemukan siapa pun di sana.

"Kemana semua orang?" Wang Erbo bergumam pelan. Tidak seperti kemarin, saat dia bangun tidur Xiao Zhan telah menyelesaikan masakannya.

Ketika dia sedang bingung dan belum sempat mencari keberadaan saudaranya dan Xiao Zhan di halaman belakang, dia melihat dua orang yang sedang dicarinya berjalan masuk dari halaman belakang sambil membawa piring dan mangkuk berisi makanan yang baru saja dibuat oleh Xiao Zhan.

Melihat kehadiran Wang Erbo, seperti hari kemarin Xiao Zhan menyuruh anak kecil itu mencuci wajahnya dan menambahkannya untuk menggosok giginya dengan menggunakan ranting pohon willow yang direndam oleh air garam.

Meski Wang Erbo tidak begitu paham mengapa Xiao Zhan menggosok giginya dengan menggunakan ranting pohon willow tapi dia tetap patuh mengikuti instruksinya.

Ketika Wang Erbo kembali, Xiao Zhan dan Wang Yibo sudah duduk di kursinya masing-masing. Dia menghampiri mereka dan duduk di kursinya.

Kali ini di atas meja makan, Wang Erbo melihat sup ayam yang dari aroma harumnya sudah dipastikan bahwa sup itu sangat lezat. Selain sup ayam yang telah mencuri perhatiannya, dia juga tertarik dengan terong goreng yang di letakan di sebelah sup ayam.

Meski hanya dua hidangan yang disajikan, bagi dia yang sudah lama tidak nafsu makan, dua hidangan yang dibuat oleh Xiao Zhan ini telah membuat nafsu makannya kembali.

Dengan adanya Wang Erbo, mereka mulai menyantap sarapan sederhana keluarga mereka.

Karena semalam, hubungan Wang Yibo dan Xiao Zhan terlihat mengalami perubahan. Mereka tidak lagi canggung satu sama lainnya dan ada perasaan ambigu di antara mereka.

Perubahan hubungan mereka juga dirasakan oleh Wang Erbo yang sedang menikmati sarapannya. Dia tidak begitu mengerti mengapa Xiao Zhan mengambil sepotong terong goreng dan meletakkannya di mangkuk nasi Gege-nya. Begitu juga Gege-nya, dia melakukan hal yang sama dengan Xiao Zhan dan mereka tersenyum setelah melakukan hal itu.

Karena umurnya yang masih enam tahun, Wang Erbo tidak menyadari bahwa dia telah menerima seteguk makanan anjing dari dua orang dewasa itu.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka, seperti kemarin Xiao Zhan dan Wang Yibo membagi tugasnya.

Xiao Zhan memberikan semangkuk sup obat yang sudah dimasaknya kepada Wang Erbo dan setelah dia melihat Wang Erbo menghabiskan sup obatnya, dia dengan cepat memasukkan manisan jujube yang kemarin dibelinya ke dalam mulut Wang Erbo.

Rasa manis dari manisan jujube berhasil meminimalisir rasa pahit obat di dalam mulut Wang Erbo, sehingga dia memilki senyuman kecil di bibirnya.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Xiao Zhan melihat Wang Yibo sedang mengambil busur dan anak panahnya dan meletakkannya di punggungnya.

"Apa Saudara Wang ingin pergi berburu?" tanya Xiao Zhan sambil menghampirinya yang mendapatkan anggukkan kepala dari Wang Yibo.

"Apa kau ingin ikut denganku?" tanya Wang Yibo dengan sedikit harapan di matanya.

Setelah mencium mata indah Xiao Zhan semalam, perasaannya terhadap Xiao Zhan menjadi lebih nyata lagi. Sebelumnya, dia samar-samar merasakan dirinya menyukai Xiao Zhan, namun dia selalu menyangkalnya.

I Want To Be RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang